Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kirtam Resah Air Sumur Jadi Bau dan Hitam karena Limbah MBG, Tak Layak Dipakai Mandi Warga

Limbah dari proyek Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola di lokasi Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG)membuat warga mengeluh.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Tribunbanyumas.com/Permata Putra Sejati
LIMBAH MBG - Warga RT 3 RW 3 Kelurahan Mersi, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menunjukan air sumurnya yang berubah warna hitam diduga akibat limbah MBG yang merembes, Jumat (19/9/2025). Warga pun resah karena air sebagai kebutuhan sehari hari tidak dapat digunakan, termasuk untuk mandi. 

TRIBUNJATIM.COM -  Limbah dari proyek Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola di lokasi Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) membuat warga mengeluh.

Limbah MBG itu mencemari air sumur yang digunakan warga RT 3 RW 3 Kelurahan Mersi, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Menurut dugaan warga, pencemaran ini berasal dari tempat penampungan limbah MBG yang tidak dilengkapi dengan bak penahan dan telah dikeruk secara maksimal menggunakan alat berat. 

Akibatnya, limbah meresap ke dalam tanah dan mencemari sumber air bersih warga.

Warga setempat, Kirtam (75) mengungkapkan pencemaran air sumur terjadi sejak dua minggu terakhir. 

Air yang biasanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari kini berubah menjadi keruh, berbau tak sedap, bahkan berwarna kuning hingga hitam.

"Air sumur tiga hari ini keruh sekali, bahkan tadi malam sudah bau. 

Saya lihat endapannya kuning. Tidak bisa dipakai mandi," ujar Kirtam, Jumat (19/9/2025), melansir dari TribunBanyumas.

Ia menyebut ada sekitar tiga rumah yang terdampak secara langsung. 

Salah satu sumur yang terpapar limbah itu digunakan oleh tiga rumah. 

Sejak air tercemar, mereka kesulitan mendapatkan air bersih.

Baca juga: Sambil Didampingi TNI, Wali Murid Minta Maaf karena Sebut Anaknya Muntah setelah Makan MBG

Menurut Kirtam, pengelola proyek MBG memang telah melakukan pengerukan limbah di penampungan, namun baru dilakukan sekitar seminggu terakhir. 

Warga mengaku baru kali ini air tercemar sejak puluhan tahun.

Bahkan kondisi paling parah terjadi pada Suparto. 

Suparto (50) menyatakan, sejak kecil tinggal di kawasan itu, baru kali ini air sumur mengalami pencemaran yang begitu parah.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved