Berita Viral
Ibu Menyesal Ajari Anak Jualan, Pilih Putus Sekolah setelah Dapat Rp 21 Juta: Saya Tidak Menyangka
Seorang ibu menyesal mengajari anaknya jualan. Pasalnya si anak pilih putus sekolah setelah dapat uang Rp 21 juta.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Seorang ibu menyesal mengajari anaknya jualan.
Pasalnya si anak pilih putus sekolah setelah dapat uang Rp 21 juta.
Sang ibu kini berharap anaknya mau melanjutkan pendidikan.
Karena niat awalnya hanya ingin ajarkan soal kerja keras.
Peristiwa ini terjadi di Juangsu, Tiongkok.
Remaja 17 tahun tersebut awalnya hanya ikut bekerja bersama orangtuanya saat libur semester.
Siapa sangka, hasil yang didapat anak tersebut ketika berjualan sangat fantastis.
Bak jadi bumerang, ibu tersebut pun bingung.
Kisah ini viral di Douyin, dibagikan oleh sang ibu.
Katanya hanya dalam 10 hari jualan makanan cepat saji gerobak, sang anak mendapat Rp21 juta.
"Tujuan saya adalah agar dia bisa merasakan betapa sulitnya hidup, sehingga dia bisa belajar menghargai setiap kesempatan belajar," ujarnya seperti dikutip dari worldofbuzz pada Kamis (12/9/2024) via TribunTrends.
"Saya tidak pernah menyangka dia akan menikmati bisnis ini," lanjutnya.
Baca juga: 37 Tahun Jualan Cemilan Jadul, Sugimin Sukses Bisa Kuliahkan Anak, Cara Simpan Uang Tak Biasa
Remaja itu lulus SMA tahun ini dan masuk sekolah kejuruan untuk belajar seni kuliner.
Namun, setelah jualan dan sukses dapat Rp21 juta dalam waktu kurang dari 2 minggu, ia berubah pikiran untuk sekolah.
"Dia bilang tidak ada gunanya kembali ke sekolah.
Sekarang, dia hanya ingin mengikuti saya jualan," kata wanita itu.
Katanya, sang putra keluar untuk jualan sekitar pukul 4 sore setiap hari.
Ia pun akan sibuk sampai pukul 2 hingga 3 dini hari.
Meskipun putranya telah menghasilkan banyak uang hanya dalam beberapa minggu, wanita itu mengakui bahwa itu sama sekali bukan hasil yang diharapkannya.
Kini ia pun merasa rencananya menjadi bumerang.
“Sebenarnya saya ingin dia 'menderita' sedikit dan kembali ke sekolah.
Saya sudah membujuknya berkali-kali untuk kembali ke sekolah, tetapi dia bersikeras untuk tinggal bersama saya untuk jualan saja,” tukasnya.
Baca juga: Tiap Hari Pungut Paku Jalan Kaki, Pak Supri Nangis Dapat Uang di Ember, Pemberi: Tak Lupakan Ibadah
Lebih lanjut, wanita itu tidak punya pilihan lain selain menghormati keinginan putranya.
Di sisi lain, ia mengatakan bahwa dia tidak menganjurkan orang tua lain untuk melakukan hal yang sama.
“Saya tetap berharap anak saya dapat melanjutkan studinya,” katanya.
Sementara itu, nasib pilu menimpa seorang pria di China yang meninggal akibat gagal organ setelah bekerja nonstop.
Dilansir TribunTrends dari scmp.com Selasa (10/9/2024), pria tersebut bekerja selama 104 hari berturut-turut dan hanya libur sehari.
Pengadilan di provinsi Zhejiang memutuskan bahwa perusahaan tersebut bertanggung jawab sebesar 20 persen atas kematian pria tersebut.
Pria bernama A'bao disebut meninggal karena kegagalan banyak organ akibat infeksi pneumokokus, yang sering kali dikaitkan dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh.
Peristiwa ini telah memicu kemarahan para warganet di China.
Pada bulan Februari tahun lalu, A'bao menandatangani kontrak untuk bekerja sebagai pelukis di sebuah perusahaan yang namanya tidak diungkapkan oleh pengadilan.
Kontrak tersebut seharusnya berlangsung hingga Januari tahun ini.
Ia kemudian ditugaskan ke sebuah proyek di Zhoushan di provinsi Zhejiang di China timur.
A'bao bekerja setiap hari selama 104 hari dari Februari hingga Mei tahun lalu setelah menandatangani kontrak.
Ia hanya memiliki satu hari untuk beristirahat yakni pada tanggal 6 April.
Pada tanggal 25 Mei, ia mengambil cuti sakit karena merasa tidak enak badan dan menghabiskan hari itu untuk beristirahat di asramanya.
Baca juga: Petani Tajir Mendadak dapat Ganti Rugi Proyek Tol Rp17,6 Miliar, Nasib Uang Kini Nurut Paman
Pada tanggal 28 Mei, kondisi A'bao memburuk dengan cepat.
Ia dilarikan ke rumah sakit oleh rekan-rekannya, di mana ia didiagnosis menderita infeksi paru-paru dan gagal napas.
Pada 11 Juni, A'bao menghembuskan nafas terakhirnya.
Selama penyelidikan awal, pejabat jaminan sosial mengatakan karena lebih dari 48 jam telah berlalu antara sakitnya A'bao dan kematiannya, hal itu tidak dapat diklasifikasikan sebagai cedera terkait pekerjaan.
Keluarganya kemudian mengajukan gugatan ganti rugi, dengan tuduhan kelalaian perusahaan.
Sebagai tanggapan, perusahaan tersebut berpendapat bahwa beban kerja A'bao dapat dikelola dan bahwa lembur yang dilakukan bersifat sukarela.
Mereka juga berpendapat bahwa kematiannya disebabkan oleh masalah kesehatan yang sudah ada sebelumnya dan kurangnya intervensi medis yang tepat waktu, yang memperburuk kondisinya.
Pengadilan memutuskan bahwa kapasitas A'bao untuk bekerja selama 104 hari berturut-turut merupakan pelanggaran nyata terhadap Undang-Undang Ketenagakerjaan Tiongkok, yang mewajibkan maksimal 8 jam kerja per hari dan rata-rata 44 jam per minggu.
Pengadilan memutuskan bahwa pelanggaran peraturan ketenagakerjaan oleh perusahaan memainkan peran penting dalam memburuknya sistem kekebalan tubuh A'bao.
Baca juga: Pesanan 3000 Nasi Kotak Mendadak Dibatalkan H-1 Acara PON 2024, Penjual Kecewa sampai Rela Ngutang
Perusahaan lantas diminta bertanggung jawab sebesar 20 persen atas tragedi tersebut.
Pengadilan memberi keluarga tersebut total kompensasi sebesar 400.000 yuan (Rp 869 juta), termasuk 10.000 yuan untuk tekanan emosional yang disebabkan oleh kematian tersebut.
Perusahaan tersebut mengajukan banding atas putusan tersebut.
Namun, Pengadilan Menengah Rakyat Zhoushan menguatkan putusan awal pada bulan Agustus.
Kematian A'bao menuai beragam komentar dari netizen.
"Sungguh menyedihkan melihat ini. Bekerja seperti ini benar-benar seperti menukar hidup dengan uang." ujar seorang netizen.
"Biaya pelanggaran hukum bagi perusahaan terlalu rendah, dan tampaknya undang-undang ketenagakerjaan hanya ada untuk mengekang pekerja.” tandas netizen lain.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
ibu menyesal mengajari anaknya jualan
putus sekolah setelah dapat uang Rp 21 juta
Tiongkok
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Jawaban Shell Soal Isu Karyawan Kena PHK, Bahlil Minta SPBU Swasta Kerja Sama dengan Pertamina |
![]() |
---|
10 Prompt Foto Arabian Look Nuansa Gurun Pasir Timur Tengah yang Viral di TikTok |
![]() |
---|
Viral Karyawan SBPU Swasta Dirumahkan Imbas Pasokan BBM Kosong hingga Tahun Depan: Selesai |
![]() |
---|
Relawan Sedulur Jokowi Minta Prabowo Masukkan Ketum & Mantan Wamendes ke Kabinet di Tengah Reshuffle |
![]() |
---|
Wali Kota Bantah Alasan Pecat Kepsek karena Anaknya Bawa Mobil, Kini Roni Batal Dicopot dari Jabatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.