Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Perundungan di Kalangan Pelajar, Bagaimana Cara Mendidik Anak Agar Kelak Tak Bully Teman?

Belakangan ini perundungan di kalangan pelajar marak terjadi. Lantas, bagaimana cara mendidik anak agar tak membully temannya?

Editor: Olga Mardianita
Pexels
Ilustrasi perundungan atau bullying. Bagaimana cara mendidik anak agar tak mem-bully teman atau orang lain? 

Belajar sejak usia dini bahwa kita semua memiliki emosi dapat membantu anak melatih cara berkomunikasi dengan orang lain dan memahami perasaan orang lain.

Beri label pada emosi untuk membantu anak-anak mengidentifikasi apa yang mereka rasakan ketika sesuatu terjadi. Misalnya, kita bisa berkata, 'Itu membuatmu sangat marah. Ibu tahu kamu tidak suka kalau Ibu mengambil mainanmu.'

"Kita juga harus memberi label pada pengalaman emosional yang positif seperti “Aku merasa senang saat kamu memelukku,” atau “Kami merasa bahagia saat bermain bersama,'” ujar Dr. Lee. 

“Ini juga membantu anak-anak memahami bahwa orang lain juga mempunyai kondisi emosional.”

Baca juga: Nasib Pelaku Perundungan Siswa SMPN di Gowa usai Bupati dan Polisi Turun, Keluarga Korban Tak Terima

3. Tekankan sisi positif anak

“Berikan banyak perhatian pada perilaku positif. 'Terima kasih telah membantu. Terima kasih telah mendengarkan,'” saran Dr. Lee. “Saat anak suka menentang dan tidak pernah mendengarkan, hal pertama yang perlu diajarkan kepada mereka adalah perhatian positif.”

Dia menambahkan bahwa untuk setiap koreksi atau hukuman yang kita berikan, berikan lima hingga 10 contoh untuk memberi tahu mereka apa yang mereka lakukan dengan benar.

Perhatian positif jauh lebih kuat dalam membentuk perilaku dibandingkan perhatian negatif, hukuman atau koreksi.

Dengan cara ini, anak akan memandang dirinya secara positif dan juga memahami perilaku yang positif. Bila ia selalu dicap negatif, hal itulah yang akan menjadi "brand" dirinya.

4. Ajak menenangkan diri

Anak bukanlah malaikat yang sempurna terus menerus, jadi pada saat-saat ketika mereka mungkin mengalami masalah, perdebatan atau kemarahan pada orang lain, Dr. Lee mengatakan jangan terlalu memperhatikan perilaku negatifnya.

“Gunakan waktu istirahat sebagai cara untuk menenangkan diri. Hilangkan semua perhatian, dan berikan waktu pada anak untuk menenangkan diri,” sarannya.

“Segera keluarkan anak dan objek penyebab konflik dari situasi tersebut tanpa banyak bicara. Setelah semuanya beres, kita baru dapat memecahkan masalah.”

5. Perkenalkan cara memecahkan masalah

Jika anak berulang kali memukul adiknya, dan sudah berulang kali diberi tahu untuk menghentikannya, namun perilaku tersebut terus berlanjut, coba lakukan pemecahan masalah bersama-sama untuk mencari tahu alasannya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved