Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilkada Probolinggo 2024

Jelang Pendaftaran Peserta Pilkada 2024, Bawaslu Mulai Petakan Titik Rawan di Probolinggo

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten memetakan kerawanan yang akan terjadi saat Pemilihan Kepala Daerah 2024 yang nantinya akan jadi fokus.

Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/AHSAN FARADISI
Bawaslu Kabupaten Probolinggo mulai memetakan titik-titik rawan saat Pemilu nanti, Jumat (23/8/2024) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahsan Faradisi 

TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten memetakan kerawanan yang akan terjadi saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang nantinya akan jadi fokus pengawasan.

Ketua Bawaslu Kabupaten Probolinggo, Yonki Hendriyanto mengatakan, pemetaan kerawanan Pilkada ini didasarkan pada informasi Pemilu 2024. Ada empat isu utama menjadi fokus pengawasan saat Pilkada nanti.

Di antaranya, kata Yonki, netralitas ASN, TNI, dan Polri, praktik money politic yang sering terjadi di masyarakat, black campaign atau kampanye hitam dan terakhir fanatisme pendukung pasangan calon (Paslon).

Baca juga: Buat Anak Sekolah, Pasutri Probolinggo Beli Motor Rp20 Juta Pakai Uang Koin, Hasil Nabung 5 Tahun

"Semua kecamatan memiliki potensi kerawanan karena masing-masing memiliki basis pendukung yang kuat. Maka dari itu, fokus kami nanti ada di empat point yang nanti akan diawasi ekstra," kata Yonki, Jumat (23/8/2024).

Oleh karena itu, menurut Yonki, pihaknya mengajak masyarakat untuk turut serta dalam mengawasi jalannya Pilkada ini. Termasuk melaporkan nantinya jika menemukan adanya pelanggaran yang dilakukan peserta pemilu.

"Kami melibatkan berbagai macam organisasi, termasuk mahasiswa yang menjadi ujung tombak dengan ideologi yang tinggi. Sehingga nantinya pengawasan terhadap empat point' utama itu benar-benar maksimal," ungkap Yonki.

Baca juga: 2 Pelaku Pengeroyokan Pemuda di Gresik Diamankan, Motif Tak Terima dengan Atribut Silat

Selain itu, lanjut Yonki, Bawaslu nanti juga akan memaksimalkan potensi dari seluruh jajaran di bawahnya untuk mengoptimalkan pengawasan terhadap potensi kerawanan yang ada.

"Ada panwascam, dan PKD (Pengawas Kelurahan dan Desa,red) di masing-masing kecamatan dan juga desa. Sehingga informasi-informasi positif dan negatif langsung kami terima nantinya," pungkas Yonki.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved