Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kerap Dapat Order dari Gedung Bekas Markas PKI, Driver Ojek Online Merinding: Padahal Kan Kosong

Cerita mistis dan sejarah kelam pada gedung bekas markas PKI ini masih kental terasa.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
via Tribunnews.com
Gedung bekas markas PKI di Jakarta Pusat 

TRIBUNJATIM.COM - Kisah driver ojek online yang kerap terima order misterius dari gedung bekas markas PKI menjadi perhatian.

Padahal gedung bekas markas PKI tersebut kosong, tapi sering ada yang order ke driver ojek online.

Inilah sepenggal kisah mistis dari gedung bekas markas PKI di Jakarta tersebut.

Baca juga: Tabiat Mantan Kepala Dinas Kepergok Curi Motor Warga, Modusnya Pakai Jaket Ojek Online, Korban Kaget

Gedung tua tersebut dulunya merupakan markas Partai Komunis Indonesia dan masih berdiri di tengah hiruk-pikuk dan modernnya gaya bangunan kota Jakarta.

Gedung yang lokasinya berada di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, kini mulai direnovasi setelah bertahun-tahun terbengkalai. 

Sebenarnya gedung sudah mulai direnovasi sejak enam bulan lalu oleh pemilik sebuah hotel.

Namun cerita mistis dan sejarah kelam pada gedung ini masih kental terasa.

Seorang warga sekitar bernama Rahman berbagi cerita horor dan mistis dari bekas kantor partai berlambang palu dan arit ini.

Menurut Rahman, aura tak enak dari gedung tersebut memang sudah terasa.

Tepatnya saat melintas persis di depannya, apalagi saat malam hari bulu kuduk langsung berdiri.

Pedagang mie ayam yang sudah mangkal persis di depan eks kantor PKI ini menyebut, kerap ada orderan misterius dari dalam gedung.

Saat itu, kata Rahman, dirinya sedang asyik duduk-duduk dan berbincang dengan driver ojek online.

Sedang asyik ngobrol, tiba-tiba lanjut Rahman, gawai driver ojek online berbunyi.

Tertulis keterangan bahwa ada yang memesan makanan dari gedung tersebut.

Gedung bekas markas PKI di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat
Gedung bekas markas PKI di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat (via Tribunnews.com)

 "Waktu itu ada ojol yang terima order dari dalam, padahal gedung itu kan kosong," kata Rahman saat berbincang dengan Tribunnews.com, Rabu (25/9/2024) sore.

Rahman juga bercerita saat dirinya masih bersekolah pada tahun 1989. 

Ia katanya sering main bersama teman-temannya di depan eks kantor PKI tersebut.

"Saya dulu waktu masih sekolah sering main di depan sini. Saya tahunya dulu ini gedung Departemen Pariwisata, terus ditutup sampai sekarang," kata Rahman.

Baca juga: Driver Ojol Wanita Berani Tabrak Motor Pembegalnya, Pelaku Masuk Gorong-gorong hingga Dibantu Damkar

Sebelummnya, kisah seorang driver ojol juga mengalami kejadian di luar nalar viral di media sosial, sempat jadi perhatian publik.

Driver ojek online atau ojol tersebut mengaku dapat pesanan seorang customer yang bernama Nanda.

Namun orderan tersebut muncul dari area kuburan.

Driver ojol tersebut mendapat orderan dengan titik jemput di Kuburan Manisan yang terletak di Jl Pr Sukun, Jurang, Gebog, Kudus, Jawa Tengah.

Video menunjukan lokasi titik penjemputan yang berada di kuburan.

Sesampai di Kuburan Manisan, driver ojol tersebut tampak kebingungan.

Pasalnya di kuburan tersebut tidak ada satu orang pun.

Bahkan customer yang bernama Nanda juga tidak ada di lokasi.

Driver ojol tersebut sudah berusaha memberi pesan lewat chat, namun tetap tidak mendapat respons.

"Lha yo, orderan kok ono ae, jenenge Nanda kon metuk neng Kuburan Manisan. (Orderan kok ada saja, namanya Nanda, suruh jemput di Kuburan Manisan)," ujarnya.

Driver ojol tersebut juga mendapat pesanan untuk mengantar customer ke KFC.

"Tak chat, 'Halo kak saya sudah sampai', mangsamu opo aku gak merinding? Tujuannya ke KFC, mesti habis dipecuti ngeleh iki. (Saya chat, 'Halo kak saya sudah sampai', menurutmu apa saya tidak merinding? Tujuannya ke KFC, mungkin habis dipecuti dia lapar)," imbuh si driver ojol berseloroh.

"Kalau begini kan aku takut sendiri, merinding," ujar driver ojol tersebut.

Beruntung kejadian tersebut masih siang hari sehingga suasana tidak terlalu mencekam.

Pengalaman unik tersebut dibagikan sang driver ojol di akun TikTok pribadinya, @mantis.ojol.

Pada video tersebut, menuliskan caption:

"Untuk customer teliti saat memasang titik penjemputan, apabila salah tolong dikonfirmasi jangan diam saja, dan kepada oknum yang selalu membuat orderan fiktif tolong saya kerja jangan dikerjain."

Video tersebut mendapatkan views 54.4K dengan beragam respons positif dan negatif apabila konten tersebut adalah konten setting-an belaka. 

wong.iki: jane wong kudus unik men

Rossalina Novia: untunge orderane pas rino mas

Fitria_aini: patok e tilik i mas, menowo ono jenenge nanda

hanif_anakkampunk: bendino lewat Lo rawani mampir mas

Menanggapi hal itu, Tribun Jateng menghubungi pemilik akun TikTok @mantis.ojol yakni Dendi Yustiawan.

Ia pun menanggapi respons netizen yang menganggap dirinya hanya ingin viral lewat kisah mistis dan menuding cuma setting-an. 

"Saya takut sebenarnya, kalau orang lain beranggapan beda seperti pengin viral bikin konten kok bawa-bawa makam," ungkap Dendi Yustiawan.

"Padahal saya bikin konten menurut pengalaman saya," tambah Dendi Yustiawan saat dihubungi Tribun Jateng, Jumat (19/4/2024).

Dendi Yustiawan lantas menceritakan kronologi dirinya mendapatkan orderan fiktif di makam melati tersebut. 

"Jadi begini, saya saat itu dapat oderan layanan bike/penumpang dan di saat saya chat, dari awal itu enggak bales."

"Sudah saya telepon enggak ada respon," cerita Dendi Yustiawan. 

Saat itu, dirinya terpikir untuk membuat konten dengan tujuan mengedukasi costumer. 

Dengan tujuan ketika salah memasang titik penjemputan, bisa langsung konfirmasi kepada driver ojol dengan memberikan ancer-ancer.

"Di sisi lain saya juga curiga dengan orang iseng, saya membuat konten seperti itu karena banyak kejadian yang saya alami," jelasnya.

Driver ojol mendapatkan orderan fiktif di tengah Kuburan Manisan di Kabupaten Kudus
Driver ojol mendapatkan orderan fiktif di tengah Kuburan Manisan di Kabupaten Kudus (TikTok/mantis.ojol)

Dendi Yustiawan pun bercerita sudah mendapat tiga kali titik orderan yang semuanya menuju pengantaran ke kuburan.

Bahkan dia juga pernah mendapat orderan di tengah sawah saat tengah malam. 

"Saya dapat titik kuburan sudah tiga kali, dua orderan karena salah setting. Tapi CS ngasih tahunya pas saya sampai ke kuburan."

"Saya membuat video tersebut agar CS saya mengerti keluh kesah driver saat titik salah, dan saya juga meluapkan emosi saya mas, sering dapet oderan fiktif," jelasnya.

-
Driver ojol mendapatkan orderan fiktif di tengah Kuburan Manisan di Kabupaten Kudus (TikTok/mantis.ojol)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved