2026 Kurang Berapa Hari Lagi? Cek Cara Hitung Mundur Pergantian Tahun Baru

Ringkasan Berita:

• Hingga Kamis, 13 November 2025, hitungan mundur menuju awal tahun tinggal 48 hari.
• Ketika Indonesia memasuki tahun yang baru, sekitar 25 persen populasi dunia akan merayakannya pada waktu yang sama. 

TRIBUNJATIM.COM - Pergantian Tahun 2025 menuju 2026 tinggal hitungan minggu.

Banyak orang sudah merasa tak sabar menyambut pergantian tahun dengan berbagai harapan baru.

Hingga Kamis, 13 November 2025, hitungan mundur menuju awal tahun tinggal 48 hari.

Dengan kata lain, waktu yang tersisa hanya sekitar tujuh minggu sebelum kalender dunia beralih ke angka baru.

Informasi mengenai sisa waktu menuju momen pergantian tahun ini dapat dilihat melalui laman timeanddate.com, sebuah situs yang menyajikan hitungan mundur secara real-time.

Melalui platform tersebut, pengguna dapat mengetahui secara persis berapa hari, jam, menit, dan detik yang tersisa sebelum jarum jam mencapai pukul 00.00 WIB pada 1 Januari 2026.

Baca juga: Kalender Libur 2026 Resmi Pemerintah: 25 Tanggal Merah, 11 Long Weekend dan 2 Hari Kejepit

Cara Hitung Mundur Tahun Baru

Bagi masyarakat yang ingin terus mengikuti detik demi detik menjelang pergantian tahun, timeanddate.com menyediakan laman khusus yang dapat diakses melalui alamat timeanddate.com/countdown/newyear?p0=108.

Halaman ini menampilkan penghitungan mundur otomatis yang terus bergerak tanpa perlu diperbarui secara manual.

Setiap perubahan detik langsung muncul di layar, sehingga pengguna bisa merasakan sensasi menunggu momen pergantian tahun secara lebih nyata.

Hitungan mundur tersebut akan terus berjalan hingga mencapai pukul 00.00 WIB di malam pergantian tahun.

Ketika angka di layar akhirnya menunjukkan nol, Indonesia resmi memasuki Tahun Baru 2026.

Baca juga: Daftar Lengkap Libur Panjang Kalender 2026, Momen Lebaran Bisa Libur Seminggu Berturut-turut

Seperempat Penduduk Dunia Rayakan Bersamaan

Dikutip dari kompas.tv, menariknya, ketika Indonesia memasuki tahun yang baru, sekitar 25 persen populasi dunia akan merayakannya pada waktu yang sama. 

Hal ini disebabkan oleh kesamaan zona waktu antara Indonesia dengan beberapa negara lain seperti Tiongkok, Taiwan, Malaysia, Singapura, serta sebagian wilayah Australia, termasuk Australia Barat.

Kesamaan zona waktu ini membuat momen pergantian tahun dirayakan serentak oleh ratusan juta orang yang tersebar di wilayah-wilayah tersebut.