Berita Malang
Remaja 17 Tahun yang Dikeroyok Pesilat di Malang Meninggal Dunia
ASA (17) korban pengeroyokan oleh anggota pesilat PSHT terjadi di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang meninggal saat perawatan di RS
Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - ASA (17) korban pengeroyokan oleh anggota pesilat Persaudaraan Setya Hati Terate (PSHT) terjadi di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang meninggal saat perawatan di Rumah Sakit Tentara (RST) dr. Soperaoen, Kamis (12/9/2024).
Korban meninggal sekira pukul 07.00 WIB. Kemudian ia dimakamkan pada 11.30 WIB di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Di kediaman korban tampak ratusan pelayat yang siap mengantar korban ke tempat peristirahatan.
Mereka dari keluarga, tetangga, hingga teman sekolah korban di SMK PGRI 3 Malang.
Kapolsek Karangploso, AKP Moch. Sochib yang turut hadir dalam pemakaman mengungkapkan bela sungkawa kepada keluarga korban.
"Kami dari Polsek Karangploso berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas korban dari kejadian pengeroyokan perguruan pencak silat, sekarang korban sudah dipanggil Tuhan semoga amal ibadahnya diterima di sisihnya dan diberikan ketabahan," kata Sochib ketika dikonfirmasi.
Dirinya membenarkan bahwa korban meninggal dunia setelah kritis di RST Soepraoen. Ia mengalami luka pendarahan di bagian kepala, serta organ tubuh lainnya yang menyebabkan korban tak sadarkan diri.
Baca juga: Remaja 17 Tahun di Malang Dianiaya, Ngaku-ngaku Anggota Perguruan Silat, Diajak Pembuktian
Sementara itu, terkait perkara ini telah dilimpahkan ke Polres Malang. Diketahui ada 9 orang terduga tersangka yang terlibat pengeroyokan ini.
Namun, secara rinci Sochib mengarahkan ke Polres Malang untuk mengetahui motif lebih lanjut.
"Langsung ke penyidik Polres Malang," tukasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, pengeroyokan ini terjadi kemarin Jumat (6/9/2024) di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Dugaan sementara, korban dikeroyok karena mengaku sebagai warga PSHT dengan mengenakan kaos yang diposting di status WhatsApp.
Kemudian oleh salah seorang anggota perguruan silat itu dikonfirmasi kepada korban. Namun setelah diklarifikasi ternyata korban warga gadungan PSHT.
Selanjutnya korban diajak oleh temannya untuk latihan. Rupanya di tempat kejadian itu, korban dikeroyok oleh sembilan terduga tersangka hingga mengalami luka-luka.
Baca juga: Latihan Silat Berujung Maut, Tendangan Pelatih Bikin Nyawa Siswa SMP di Jember Tak Tertolong
JPU Tolak Eksepsi Selebgram Isa Zega Terkait Kasus Pencemaran Nama Baik |
![]() |
---|
Ditinggal Bikin Pentol, Pedagang Bakso di Malang Syok Burung Murai Harga Jutaan Raib Digondol Maling |
![]() |
---|
Amankan Perayaan Imlek di Kelenteng Eng An Kiong, Polresta Malang Kota Terjunkan Puluhan Personel |
![]() |
---|
Nostalgia Nikmati Jajanan Sekolah di Festival Najaj Halokes Kampung Sekabrom Kayutangan Malang |
![]() |
---|
Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek 2025, Ribuan Tiket Kereta di Stasiun Malang Ludes Terjual |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.