Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Selain 1 Meninggal, Ada 7 Korban Keracunan Massal di Desa Junjung Tulungagung Yang Masih Dirawat

Puskesmas Bendilwungu telah selesai mendapat korban keracunan massal di Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol.

Penulis: David Yohanes | Editor: Ndaru Wijayanto
TribunJatim.com/David Yohanes
Sisa nasi berkat yang diamankan polisi untuk diuji di laboratorium yang bikin 12 orang Tulungagung keracunan massal, 1 diantaranya tewas. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Puskesmas Bendilwungu telah selesai mendapat korban keracunan massal di Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol.

Sebelumnya sekurangnya ada 12 warga yang mengalami gejala keracunan, usai mengonsumsi nasi berkat selamatan 7 bulanan.

Satu warga meninggal dunia atas nama Binti Tri Wahyuni (55), sementara 7 lainnya masih dirawat di rumah sakit.

Kepala Puskesmas Bendilwungu, Sigit Jaka Purnama, mengatakan ada 3 pasien dirawat di RSUD dr Iskak, 1 pasien di RS Bhayangkara, 2 pasien di RS Madinah dan 1 pasien di Klinik dr Emi.

“Kondisi mereka sudah membaik, tidak ada lagi yang mual dan muntah. Kawan-kawan dari Dinkes (Dinas Kesehatan) masih memantau,” jelas Sigit, Senin (23/9/2024).

Personel Puskesmas Bendilwungu bersama personel Inafis Satreskrim Polres Tulungagung dan Polsek Sumbergempol sudah mengumpulkan sampel makanan yang dimakan korban.

Sampel itu berupa sisa nasi, nasi dengan lauk pauk, nasi kering dan jajan berupa tape, pisang serta keleman.

Sampel ini kemungkinan akan ditambah dengan sisa muntahan pasien.

Baca juga: 1 Warga Tulungagung Tewas Keracunan usai Makan Nasi Berkat Hajatan, Belasan Orang Mual hingga Diare

“Kami tidak menemukan sisa muntahan korban. Kemungkinan bisa diambil dari rumah sakit,” sambung Sigit.

Dari semua sampel yang diambil belum bisa dipastikan mana yang berpotensi menjadi penyebab keracunan.

Untuk memastikan pemicu keracunan, seluruh sampel akan dibawa ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Surabaya.

Sigit yakin jumlah warga yang mengalami keracunan ini tidak akan bertambah lagi.

“Ini sudah hari ke-2, menurut saya ini sudah tidak ada tambahan pasien lagi. Pasien yang dirawat juga sudah membaik,” ujarnya.

Keracunan massal ini bermula dari hajatan tingkepan, atau upacara 7 bulan kehamilan di Dusun Kambingan, Desa Dayu, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar pada Jumat (20/9/2024).

Baca juga: 64 Siswa SD Keracunan usai Makan Siang di Sekolah, Mengeluh Sakit Perut hingga Muntah saat Mengaji

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved