Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dari Jambi ke Lombok Naik Motor Supra, Diki Nangis Disambut Warga, Tak Menyesal 2 Bulan di Jalanan

Diki, pemuda asal Jambi tak menyangka bisa tiba di Lombok dengan menggunakan sepeda motor Supra X 125 CC.

Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
via Tribun Jambi
Diki, pemuda Jambi naik motor ke Lombok. Dia menghabiskan waktu dua bulan di perjalanannya. 

TRIBUNJATIM.COM - Diki, pemuda asal Jambi tak menyangka bisa tiba di Lombok dengan menggunakan sepeda motor Supra X 125 CC.

Puluhan hari di jalanan terbayar sudah dengan pengalaman yang didapatkan.

Bahkan, pemuda bernama lengkap Diki Ramadhan ini menangis ketika meninggalkan Lombok karena sambutan masyarakat.

Kisah Diki perjalanan dari Jambi ke Lombok naik motor Supra inipun viral di media sosial.

Ternyata Diki Ramadhan tak hanya sekadar menuju ke Lombok.

Tapi Ia juga mengenang momen berharga itu dengan melewati beberapa daerah mulai dari Jakarta, Sukabumi, Yogyakarta, Situbondo, Bali, hingga sampai ke Lombok.

Baca juga: Kisah Pemuda di Surabaya Tewas Usai 4 Hari Koma karena Tabrak Tiang Lampu Gara-gara Dikejar Gangster

Untuk sampai ke Lombok, Diki Ramadhan membutuhkan waktu hingga 2 bulan lamanya.

Kini pria yang berprofesi sebagai konten kreator itu sudah dalam perjalanan pulang  menuju ke Kota Jambi.

“Kurang lebih 60 hari saya di perjalanan karena saya juga mengeksplor daerah-daerah menarik yang bisa dijadikan konten,” kata Diki, dikutip dari Tribun Jambi pada Minggu (15/9/2024).

Selama perjalanan dari Jambi ke Lombok, Diki menghabiskan waktu selama 2 bulan di jalanan.

Ia mengaku tak menyesal menggunakan motor ke Lombok.

Sebab, menurutnya Lombok merupakan tempat wisata epic dan indah yang ada di Indonesia.

Diki, pemuda Jambi naik motor ke Lombok.
Diki, pemuda Jambi naik motor ke Lombok. (via Tribun Jambi)

Diki juga disambut baik warga sekitar di Lombok.

Padahal ia tak pernah mengenal masyarakat di Lombok.

“Warga d isana menyambut saya dengan baik dari mulai nggak kenal sampai kenal dekat pokoknya, orang Lombok baik-baik banget,” katanya.

Bahkan Diki sampai menangis saat meninggalkan pulau Lombok dan masyarakat sekitar.

“Saya sampai nangis pas ninggalin Pulau Lombok kemarin  sangking mengesankannya,” katanya.

Sebagai konten kreator dan belum menikah, Diki memang masih banyak memiliki waktu untuk mengeskplor wilayah di Indonesia.

Sehingga ia bisa mengatur sendiri jadwal keberangkatannya, dan cara dia bekerja meski dalam perjalanan.

Selama di perjalanan Diki juga masih menerima job untuk membuat foto dan video di daerah-daerah tertentu.

Diki, pemuda Jambi ke Lombok naik motor Supra.
Diki, pemuda Jambi ke Lombok naik motor Supra. (via Tribun Jambi)

“Jadi perjalanan bukan sekadar jalan-jalan aja, tapi bagaimana caranya bisa surfaif di tempat orang, bisa bertahan hidup, dan menambah relasi-relasi baru di setiap daerah,” katanya.

Diki tak menapik dirinya mengalami hal sulit selama perjalanan.

Hal sulit yang dialaminya adalah cara mengatur waktu agar tetap bisa membuat konten saat dalam perjalanan.

Karena Diki tak mau hanya sekadar membuat konten biasa, melainkan membuat video yang menarik menggunakan drone dan kamera.

Terutama saat pengambilann shoot di jalan, dimana Diki harus menekan gas motor sambil mengatur arah drone di waktu yang bersamaan.

“Tapi puas banget sama hasilnya,” katanya.

Baca juga: Curhat Bule Tajir yang Hidup Sederhana Usai Dinikahi Pria Asal Lombok, Suasana Dapurnya Sangat Beda

Sementara itu, Norlichan, siswi SMA tiap hari pulang pergi Malaysia-Indonesia. 

Siswi berusia 17 tahun itu naik motor sendirian. 

Siswi kelas 12 SMA Negeri 1 Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar) itu sudah menjalani rutunitas tersebut sejak SD. 

Ia menempuh perjalanan lintas negara dari rumahnya di Serikin, Malaysia, ke sekolahnya yang berada di Indonesia. 

Melansir dari Kompas.com, Norlichan lahir dari pernikahan ibunya yang berasal dari Indonesia dan ayahnya yang berdarah Serikin, Malaysia. 

Pernikahan ini membawanya untuk tinggal di Malaysia. 

Namun, keputusan untuk tetap bersekolah di Indonesia membuatnya harus melintasi perbatasan setiap hari. 

"Dari SD (mulai melintas). Jadi SD, SMP, SMA tuh melintas terus. (Pas SD) dianter sama mama," ucap Norlichan, Sabtu (17/8/2024).

Baca juga: Maling Rokok Rp7,5 Juta di Lombok Keciduk Polisi Gara-gara Baju Ketinggalan, Apes Lupa Pakai Lagi

Keputusan untuk sekolah dengan melintasi perbatasan setiap hari ini bermula dari dilema sang ibu mengenai akses pendidikan. 

"Lalu mama mikir-mikir lagi, mending sekolah di Indonesia saja, lebih senang (mudah) surat-menyuratnya (administrasinya) kan," ungkap Norlichan.

Semenjak itu, Norlichan menikmati perjalanan lintas negara melalui perbatasan Jagoi Babang-Serikin yang sudah dianggapnya sebagai sahabat. 

Hal itu terlihat dari bagaimana dirinya yang tak keberatan harus bangun tidur lebih awal setiap harinya. 

"Bangunnya kisaran 05.00-05.20 WIB. Itu saya dapat bersiap-siap dari seragam saya, buku-buku saya, terus belum lagi sarapan pagi lah kadang-kadang," tutur Norlichan 

Setelah memastikan semua sudah siap dan rapi, Norlichan lantas berangkat ke arah titik nol Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang yang berjarak sekitar 10 menit dari rumahnya. 

"Sekolahnya kalau dari Serikin ke SMA tuh, kan masuk sekolah pukul 07.00 WIB. Kalau mau berkisar di pukul 06.30 WIB," tutur Norlichan.

Ia pun kini sudah diperbolehkan mengendarai motor dari rumahnya ke sekolah dengan jarak 30 menit. 

"Dulu kan dianter mama, baru mulai bawa motor sendiri sekitar kelas delapan," terang Norlichan. 

Lebih lanjut, Norlichan menyebut kehadiran PLBN ini membuat mobilisasinya menuju sekolah menjadi lebih aman dan nyaman. 

"Dulu di sini kan belum ada PLBN, jadi ini (pos) belum jadi juga. Ini sudah semak-semak kayak gitu lah, dulu jalan juga enggak kayak gini, banyak batu-batuan," jelas Norlichan. 

"Jadi semenjak tahun 2022 (PLBN) sudah jadi ini kan, jadinya kayak gini (semakin) bagusnya," tambahnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved