Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lamongan

Imbas Cuaca Ekstrem, Suhu Panas dan Hama Serang Sayuran Hidroponik di Lamongan, Daun Layu dan Mati

Petani budidaya tanaman sayuran hidroponik di Lamongan Jawa Timur merugi akibat dampak cuaca ekstrem yang melanda sejak beberapa bulan terakhir.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/HANIF MANSHURI
Kondisi tanaman sayuran hidroponik yang layu, kering dan diserang penyakit pengaruh cuaca ekstrem di Lamongan, Rabu (25/9/2024) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Petani  budidaya tanaman sayuran hidroponik di Lamongan Jawa Timur merugi akibat dampak cuaca ekstrem yang melanda sejak beberapa bulan terakhir.

Suhu panas memicu tanaman sayur mayur layu dan akhirnya mati. Kondisi tanaman saayuran mati terjadi setiap harinya. 

Tanaman jadi tidak sehat, layu terkena terdampak cuaca ekstrem dan pada akhirnya tidak bertahan hidup alias mati.

Selain itu, hama trips juga menyerang tanaman sayur hidroponik. Upaya pengendalian hama sangat sulit. 

Ada beragam tanaman sayuran dengan sistim hidroponik. Diantaranya sawi pakcoy, selada, bayam hingga kangkung.

Di lokasi budidaya ini banyak yang mengalami kematian dengan ciri-ciri tanaman menjadi kerdil, akar menjadi coklat serta daun yang layu dan menguning.

Baca juga: Dua Paslon Cabup-Cawabup Lamongan Sama-Sama Punya Nama Kelompok Relawan Bernama Kompak

Menurut petani sayuran hidroponik, Helmi Hadinata, kondisi ini sudah terjadi sejak 5 bulan terakhir. Akibatnya, petani sayuran hidroponik terpaksa mencabut sayuran yang mati setiap hari untuk kemudian dibuang.

Selain kondisi cuaca yang tak menentu,  tanaman sayuran juga diserang hama trips yang menyerang daun terlihat banyak muncul bintik-bintik kuning yang  tak layak untuk dikonsumsi.

Para petani terpaksa harus memutar otak untuk bisa mengendalikan kondisi yang dialaminya. Dan harus  menambah biaya perawatan untuk memasang alat semprot atau sprayer.

Baca juga: Grand Opening Store Allegiant di Lamongan, Hadirkan Pengalaman Belanja yang Lebih Baik

"Dan itu harus  dilakukan untuk menanggulangi cuaca panas dan hama yang menyerang di lahan seluas dua hektare agar tidak meluas," katanya, Rabu (25/9/2024).

Dari dua hektare lahan,  setidaknya 20 persen sayuran hidroponik  mati setiap harinya. Petani pun mengurangi  pengurangan pasokan ke konsumen.

Seban saat kondisi normal, mampu memanen 15 kilogram, saat ini hanya mampu memanen 10 kilogram saja per harinya.

Petani sayuran hidroponik berharap hujan segera turun agar tanaman sayur mayur mereka tidak mengalami kematian akibat cuaca ekstrem yang tengah melanda hingga sekarang.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved