Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Panitia Catur PON 2024 Ancam Mogok Makan, Malu Nasi Kotak Cuma Lauk Tempe, Menpora Dito Justru Lahap

Panitia catur PON 2024 mengaku kecewa dan malu dengan menu makanan yang diberikan. 

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com/Hendri Setiawan - Kompas.com/Rahmat Utomo
Panitia catur PON 2024 ancam mogok makan dapat nasi kotak cuma lauk tempe, Menpora Dito lahap 

TRIBUNJATIM.COM - Menu makanan atlet PON XXI 2024 di Aceh-Sumut kembali diprotes sejumlah pihak.

Kali ini protes datang dari panitia cabang olahraga (cabor) catur.

Bahkan mereka mengancam akan mogok makan.

Baca juga: Atlet Teriak Atap Venue PON 2024 Mendadak Roboh, Menpora Klarifikasi Penyebab: Sekarang Perbaikan

Panitia langsung mengancam akan mogok makan jika menu makanan tidak diganti, Selasa (18/09/2024).

Pasalnya terlihat dari foto yang dibagikan, panitia cabor catur di PON 2024 Sumut protes karena menunya cuma sepotong tempe dan sayur kering.

Kekesalan makin memuncak juga dipicu karena beberapa hari terakhir menu makanan tidak ada variasi.

Padahal diketahui anggaran makanan Rp50 ribu per porsi. 

Mereka semakin kesal menu makan siang hanya diberi lauk tempe, tumis, dan sambal kentang.

Ketua Panitia Pelaksana Cabor Catur, Juliski Simorangkir, mengaku kecewa dengan menu makanan yang diberikan. 

Ia berharap panitia bidang konsumsi untuk mengubah menu makanan dengan yang layak. 

"Inilah menu makan kami, cuma ada satu tempe dan sayuran, lauknya tempe ini saja," katanya di Hotel MikiHolidy, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Ia mengaku sudah mengajukan komplain ke panitia konsumsi sejak hari pertama.

Setelah itu, menu makanan memang berubah, namun sehari kemudian kembali lagi ke menu awal lauk tempe. 

"Kami udah coba komplain di hari pertama, memang langsung diganti menunya, tapi selang sehari kembali lagi menunya, Bang. Lihatlah, enggak layak makanannya, Bang," ujar Juliski.

Panitia cabor catur PON XXI komplain dan tidak terima menu makanan yang diberi hanya dengan lauk sepotong tempe dan sayur kering, ancam mogok makan
Panitia cabor catur PON XXI komplain dan tidak terima menu makanan yang diberi hanya dengan lauk sepotong tempe dan sayur kering, ancam mogok makan (KOMPAS.com/Hendri Setiawan)

Juliski sebagai ketua pelaksana mengaku malu atas kejadian ini.

Lantaran menu makanan ini juga diberikan kepada para tamu juri atau wasit dari luar daerah yang bertugas untuk mengawasi pertandingan.

"Bang, wasit kita berasal dari seluruh wilayah di Indonesia, lihat seperti ini."

"Kita malu, Bang. Malu pada para tamu dan para undangan kita," katanya, melansir TribunTrends.com.

Setelah komplain, panitia pelaksana langsung mengembalikan semua makanan dan meminta panitia konsumsi menggantinya dengan menu yang lebih layak.

Para panitia pelaksana pun mengancam akan mogok makan jika menu makanan yang disajikan tidak ada perubahan.

Baca juga: Menu Nasi Kotak Atlet PON 2024 Tuai Hujatan, Rp50 Ribu Tempe Sepotong, Padahal Anggaran Rp30,8 M

Sebelumnya, video penampakan snack malam yang disebut untuk atlet PON 2024 juga viral di media sosial.

Video tersebut memperlihatkan makanan snack untuk atlet berisikan roti dan santan instan, yang seharusnya ialah susu. 

Paket snack malam tersebut dinilai tak sesuai ekspektasi, terutama dengan adanya santan kemasan sebagai minuman pendamping roti.

Sontak video tersebut menjadi pergunjingan, sebab event sekaliber PON XXI Aceh-Sumut tercoreng akibat insiden tersebut.

Soal video tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Dito Ariotedjo, memberikan klarifikasi.

Dalam rapat Komisi X DPR RI raker dengan Menpora RI yang berlangsung Selasa (17/9/2024) siang, Menpora Dito Ariotedjo memastikan bahwa video tersebut adalah hoaks.

Setelah melakukan investigasi, pihaknya menjamin bahwa penyebar video tersebut adalah oknum ingin memperkeruh kondisi PON 2024 yang memang mendapatkan sorotan miring.

"Mungkin banyak pemberitaan di luar, khususnya perihal makanan dan venue," buka Dito, dikutip dari tayangan di kanal YouTube DPR RI.

Paket snack yang disediakan di PON Aceh dinilai tak wajar.
Paket snack yang disediakan di PON Aceh dinilai tak wajar (TikTok/detooo60)

Dito juga menjelaskan, bahwa penyelenggaraan PON 2024 mutlak merupakan wewenang pemerintah daerah, termasuk ABPD.

Namun dalam hal ini, Dito enggan cuci tangan.

Dan memilih dirinya yang bertanggung jawab atas kondisi carut-marut yang tengah terjadi di PON 2024.

"Contoh yang paling terfaktual ialah viralnya snack dikasih roti, dan susu diganti santan."

"Saya pastikan itu hoaks dan bercandaan oknum," sambungnya menjelaskan, melansir dari Tribunnews.com.

"Setelah kita kejar, investigasi, akun-akunnya dimatiin dan di take down."

Dito tidak menampik bahwa ada beberapa insiden yang benar adanya perihal kurang pantasnya menu konsumsi yang diterima atlet maupun ofisial pertandingan pada PON kali ini.

Namun itu dipastikan hanya terjadi di pekan pertama.

Menpora langsung bergerak dan meminta masing-masing daerah, dalam hal ini Aceh dan Sumut sebagai tuan rumah langsung berbenah.

"Terkait makanan, sempat di minggu pertama memang ada penyediaan makanan yang kurang memadai."

"Tetapi langsung dievalusasi, baik dari penyelenggaraan Aceh maupun Sumut, karena itu merupakan tanggung jawab daerah melalui APBD," terang pria yang pernah menjadi bagian dari tim basket RANS.

"Banyak informasi ada fakta, tapi ditambahi hoax juga."

Baca juga: Atlet PON 2024 Sesak Napas Lapangan Kotor Berdebu Imbas Venue Belum Rampung, Mau Latihan Ngepel Dulu

Dito juga meninjau pusat pengemasan konsumsi PON XXI di Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Negeri Medan, Jumat (13/9/2024).

Selain mengecek aktivitas para pekerja di sana, Dito juga mencicipi makanan yang tersedia.

Menu yang dikemas dalam bungkus kotak berisi sayur kol, sepotong ayam goreng tepung, sambal, dan buah jeruk.

Menu yang disajikan di tempat tersebut bukan untuk atlet, tetapi untuk perangkat pertandingan dan ofisial tim yang bertanding di PON.

Dito kemudian menyantap makanan tersebut dengan begitu lahap.

Sajian sayur, nasi hingga potongan ayam dicobanya semua.

"Lapar, enak (menunya)," ujar Dito sambil tertawa.

Kata dia, ukuran ayam di nasi kotak tersebut sudah cukup besar.

"Kalau segini ukurannya, oke," ujarnya sambil menyantap ayam tersebut.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, makan nasi boks saat meninjau pusat distribusi pengemasan konsumsi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Negeri Medan, Jumat (13/9/2024).
Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, makan nasi boks saat meninjau pusat distribusi pengemasan konsumsi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Negeri Medan, Jumat (13/9/2024). (Kompas.com/Rahmat Utomo)

Dito lalu mengatakan, untuk standar makan bukan untuk atlet, nasi kotak tersebut sangat layak dikonsumsi.

"Aman banget, kalau bukan untuk atlet," ujarnya lagi berseloroh.

Dito juga mengatakan, standar gizi makanan nasi boks tersebut juga masuk kategori baik.

"Tadi saya sudah hitung kurang lebih ini 1.000 kalori, ada protein juga, ada sayurannya juga," tandasnya.

Dia juga menegaskan bahwa menu makanan atlet berbeda dengan penyelenggara PON.

"Kalau atlet ini protein didouble ada hitungan karbohidratnya."

"Kalau enggak salah kalorinya juga didouble, jadi protein, karbohidratnya, sudah dihitung dokter gizi," katanya.

Kata dia, nasi kotak memang disediakan bagi penyelenggara PON, sedangkan para atlet makanan disediakan pihak hotel tempat mereka menginap.

"(Kalau untuk konsumsi atlet) pagi prasmanan, siang di board hotel, malam (juga makan) ke hotel, jadi bukan nasi kotak," tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved