Berita Viral
Tak Terima Hasil Pilkades Imbang, Staf Camat Ngamuk Banting Kursi Bikin Ricuh, Aksinya Viral
Staf Camat ngamuk sampai merusak fasilitas berupa kursi lantaran tak terima hasil suara Pilkades yang imbang.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Aksi seorang pria mengamuk yang disebut sebagai staf Camat, viral di media sosial.
Peristiwa tersebut diduga terjadi di Desa Teluk Sungai, Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Disebut, staf Camat mengamuk sampai merusak fasilitas berupa kursi lantaran tak terima dengan hasil suara Pilkades yang imbang.
Baca juga: Nasib Penjual Buah Digeruduk Rombongan Ormas karena Cuma Beri Rp 10 Ribu, Ngamuk Mintanya Rp 35 Ribu
Video saat terjadinya keributan itu pun viral di media sosial usai diunggah akun Instagram @interaktive_, Jumat (6/9/2024).
"Terjadi keributan PILKADES Di desa teluk sungai kec. Pulau sembilan, Kabupaten Kotabaru. salah satu staf camat merusak fasilitas karena tidak terima dgn hasil suara imbang." tulis caption unggahan.
Dalam video, mulanya terlihat suasana rapat yang berlangsung tegang di sebuah ruangan tertutup.
Diperkirakan ada sekitar puluhan orang yang duduk bersama guna membicarakan hasil Pilkades.
Namun suasana berubah menjadi kisruh saat ada satu anggota rapat yang disebutkan sebagai staf Camat mengamuk.
Pria tersebut tiba-tiba mengangkat dan membanting kursi plastik di dalam ruangan hingga rusak parah.
Tak hanya melempar kursi, pria tersebut juga membanting sejumlah barang serta menendang kursi-kursi lainnya di ruangan.
Serpihan barang dan kursi yang dirusak tersebut bahkan sampai mengenai hadirin lainnya di dalam ruangan.
Peserta lainnya yang juga berada di dalam ruangan kemudian bergegas berdiri hingga suasana kian semakin kisruh.
Sempat terjadi aksi saling dorong dan adu mulut dengan suasana yang begitu menegangkan.
Hingga kini belum ada penjelasan dari pihak terkait atas kejadian tersebut.
Sementara itu, penggerudukan yang dilakukan oleh anggota organisasi masyarakat (ormas) di sebuah toko buah, kini sudah ditindak polisi.
Video aksi penggerudukan tersebut sempat viral di media sosial.
Tampak sejumlah anggota ormas mengeroyok dan mengacak-acak lapak dagangan buah milik pedagang berinisial AR.
Bahkan toko buah milik AR mengalami kerusakan akibat lemparan batu.
Pemilik toko buah, Ron, menceritakan kronologi penggerudukan yang dilakukan oleh sekelompok ormas tersebut.
Dikatakan Ron, orang-orang tersebut datang ke toko buahnya dengan membawa kuitansi kosong yang bertuliskan biaya keamanan.
Awalnya, mereka mengatakan bahwa biaya keamanan itu bisa diberikan secara sukarela.
"Awalnya dari (kelompok diduga ormas), dia bawa kuitansi kosong dengan keterangan biaya keamanan. Dia juga pertama ngomong sukarela," kata Ron saat ditemui di lokasi, Rabu (4/9/2024), dikutip dari Wartakotalive.com.
Setelah itu, Ron pun memberikan uang Rp0 ribu sebagai biaya keamanan seperti diminta oleh kelompok tersebut.
Namun mereka ternyata tidak terima hanya diberi uang keamanan Rp10 ribu.
"Singkat cerita, kami kasih Rp 10.000, dia enggak terima, orang tongkrongan pedagang kecil aja kasih Rp20.000 ke atas," imbuh dia menirukan ucapan pelaku.
Ron menyampaikan, saat itu kelompok tersebut mengatakan bahwa uang keamanan ini bakal disetor kepada Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satpol PP di wilayah setempat.
Namun Ron tetap menyanggahnya dengan menjawab bahwa juga sudah membayarkan uang keamanan kepada RT di wilayah tersebut.
"Terus saya jawab, kita juga kan udah ada keamanan Pak RT, sudah kita bayar terus, terus sewa lapak juga dengan pajak kami udah plus semuanya, orang ini masih enggak terima," jelas Ron.
Baca juga: PNS Pemkab Ngamuk Ikan Koi Kesayangannya Rp1,5 Juta Diserok Tetangga Lalu Digoreng, Tolak Damai
Meski sudah mendengarkan penjelasan Ron, kelompok tersebut tetap tidak terima diberi uang Rp10 ribu hingga mereka terlibat cekcok.
Saat cekcok terjadi, Ron meminta kepada pelaku untuk mengkonfirmasinya langsung kepada RT atau RW setempat.
Namun Ron malah dipalak uang bensin dan rokok untuk jalan ke rumah Ketua RT.
Karena hal itu, cekcok semakin menjadi dan tak dapat dihindari lagi.
Hingga akhirnya, sekelompok ormas pergi meninggalkan toko buah milik Ron dalam kondisi marah.
Lalu, 15 menit kemudian, mereka kembali lagi dengan mambawa rombongan dan toko buah Ron langsung dilempari batu.
"Enggak lama kemudian, sekitar 15 menit, dia orang datang rombongan ke sini, langsung pertama masuk dia lempar pakai batu dari luar ke sini," ungkap Ron.
"Saya bilang sama adik-adik, tahan aja di dalam. Kemudian terjadilah kerusuhan yang ada di video yang viral saat ini," imbuhnya.
Ron juga berujar, salah satu orang dalam kelompok tersebut ada yang membawa senjata tajam (sajam).
Beruntungnya, aksi tersebut berhasil dilerai oleh pihak kepolisian yang tengah berpatroli.
Ron menyebut, aksi pungutan ini baru pertama kali ditemukannya lagi sejak satu tahun lalu.
Namun, ia sudah tidak lagi ditagih lantaran sudah melakukan izin usaha, bayar keamanan per bulan, dan membayar biaya sewa tempat kepada pihak terkait di wilayah tersebut.
"Memang setahun lalu ada cekcok juga, ya istilahnya minta iuran wajin per bulan."
"Tapi kan kami udah lapor, udah nyewa usaha ini, udah ada pemberitahuan," kata Ron.

Dalam kasus ini, 10 anggota ormas tersebut diamankan polisi.
Diduga, mereka sudah melakukan penggerudukan di toko buah yang terletak di Kembangan, Jakarta Barat (Jakbar), Selasa (3/9/2024).
Kapolres Jakarta Barat, Kombes M Syahduddi mengatakan, atas kejadian tersebut, sebanyak 10 orang ditangkap.
"Pelaku sudah diamankan. 10 orang kita amankan," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes M Syahduddi saat dihubungi, Kamis (5/9/2024), dikutip dari Wartakotalive.com.
Saat ini, pihak kepolisian diketahui masih melakukan pemeriksaan mendalam kepada 10 orang tersebut.
Mereka akan ditanyai seputar keterlibatannya dalam insiden viral itu.
"Sedang dilakukan pemeriksaan mendalam," ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP, Andri Kurniawan, Kamis.
"Kita lagi pastikan lebih lanjut keterlibatan dari mereka yang sudah diamankan," pungkasnya.
Kecamatan Pulau Sembilan
Kabupaten Kotabaru
Kalimantan Selatan
Pilkades
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
9 Bulan Hendy Jalan Kaki dari Cikarang ke Mekkah Modal Rp50 Ribu, Nangis Depan Kabah |
![]() |
---|
Alasan Cak Imin Ngaku sudah Kapok Jadi Menteri Tapi Masih Terima Jabatan Menko PM |
![]() |
---|
Cekcok Lawan Debt Collector Tak Mau Kendaraan Diambil, Wanita Ternyata Naik Mobil Rental |
![]() |
---|
Kelas Nyaris Ambruk 30 Tahun Tak Pernah Renovasi, Kepsek Pindahkan Siswa SDN Belajar di Musala |
![]() |
---|
Pria Ngaku TNI Tampar Pedagang Sayur yang Pasang Bendera One Piece, Oknum: Bendera Cina ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.