Berita Viral
Ibu Dokter Aulia Pernah Protes Perundungan Malah Dibilang ‘Latihan Mental’, Kini Sang Anak Tewas
Dokter Aulia pernah protes perundungan sang anak ke kaprodi namun disanggah dengan ‘latihan mental’.
TRIBUNJATIM.COM - Pilu ibu dokter Aulia Risma Lestari mendapat respon tak mengenakkan saat melapor perundungan yang dialami sang anak ke Ketua Prodi (Kaprodi).
Alih-alih mendapat validasi, keluhan ibu Aulia justru disanggah dengan ‘latihan mental’.
Menurut pengakuan sang ibunda, Aulia sering mengeluh ketakutan selama bergabung.
Ia mengungkapkan bahwa anaknya sering di-bully seniornya.
Seperti diketahui, Aulia diduga tewas akibat perundungan selama menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Diponegoro (Undip).
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Ipin Syok Dapat Uang Pensiun Rp 7,8 M - Dokter Aulia Diminta Pesan 80 Nasi Boks
Namun parahnya, jawaban Kaprodi cukup enteng yakni cuma sebagai latihan mental.
Nuzmatun dengan terbata-bata menceritakan keluhan yang dialami putrinya.
Pertama keluhan Aulia itu adalah jam belajar dari awal tahun 2022.
Aulia saat itu menceritakan bahwa jam 03.00 dini hari sudah di ruangan dengan perlatan yang telah siap.
Aulia pun dari pulang dari pendidikan terkadang sekitar pukul 01.00 dan 01.30 dini hari.
"Rutinitasnya seperti itu. Sampai akhirnya dia pulang dari rumah sakit itu jatuh. Itu di tanggal 25 Agustus 2022. Dia jatuh dari motor di selokan hingga sadar sendiri," ujarnya saat konferensi pers di Hotel Po, Rabu (18/9/2024).

Baca juga: Dokter Aulia Diperas Senior Rp40 Juta Sebulan, Mahasiswa PPDS Akui Ada Iuran: Paling Besar Rp10 Juta
Paska terjatuh, kata dia, kakinya terasa sakit dan kemudian punggungnya.
Hingga akhirinya dirinya menghadap ke Kepala Program Studi agar anaknya diperlakukan dengan baik.
Namun Ketua Progdi justru menjawab agar dapat melatih mental saat menghadapi pasien.
"Saya sampaikan apakah tidak ada cara lain? Beberapa kali saya menghadap Ka Progdi saya sampaikan perlakuan-perlakuan terhadap anak saya tapi pada kenyataannya masih tetap seperti itu," tuturnya.
Nuzmatun menyebut anaknya juga dibentak-bentak saat mengikuti program PPDS.
Bahkan anaknya dididik dengan kata-kata kasar dan nada tinggi.
Hal itu membuat anaknya menjadi ketakutan.
"Sementara saya mendidik anak saya dengan cara halus, lemah lembut. Beberapa kali saya menyampaikan kepada ketua progdi tapi responya seperti itu," ujarnya.
Tak hanya itu Nuzmatun juga menceritakan pengeluaran uang selama anaknya menempuh masa PPDS.
Uang itu untuk kebutuhan angkatan dan lain-lain.
"Kalau yang besar itu di semester 1 tapi di semester selanjutnya tetap ada," imbuhnya.
Semua aliran dana, kata dia, telah dilaporkan ke kepolisian. DIrinya telah memegang data kas angkatan.
"Kami sudah ada datanya sudah kami serahkan ke Polda," imbuhnya
Rasa Kecewa
Disisi lain dia mengungkapkan kekecewaan perlakuan yang diterima putrinya di masa pendidikan. Undip awalnya tidak mengakui hal tersebut.
"Tapi setelah ke sini mudah-mudahan sadar dan mengakui. Saya tidak hanya memohon tapi bantulah saya," tuturnya.
Dia merasa kehilangan anaknya yang mendalam. Dirinya kecewa karena seharusnya anaknya sekolah mencari ilmu.
"Anak saya sudah tidak ada. Anak saya seharusnya sekolah mencari ilmu, tapi apa yang didapat," tuturnya tidak bisa bisa menahan tangisnya.
Atas kejadian itu Nuzmatun tidak hanya kehilangan putrinya, tetapi juga suaminya. Dirinya meminta keadilan yang dialami anaknya.
"Tolong bantu saya mencari keadilan. Tak hanya satu nyawa tapi suami saya yang seharusnya mendampingi saya," ujarnya.
Baca juga: Pengakuan Dekan UNDIP soal Iuran Mahasiswa PPDS, Per Semester Rp40 Juta, Buat Bayar Kos Senior
Nusmatun meminta kasus itu harus menjadi pelajaran bagi semua pihak khususnya PPDS. Dirinya mengingatkan pihak-pihak yang dilaporkan melakukan buli kepada anaknya.
"Saya info hati-hati kalian. Kalau ini terbukti pidananya. Maka kalian tidak bisa lagi menjadi dokter," imbuhnya.
Ia meminta kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian kesehatan segera bertindak. Dirinya meminta kedua kementerian itu mengeluarkan surat.
"Saya meminta dikeluarkan suratnya supaya besok atau lusa dapat langsung lapor," tandasnya.
-----
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
Berita Jatim dan berita viral lainnya.
dokter Aulia Risma Lestari
Program Pendidikan Dokter Spesialis
perundungan
TribunJatim.com
Undip
Tribun Jatim
berita viral
KPAI dan Ahli Gizi Tegur Keras Program MBG yang Bikin Ribuan Siswa Keracunan, Kini Minta Dihentikan |
![]() |
---|
Sosok FT, Wanita yang Sebar Rekaman Anggota DPRD Wahyudin Ingin Rampok Negara, Bukan Istri |
![]() |
---|
Fakta soal Munculnya Surat Perjanjian Agar Mau Merasiakan Keracunan MBG, Disdik: Ini Berat Sekali |
![]() |
---|
Warga Ditagih PLN Rp 11 Juta untuk Pindahkan Tiang Listrik, Pihak PLN Ungkap Alasannya |
![]() |
---|
Media Internasional Soroti 5000 Siswa Jadi Korban Kasus Keracunan MBG, Pengawasan Dipertanyakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.