Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Honda DBL with Kopi Good Day 2024

Kisah Unik Tim Basket SMAN 7 Malang di DBL 2024, Si Kembar Jadi Pemain, Ayahnya Asisten Pelatih

Dari ayah ke anak, ungkapan itulah yang terjadi dalam tim basket putra SMAN 7 Malang saat mengikuti kompetisi Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East J

Penulis: Rifki Edgar | Editor: Ndaru Wijayanto
DBL
Si kembar Abhirama Putra Susetyo dan Adhigana Putra Susetyo yang merupakan pemain SMAN 7 Malang bersama ayahnya Susetyo Adi yang asisten pelatih SMAN 7 Malang di ajang DBL 2024 seri Malang 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifky Edgar

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Dari ayah ke anak, ungkapan itulah yang terjadi dalam tim basket putra SMAN 7 Malang saat mengikuti kompetisi Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java South.

Mereka sempat menyita perhatian saat menjalani laga perdana SMAN 7 Malang menghadapi SMAN 1 Batu pada Kamis (5/9/2024).

Pemain ini ialah si kembar Abhirama Putra Susetyo dan Adhigana Putra Susetyo yang merupakan pemain SMAN 7 Malang.

Sementara Ayah mereka, Susetyo Adi menjadi Asisten Pelatih tim SMAN 7 Malang.

Pengalaman ini menjadi momen berharga bagi mereka.

Karena pada musim ini merupakan tahun pertama mereka berkompetisi di ajang DBL.

"Kami berdua sama-sama baru pertama kali ikut DBL di tahun ini,"

"Senang rasanya," kata Adhigana.

Baca juga: DBL 2024 Malang: Kisah Unik di Balik Penampilan Botak Seluruh Pemain SMA Kosayu saat Hajar SMAN 4

Si kembar Abhirama Putra Susetyo dan Adhigana Putra Susetyo yang merupakan pemain SMAN 7 Malang bersama ayahnya Susetyo Adi yang asisten pelatih SMAN 7 Malang di ajang DBL 2024 seri Malang
Si kembar Abhirama Putra Susetyo dan Adhigana Putra Susetyo yang merupakan pemain SMAN 7 Malang bersama ayahnya Susetyo Adi yang asisten pelatih SMAN 7 Malang di ajang DBL 2024 seri Malang (DBL)

Baca juga: Laga Pembuka Honda DBL 2024 Malang Sajikan Duel Sengit, SMK Telkom Gagalkan Misi Balas Dendam SMAN 9

Adhigana mengungkapkan, bahwa kesenangannya terhadap olahraga basket ini berawal dari ketidaksengajaan.

Yakni ketiga kelas tujuh SMP, dia berkeinginan untuk menurunkan berat badan dengan bermain basket.

Dari situlah, lama kelamaan minat untuk bermain basket muncul dan terus bertahan hingga sekarang.

"Waktu itu saya mau nurunin berat badan,"

"Beratnya pas SMP itu sudah 70-an kilo (kilogram),” ungkapnya.

Bersama saudaranya Abhirama, si kembar ini kemudian rutin untuk berlatih bola basket.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved