Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Siswi SMP Dipukul hingga Disundut Rokok 8 Orang, Berawal dari Saling Ejek, Diancam Jika Visum

Tengah viral di media sosial video siswi SMP dibully segerombolan remaja perempuan. Peristiwa ini terjadi di Kota Jambi.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
IST via TribunJambi
Nasib Siswi SMP Dipukul hingga Disundut Rokok 8 Orang, Berawal dari Saling Ejek, Diancam Jika Visum 

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial video siswi SMP dibully segerombolan remaja perempuan.

Peristiwa ini terjadi di Kota Jambi.

Korban berinisial R (14).

Dalam video yang viral di media sosial, korban tampak disundut rokok, dipukul, hingga disiram dengan minuman kemasan.

Terlihat ada 5 orang remaja putri termasuk korban dengan mengenakan pakaian berwarna hitam.

Korban terlihat dijambak dan disekap oleh 4 orang temannya.

Satu orang remaja yang menjambak korban tampak memukul kepala korban.

Sedangkan, satu orang remaja putri lainnya terlihat menyundut rokok ke arah wajah korban hingga tak berdaya.

Setelah itu, dia juga menyiram minuman kemasan dari gelas plastik yang berada di sebelahnya.

Mirisnya, dua orang remaja putri lainnya ikut merekam aksi perundungan dan ikut meledek korban.

Baca juga: Viral Perundungan di Kalangan Pelajar, Bagaimana Cara Mendidik Anak Agar Kelak Tak Bully Teman?

Dalam narasi video yang beredar korban diketahui merupakan siswi SMP swasta di kawasan Jambi Timur, Kota Jambi

R, saat diwawancarai mengaku peristiwa perundungan itu bermula dari saling mengata-ngatain antara pelaku dan korban melalui media sosial. 

"Karena saling kato-katoan (cek cok di media sosial, red), sama-sama tidak senang," kata korban, Jumat (20/9/2024), melansir dari TribunJambi.

Saat perkelahian, R mengaku diserang, dijambak, mendapatkan pukulan, diinjak-injak dan di sundut rokok.

Dilakukan oleh 8 hingga 10 orang. 

"Sempat dibentrukan ke aspal. Sekitar 8-10 orang lebih, itu cewek semua, mereka berhenti setelah kepala kami berdarah."

"Mereka sempat mengancam tidak usah visum, kalau kami visum akan digebukin lagi lebih parah," jelasnya. 

Baca juga: Akhirnya Terungkap Isi Chat WA Prathita Amanda Diduga Pelaku Bully, Typo Saja Jadi Masalah: Sampah!

Korban berharap agar pelaku segera ditahan oleh kepolisian agar tidak mengancam korban kembali.

Di sisi lain, Kapolresta Jambi Kombes Eko Wahyudi mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dugaan perundungan siswi SMP itu.

Saat ini, kasus tersebut tengah ditangani oleh Unit PPA Satreskrim Polresta Jambi.

"Iya sudah masuk laporan ke PPA. Sementara masih proses (penyelidikan)," kata Kombes Eko saat dikonfirmasi, Kamis (19/9/2024).

Eko memastikan akan melakukan penyelidikan kasus dugaan perundungan itu. Pihak akan segera memeriksa saksi dan korban.

"Besok Jumat (20/9) kami akan lakukan pemeriksaan pelapor dan korban," ungkapnya.

Sebelumnya, seorang bocah SD menjadi korban bully temannya hingga tewas.

Kejadian itu dialami oleh Aldelia Rahma (11), murid kelas 4 SD Negeri 10 Durian Jantung, Nagari III Koto Aur Malintang, Padang Pariaman.

Ia meninggal dunia setelah menderita luka bakar sebesar 80 persen.

Ternyata, semasa hidup bocah SD itu sering menjadi korban perundungan.

Aldelia meninggal dunia di RSUP M Djamil Padang, Selasa (21/5/2024).

Aldelia mengalami luka bakar dan gizi buruk.

Baca juga: Inilah Sosok WD Bocah SD di Indramayu yang Meninggal saat Sekolah, Anak TKW Diduga Jadi Korban Bully

Peristiwa pilu nan tragis menimpa tersebut sedang mengikuti pelajaran olahraga, Rabu (28/5/2024).

Gurunya meminta siswa untuk gotong royong membersihkan kelas, di bagian luar kelas guru menghidupkan api untuk membakar sampah yang dikumpulkan siswa.

Di sana siswa mengelilingi api untuk melemparkan sampahnya, sampai akhirnya satu murid laki-laki sengaja menyiramkan pertalite atau bensin ke badan korban

"Bensin itu diarahkannya ke Aldelia sehingga api membakar pakaiannya," ujar kakak sepupu Aldelia, Dona.

Sontak lingkaran murid tadi langsung panik dan berhamburan, Aldelia yang masih dijilati api berlari ke kamar mandi namun pintu kamar mandi sedang terkunci.

Dengan kondisi api masih membakar bajunya bocah mungil itu berlari ke ruang kelas.

Beruntung guru olahraga melihatnya dan segera memadamkan api yang sudah menghanguskan sebagian besar tubuh Aldelia.

Melihat tubuh muridnya sudah meleleh digerogoti api, pihak sekolah langsung membawanya ke puskesmas terdekat sebelum akhirnya dilarikan ke RSUD Lubuk Basung.

"Di RSUD Lubuk Basung, keadaan Aldelia tidak bisa mereka jamin sehingga dibawa ke RSUP M Djamil," ujar Dona.

Baca juga: Kebaikan Dokter yang Diduga Akhiri Hidup karena Bully, Plt Direktur RSUD Kardinah Kehilangan: Santun

Dari RSUD Lubuk Basung ke RSUP M Djamil Padang, pihak sekolah tidak lagi mendampingi siswanya.

Aldelia ditemani pihak keluarga ke RSUP M Djamil dan menjalani perawatan selama 35 hari di sana.

Sewaktu sampai di RSUP M Djamil, bocah yang tinggal bersama nenek dan kakaknya itu belum terdaftar BPJS.

Pihak keluarga harus merogoh kocek sebanyak Rp 2 juta lebih untuk biaya pemindahan dan pengobatan awalnya.

"Sekarang semua sudah ditanggung BPJS, tapi begitulah.

Sebagai BPJS Aldelia tidak terlalu diacuhkan," ujar Dona.

Buktinya setelah 35 hari di sana dan menjalani empat kali operasi, saat luka bakar Aldelia sebanyak 80 persen baru sembuh 5 persen, ia sudah diperbolehkan pulang.

Padahal, kondisi Aldelia masih mengenaskan dan di rumah, kondisinya makin memburuk.

Bocah kelahiran September 2023 itu hanya bisa tiduran di rumah selama 2 bulan bahkan mengalami gizi buruk.

Kabar Aldelia ini juga diketahui oleh Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur yang langsung mendatangi rumah Aldelia.

Suharti Bur pun siap membantu pengobatan Aldelia

Dirinya lalu meminta pada Dinas Kesehatan dan RSUD Padang Pariaman membawa langsung dan menangani korban sepenuhnya namun sayang, Aldelia kini telah meninggal dunia.

Dari keterangan keluarga, Aldelia memang sering dibully oleh teman-temannya.

Selama ini, Aldelia tinggal bersama neneknya karena sang ibu merantau.

Aldelia pun tak pernah bertemu dengan ayahnya sejak kecil karena orangtuanya berpisah.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved