Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Internasional

Pilu Dokter India Dirudapaksa 18 Pria di RS hingga Tewas, Kolega hingga Suporter Bola Sontak Demo

Dokter berusia 31 tahun itu tewas usai menjadi korban rudapaksa 18 pria, menimbulkan protes dari kolega, artis, hingga suporter bola.

Editor: Olga Mardianita
Istimewa
Dokter hingga suporter bola di India menyuarakan kemarahan atas tewasnya seorang dokter. Korban diduga dirudapaksa belasan pria saat sedang beristirahat. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang dokter berusia 31 tahun di India tewas dirudapaksa belasan pria di rumah sakit tempatnya bekerja.

Peristiwa ini lantas menjadi perhatian secara nasional dan internasional.

Petugas medis pun mogok kerja demi menuntut keaman bekerja.

Suporter bola bahkan turut serta menyuarakan keadilan atas kejadian tersebut.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: WN India Kuras Uang Rekan Senegaranya Rp 35 Miliar, Korban Curiga usai Setor Lagi Modal Besar

Peristiwa ini menimpa dokter di kota timur Kolkata minggu lalu.

Wanita ini diperkosa dan dibunuh saat tugas di rumah sakit.

Dokter yang dibunuh ditemukan di ruang seminar rumah sakit pendidikan, yang menunjukkan bahwa ia pergi ke sana untuk beristirahat selama 36 jam kerja.

Otopsi mengonfirmasi adanya kekerasan seksual dan, dalam sebuah petisi ke Pengadilan Tinggi Kolkata, orangtuanya menduga putri mereka diperkosa oleh banyak atau sekelompok orang.

Kasus itu membuat kemarahan para dokter di India.

Lantaran pada Jumat (16/8/2024) ini belum mereda, para dokter atau petugas medis menyerukan penutupan layanan rumah sakit secara nasional.

Atau mereka mengajak mogok kerja secara nasional pada Sabtu (17/8/2024) besok selama 24 jam.

Baca juga: Turis India Berulah Akibat Tak Mau Antre Foto di Bali, Naikkan Kaki ke Meja Hingga Ancam Driver

Dikutip dari Reuters, kasus ini mirip dengan pemerkosaan dan pembunuhan beramai-ramai yang terkenal terhadap seorang mahasiswa berusia 23 tahun di bus yang bergerak di New Delhi pada 2012.

Karena itu, tewasnya dokter berusia 31 tahun yang juga diperkosa itu memicu protes nasional di kalangan dokter.

Asosiasi Medis India (IMA), kelompok petugas medis terbesar di negara itu, mengatakan akan menerapkan penutupan sebagian besar departemen secara nasional.

 Kecuali layanan penting, selama 24 jam mulai Sabtu pagi, yang merupakan pemogokan terbesar dalam setidaknya satu dekade.

"Dokter, khususnya perempuan, rentan terhadap kekerasan karena sifat profesinya. Pihak berwenang harus menjamin keselamatan dokter di rumah sakit dan kampus," kata IMA dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Kamis malam.

Partai-partai politik, termasuk Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi yang merupakan oposisi di Benggala Barat, yang beribu kota Kolkata, mengatakan mereka akan mengadakan protes di kota itu pada Jumat ini.

Aktor Bollywood, selebritas lain, dan politisi telah menyuarakan keterkejutan mereka atas kejahatan tersebut, dan menyerukan hukuman yang lebih berat bagi pelaku kejahatan terhadap perempuan.

Suporter bola turut turun menyikapi hal ini.

Banyak dari mereka turun ke jalan pada Minggu (18/8/2024) hingga Senin (19/8/2024), mendukung aksi mogok kerja para petugas kesehatan yang memasuki minggu kedua.

Bablu Mukherjee adalah salah satu dari sekian banyak suporter sepak bola yang ikut turun ke jalan pada Senin.

Ia bahkan rela berbaur dengan suporter dari tim rival demi menuntut keadilan dari kasus pemerkosaan dan pembunuhan dokter di India.

“Kami telah melupakan persaingan kami untuk membuat tujuan bersama dalam menyerukan keadilan bagi dokter dan keluarganya," kata pendukung tim sepak bola Mohun Bagan itu, dikutip dari AFP.

Dalam sebuah kasus persatuan yang langka, para penggemar dari rival utama Kolkata, klub East Bengal dan Mohun Bagan, berbaris bersama dalam sebuah aksi tengah malam yang berlangsung hingga Senin dini hari.

“Kami bersama para dokter. Kami menginginkan keadilan," teriak para penggemar secara serempak, mengabaikan hujan lebat dan polisi yang berusaha membubarkan aksi tersebut. 

Seorang sukarelawan polisi yang bekerja di rumah sakit telah ditangkap dan didakwa melakukan kejahatan tersebut.

Sementara itu, pemerintah melakukan perubahan besar pada sistem peradilan pidana, termasuk hukuman yang lebih berat.

Yakni setelah pemerkosaan beramai-ramai di New Delhi 2012 tersebut.

Tetapi para aktivis mengatakan tidak banyak perubahan yang terjadi meskipun undang-undang sudah lebih ketat.

Baca juga: Total Kekayaan Keluarga Ambani, Pesta Anak Orang Terkaya di India Undang Rihanna & Konglomerat Dunia

Pelaku Ditangkap

Terkait kasus kematian dokter magang itu, polisi menangkap seorang relawan Sanjay Roy (33).

Sanjay Roy diduga dalang pembunuhan tersebut. 

Dilansir dari The Times of India, Roy bergabung dengan Kelompok Penanggulangan Bencana Kepolisian Kolkata sebagai sukarelawan sipil pada tahun 2019.

Kemudian ia ditempatkan di Rumah Sakit RG Kar.

Hasil investigasi Sanjay Roy mengungkap berbagai tuduhan terhadapnya, termasuk pemerasan, intimidasi, dan ancaman terhadap perempuan.

Dia dinyatakan bersalah setidaknya dua kali.

Sanjay Roy pernah menyerang istrinya yang sedang hamil pada tahun 2022.

SOSOK Sanjay Roy Diduga Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan Dokter di India, Pernah Terseret Kasus
SOSOK Sanjay Roy Diduga Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan Dokter di India, Pernah Terseret Kasus (YouTube News Nation)

Selain itu, Sanjay Roy juga pernah berperilaku buruk dengan dokter wanita.

Korban melaporkan bahwa Roy telah melecehkannya melalui telepon selama tiga bulan terakhir.

Roy pertama kali mendekatinya di Rumah Sakit RG Kar dengan dalih membeli obat, mendapatkan nomor teleponnya dari resep, dan sejak itu menekan dan mengancamnya untuk bertemu.

Polisi pun terus menyelidiki kasus tersebut.

----

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Tribun-Medan.com

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved