Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok 5 Pelaku Pembunuhan Bocah Wajah Dilakban Ditangkap, Punya Ikatan Keluarga, Motif Utang Piutang

Polisi menangkap lima pelaku pembunuhan Aqilatunnisa Prisca Herlan, bocah perempuan asal Cilegon yang jasadnya ditemukan dalam kondisi wajah dilakban.

Tribunnews.com/Tribun Padang
Lima pelaku pembunuhan balita di Cilegon - Bocah perempuan APH (5) menjadi korban penculikan dan pembunuhan, kemudian ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban di Pantai Cihara. 

Namun, polisi belum membeberkan lebih lanjut peran para pelaku dalam kasus pembunuhan tersebut.

Baca juga: Bukannya Buat Pembangunan Desa, Kades Malah Pakai Rp700 Juta Buat Karaoke & Lunasi Utang Pribadi

Diduga Bermotif Utang Piutang

Lima pelaku pembunuhan balita di Cilegon - Bocah perempuan APH (5) menjadi korban penculikan dan pembunuhan, kemudian ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban di Pantai Cihara.
Lima pelaku pembunuhan balita di Cilegon - Bocah perempuan APH (5) menjadi korban penculikan dan pembunuhan, kemudian ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban di Pantai Cihara. (Tribunnews.com/Tribun Padang)

Kapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara sebelumnya mengungkap bila pembunuhan bocah perempuan tersebut diduga bermotif utang piutang.

"Sementara itu (utang piutang), tapi kesimpulan akhirnya nanti, akan kita lengkapi dulu pemeriksaan saksi-saksinya," kata Kemas, Sabtu (21/9/2024). 

Sebelum korban diculik dan ditemukan meninggal dunia, diketahui ibu korban satu bulan sebelumnya sempat mendapatkan teror dari orang tidak dikenal.

Polisi mengetahui hal tersebut setelah pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap keluarga korban.

"Iya hasil keterangan dari ibu korban, memang (keluarga korban,-red) mendapat ancaman sudah satu bulan yang lalu," ujar AKBP Kemas, Jumat (20/9/2024).

Kemas Indra menyebut, ibu korban diketahui berprofesi sebagai penjual barang dengan cara kredit.

Ibu korban, kata dia, sering mengkreditkan barang kepada orang.

Setelah ibu korban menagih utang piutang terhadap satu pelanggannya, keluarga korban mendapatkan teror dan ancaman.

"Ibu korban sering mendapatkan teror berupa ancaman di WA (WhatsApp,-red), akan saya bunuh katanya, baik dari suami dan lain sebagainya," katanya.

Ada pun soal kabar yang beredar mengenai persoalan teror dan ancaman itu telah dilaporkan pihak keluarga sebelum Aqila menjadi korban penculikan.

Kemas Indra membenarkan bahwa pihak keluarga sudah melaporkan itu jauh sebelum tragedi penculikan dan dugaan pembunuhan terhadap korban.

"Iya, jadi ancaman itu dari pihak korban sudah sempat melaporkan ke kita, sudah kita komunikasikan dengan ibu korban apabila ibu mendapatkan ancaman bisa lapor ke kita," katanya.

"Kemudian bisa difotokan yang mencurigakan di sekitar kontrakannya," tambahnya.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved