Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Siswa SMP Tewas Paha Membiru usai Dihukum Guru Squat Jump 100 Kali, Pelatih Fisik Kecam Tak Pantas

Kasus siswa tewas usai dipaksa guru squat jump 100 kali viral di media sosial. Kondisi siswa tersebut mengenaskan.

Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
Kolase Tribun Medan
Kasus siswa tewas usai dipaksa guru squat jump 100 kali viral di media sosial. Kondisi siswa tersebut mengenaskan. 

Pelatih fisik di Sumatera Utara, AR menjelaskan ada beberapa standar indikator yang boleh melakukan squat jump.

Dalam kasus Rindu, hukuman 100 kali squat jump dinilai terlalu berlebihan dan tidak pantas 

"Kalau kita masalah kesehatannya itu kan ke dokter, jadi saya mengambil intisari kedokteran yang pernah saya pelajari. Kalau bicara usia 40 yang bukan atlet itu tidak disarankan, untuk lari hanya jalan," katanya, dikutip dari Tribun Medan.

AR mengatakan, untuk melakukan squat jump perlu pemanasan dan latihan secara kontiniu.

Artinya tidak bisa dilakukan individu secara mendadak.

Apalagi dengan jumlah gerakan yang melampaui batas. 

"Dia atlet atau tidak atlet? kalau kita bilang squat jump 100 kali, kalau dia tidak mempunyai penyakit atau riwayat apapun mungkin dia hanya kecapean dan dia paling sakit. Kenapa itu kan hukuman yang berat dengan jumlah yang tidak wajar, sedangkan atlet saja kadang kita kasih hukuman paling suruh push up 10 sampai 20.

Sedangkan dia yang tidak atlet tidak bisa terlalu. Kita menyimpulkan itu hukuman yang terlalu mengganggu kesehatan kalau menurut saya," katanya. 

"Bisa lari ke intinya ke jantung. Karena kan kita kalau kita ngepress misalnya kita lari nih, orang yang biasanya tidak pernah lari tiba-tiba disuruh lari dengan intensitas yang tinggi itu setelah kita berhenti tidak disarankan langsung berhenti. 

Setelah dia sampai dia jalan bukan berhenti atau duduk itu larinya ke jantung," jelasnya. 

Lanjut AR, atlet beda daya kekebalan tubuhnya dengan daya tubuh orang biasa.

Baca juga: Sebelum Viral Asusila, Guru & Siswi SMA Sudah 2 Kali Dilaporkan Istri Sah, Nasib Perekam Disorot

Apalagi atlet saja yang tidur di atas jam 10.00 atau jam 12.00 malam besoknya latihan itu pasti turun intensitas latihannya. 

"Mana lagi yang dia tidak atlet tiba-tiba kena pressure dan harus squat jump dengan intensitas cepat atau lambat pastikan kita bicara logika pasti naning lah atau oyong (sempoyongan berkurang kesadaran)," pungkasnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Deli Serdang, Wiriya Alrahman belum mendapatkan informasi soal kematian siswa SMP tewas usai dihukum guru.

Karena itu Wiriya pun belum bersedia untuk berkomentar banyak ketika diwawancarai Tribun Medan pada Jumat (27/9/2024).

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved