Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

PON XXI Aceh Sumut 2024

4 Masalah PON 2024, Venue hingga Makanan Atlet Bermasalah, Polri Usut Dugaan Korupsi Penyelenggaraan

Deretan masalah terjadi selama PON XXI Aceh Sumut 2024. Polri pun turut tangan mengusut penyelewengan keuangan.

Editor: Olga Mardianita
Kompas.com
Deretan masalah terjadi selama penyelenggaraan PON 2024. Porli turut turun tangan mengusut dugaan penyelewengan dalam penyelenggaraan ajang nasional ini. 

TRIBUNJATIM.COM - Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh Sumut 2024 tengah berlangsung sejak 9 September 2024.

Hingga kini, Jumat (20/9/2024), sejumlah masalah terjadi di ajang tersebut.

Mulai masalah makanan atlet hingga tempat pertandingan yang belum memadai.

Video-video tentang huru-hara ini pun beberapa kali viral di media sosial.

Tak main-main, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) turun tangan untuk mengusut dugaan penyelewengan keuangan dalam penyelenggaraan PON 2024 ini.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: Sosok Gladies Lariesa Garina Peloncat Indah Jatim, Borong Lima Medali Emas di PON XXI 2024: Dukungan

4 masalah PON XXI Aceh Sumut 2024 

1. Kamar mandi kotor dan air bersih kurang

Tim Voli DKI Jakarta mengeluhkan kondisi kamar mandi yang kotor dan kurangnya air bersih ketika mereka tiba di Gelanggang Olahraga (GOR) Voli Indoor Sumut Sport Center di Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang.

Kapten Tim Voli DKI Jakarta Okky Damar mengatakan, ia memiliki ekspektasi venue PON 2024 lebih baik dari PON Papua 2020.

Tetapi, harapan tersebut sirna setelah Okky merasakan akses jalan menuju GOR Voli Indoor Sumut Sport Center yang belum memadai.

Ia juga menyampaikan, kondisi kamar mandi dan tempat ganti di GOR Voli Indoor Sumut Sport Center sangat kotor.

Tim Voli DKI Jakarta dibuat tak habis pikir dengan ketersediaan air bersih yang kurang ditambah kondisi lapangan voli yang licin sehingga berbahaya bagi pemain.

“Kalau dilihat sekarang ini, lapangan untuk pertandingan ini kalau menurut saya kurang layak. Kedua, jalan untuk ke venue sangat-sangat tidak layak,” katanya dikutip dari Kompas.com, Selasa (10/9/2024).

Terkait kurangnya fasilitas di GOR Voli Indoor Sumut Sport Center, Ketua Harian Pengurus Besar PON Baharuddin Siagian menyatakan, venue ini sudah bisa digunakan pada Selasa setelah dilakukan pengunduran jadwal pertandingan.

Meski begitu, ia menyampaikan, beberapa fasilitas tambahan belum dipasang walau arena voli indoor sudah siap digunakan.

"Sebenarnya sudah selesai, hanya saja fasilitas lain, seperti tempat pemanasan, belum dipasang. Tapi sekarang sudah dipasang, termasuk akses menuju arena juga sudah bagus," jelasnya. dikutip dari Kompas.com, Selasa.

Baca juga: Sepak Takraw Putri Jatim Tak Terkalahkan, Raih Emas PON XXI 2024 Usai Tundukkan Sulsel di Final

Lebih lanjut, Baharuddin menjelaskan, pembangunan GOR Voli Indoor Sumut Sport Center baru dimulai satu bulan yang lalu karena pendanaan terlambat cair.

2. Jalan menuju GOR masih berkubang

Pantauan Kompas.com di GOR Voli Indoor Sumut Sport Center, jalan yang menjadi akses menuju venue ini, belum rampung digarap.

Akibat jalan yang belum jadi, kawasan sekitar GOR dikelilingi genangan air, serpihan triplek, dan potongan kayu yang berserakan.

Atlet dan ofisial juga kesulitan mengakses GOR Voli Indoor Sumut Sport Center karena jalan masih berlumpur.

Di samping pengerjaan akses venue yang belum selesai, kawasan sekitar GOR Voli Indoor Sumut Sport Center masih dihiasi dengan tanaman jagung milik warga.

Tampak pula dua alat berat yang masih mengerjakan proses pemerataan tanah di sekeliling GOR tersebut.

Menurut Baharuddin, jalan menuju GOR masih berlumpur karena pembangunan jalan dalam tahap pengerjaan dan belum rampung karena faktor hujan.

Baharuddin menekankan, pengerjaan jalan tersebut merupakan proyek dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Sumut serta Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BP2JN).

"Jalannya memang sedang dibuat, jadi becek karena hujan," ujar Baharuddin dikutip dari Kompas.com, Selasa (10/9/2024).

3. Konsumsi atlet sering telat

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Tengah (Kalteng) mengeluhkan sekaligus mengirimkan surat protes kepada panitia PON 2024 karena konsumsi atlet yang sering telat.

Menurut Koordinator Wilayah Aceh Sekretariat Kontingen Kalteng Mikhael Agusta, atlet yang sering mengalami keterlambatan konsumsi berasal dari cabang olahraga (cabor) panahan dan panjat tebing.

Mikhael mencontohkan, kontingennya yang berada di Banda Aceh baru menerima makan malam pada Sabtu (7/9/2024) pukul 22.30 WIB.

Tak sampai di situ, sarapan untuk Kontingen Kalteng baru diterima pada Minggu (8/9/2204) pukul 09.50 WIB.

Mikhael menegaskan, terlambatnya konsumsi untuk atlet membuat persiapan kontingen Kalteng menjadi terganggu.

“Kami menyampaikan nota protes atas pelayanan yang diberikan kepada kontingen Kalimantan Tengah, khususnya cabor panahan dan panjat tebing,” ujarnya dikutip dari Kompas.com, Selasa.

Terkait protes yang diajukan Kontingen Kalteng, Ketua Bidang Konsumsi PB PON XXI Wilayah Aceh, Diaz Furqan, menyampaikan permintaan maaf.

Ia mengklaim, pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan konsumsi atlet.

Diaz juga berjanji akan memperbaiki layanan distribusi konsumsi agar tidak ada lagi keterlambatan dan kualitas konsumsi tetap terjaga.

"Kami telah menegur rekanan dan meminta agar layanan distribusi dilakukan tepat waktu dan dengan kualitas yang baik," ujarnya.

4. Bus atlet datang terlambat

Selain infrastruktur dan konsumsi, PON 2024 juga diwarnai terlambatnya bus yang membawa atlet dan ofisial menuju venue.

Asisten pelatih kriket Sumut Dede Dharmawan mengeluhkan hal tersebut sebelum timnya bertanding di semifinal kriket, tapi bus tidak kunjung datang menjemput.

Terkait masalah itu, Kepala Dinas Perhubungan Sumut Agustinus Panjaitan mengatakan, pihaknya memohon maaf atas insiden tersebut.

Ia juga berjanji, penyelenggaraan PON 2024 dalam hal transportasi atlet akan semakin baik setelah kontingen Sumut mengeluhkan bus yang datang terlambat.

Baca juga: Tiap Dikirim Sering Ngaret, Nasi Kotak Rp50 Ribu Atlet PON 2024 Dihujat Tak Bergizi, Isinya Ciki

“Kami ingin memastikan layanan transportasi akan lebih lancar. Kami akan terus berusaha meningkatkan mutu layanan transportasi PON,” ujarnya dikutip dari Kompas.com, Senin.

“Kami akan menyediakan sembilan kendaraan untuk memastikan para atlet kriket tiba tepat waktu di venue,” tambahnya.

Itulah sederet masalah PON 2024 mulai dari infrastruktur, konsusmi, air, dan fasilitas yang diterima atlet dan ofisial.

Polri usut dugaan penyelewengan keuangan

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tengah mengusut dugaan penyelewengan keuangan dalam penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh - Sumatra Utara.

Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri, Kombes Arief Adiharsa mengatakan, pengusutan ini dilakukan setelah menerima laporan terkait adanya indikasi penyimpangan dalam pengelolaan dana kegiatan tersebut.

"Dalam konteks preventif dan memberikan asistensi agar kegiatan PON XXI terlaksana dengan baik dan tidak terjadi penyimpangan keuangan," ujar Arief kepada wartawan, Kamis (12/9/2024).

"Kita akan melakukan penelaahan serta klarifikasi lebih dulu terkait laporan yang diterima," tambahnya.

Arief menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengenai dugaan ini.

Koordinasi tersebut dilakukan melalui satgas pendampingan kegiatan PON XXI yang dibentuk oleh Bareskrim Polri, bersama dengan Polda Aceh dan Polda Sumatra Utara.

Satgas tersebut, yang terdiri dari Bareskrim Polri dan Polda di wilayah penyelenggaraan, dipastikan akan menindaklanjuti laporan dugaan penyimpangan.

Langkah pertama adalah mendatangi lokasi pada Jumat (13/9/2024) untuk melakukan pendalaman dan klarifikasi langsung di lapangan.

"Tim satgas dari Mabes Polri akan menuju lokasi PON XXI untuk memberikan pendampingan kepada Kemenpora dan mendalami laporan yang ada," tambah Arief.

Dugaan penyelewengan ini pertama kali diungkap oleh Menpora Dito Ariotedjo, yang kemudian segera berkoordinasi dengan Bareskrim Polri.

Dito menjelaskan bahwa Satgas pendampingan tata kelola penyelenggaraan PON ini dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2024.

Ia menegaskan bahwa semua keluhan terkait pelaksanaan PON akan ditindaklanjuti.

"Prinsipnya, kita ingin PON kali ini berjalan sukses," ujar Dito pada Rabu (11/9/2024).

----

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Jatim dan PON 2024 lainnya.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved