Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Blitar

Suparti Pasrah Cucunya Tewas usai Dilempar Kayu Berpaku oleh Guru Ponpes, Ibu Korban Masih di Taiwan

Kasus santri tewas usai dilempar kayu berpaku oleh gurunya membuat publik pilu. Terlebih untuk keluarga korban

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Kompas TV/TribunJatim.com-Samsul Hadi
Suparti Pasrah Cucunya Tewas usai Dilempar Kayu Berpaku oleh Guru Ponpes, Ibu Korban Masih di Taiwan 

Ditemani kakek dan nenek, Anwar tiba di RSUD Kabupaten Kediri sekitar pukul 15.00 WIB.

Setelah diperiksa, dia kemudian di ke ruang intensive care unit (ICU).

Rikky menjelaskan, pihak rumah sakit menyampaikan bakal melakukan operasi bedah bila kondisi korban stabil.

Akan tetapi, kondisi Anwar tak kunjung membaik dan stabil.

“Hari Selasa (17/9/2024) pagi sekitar pukul 08.30 WIB, Anwar dinyatakan meninggal. Jadi belum sempat dioperasi,” tuturnya, Jumat (27/9/2024).

Baca juga: Santri Tewas Dilempar Ustaz Pakai Kayu Berpaku, Nasib Pelaku Tak Dilaporkan? Nenek Korban Ikhlas

Ia menerangkan, selama ini, Anwar tinggal bersama kakek dan neneknya di Desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok, karena orangtuanya bercerai.

Ibu Anwar, yang merupakan kakak kandung Rikky, sedang bekerja di Taiwan sebagai buruh migran.

Ketika ditanya apakah keluarga akan membawa kasus ini ke polisi, Rikky mengaku telah ada penyelesaian secara kekeluargaan.

Namun, ia tak menjelaskan secara rinci soal "penyelesaian secara kekeluargaan" itu.

Sementara itu, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blitar juga sudah turun tangan terkait kasus meninggalnya Anwar.

Plt Kasi Pendidikan Madrasah (Penma) Kantor Kemenag Kabupaten Blitar, M Syaikhul Munib mengatakan sudah berkomunikasi dengan pengurus pondok terkait kasus itu.

"Memang kejadiannya di waktu pagi hari menjelang kegiatan sambangan (orang tua di pondok). Ini kejadian tidak di madrasah tapi di lokasi pondok," kata Munib, panggilan M Syaikul Munib, Jumat (27/9/2024). 

Menurutnya, berdasarkan penjelasan pengurus, waktu itu, para santri sedang antre untuk segera melaksanakan salat dhuha di pagi hari.

"Biasa, waktu itu, anak-anak ada yang sedang bermain. Lalu, ada salah satu pengasuh yang mungkin sudah mengingatkan (para santri) berkali-kali dan mungkin tidak diindahkan, lalu melempar potongan kayu. Tidak menduga (potongan kayu) mengenai seorang santri," ujarnya. 

Dikatakannya, di belakang kayu ada paku dan mengenai kepala salah satu santri. 

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved