Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pantas Dipanggil Ibu Tak Dijawab, Bocah Lemas Terkunci di Freezer 1,5 Jam, Awalnya Main Petak Umpet

Pilu nasib bocah yang main petak umpet ini. Ia terkunci di dalam freezer hingga tubuhnya lemas selama 1,5 jam.

Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com
Pilu nasib bocah yang main petak umpet. Ia terkunci di dalam freezer hingga tubuhnya lemas selama 1,5 jam. 

"Karena perjalanannya dari Mesuji Raya ke Palembang sangat jauh. Kata dokter yang menangani operasi, potongan kelamin anak saya seharusnya ditaruh di dalam batu es," ujar ibu korban.

Pasca tindakan operasi, pihak rumah sakit memakaikan keteter (alat bantu kencing) di alat kelamin milik korban selama kurang lebih satu bulan sampai proses penyembuhan.

"Setelah dibawa pulang ke rumah, kondisi anak saya sempat kesulitan kencing langsung.

Baca juga: Sosok Dokter Palsu India Nekat Operasi Bocah 15 Tahun hingga Tewas, Modal Nonton YouTube, Kini Kabur

Supaya lubang penisnya tidak tertutup, jadi dibantu oleh keteter tadi," ujar Amalia, saat itu anaknya juga tak dapat beraktivitas.

"Setelah keteter dilepas, barulah anak saya bisa bermain dan normal kembali. Tidak lagi kesakitan," sambungnya.

Tidak berhenti sampai disini saja, Amalia berujar, sejak kejadian tersebut, sampai sekarang rutin melakukan kontrol di rumah sakit Palembang.

"Sudah sekitar empat atau kali kali kontrol ke rumah sakit Palembang, kami selalu diantar dan ditemani oleh Pak Zaidan," cetusnya.

Memang sebelumnya, sudah terjadi dugaan malapraktik yang dilakukan oknum Kepala Puskesmas.

Namun sejak dahulu sampai sekarang, masih banyak warga yang datang untuk menyunatkan anak-anaknya. 

"Memang kalau warga sini (hendak  sunat) selalu tempat Pak Zaidan, baik manual ataupun pakai laser.

Kalau kami waktu itu memilih pakai laser karena berharap supaya anak cepat sembuh,"

Karena setahu kami sunat laser ini bisa sembuh hanya empat hari dan kebetulan waktu itu cuma bisa cuti kerja empat hari saja," sebutnya.

Di tengah rasa kecewa mendalam, Amalia dan Subagio tetap berharap agar nantinya alat kelamin anaknya bisa dilakukan operasi penyambungan.

"Harapannya insyaallah bisa, kalau kata dokter, di usia 16 tahun nanti bisa dilakukan operasi.

Tapi kalau bisa secepatnya dan itu tergantung konsultasi dengan dokter," ujarnya dengan penuh harapan.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved