Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Klarifikasi Kepsek soal Siswa Tewas usai Dihukum Guru Squat Jump 100 Kali, Ngaku Kecolongan: Nasib

Kasus siswa tewas usai dihukum guru squat jump 100 kali menjadi sorotan hingga viral di media sosial. Pihak sekolah pun akhirnya buka suara.

Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
Kolase Tribun Medan dan KOMPAS.com
Kepsek klarifikasi soal kasus siswanya tewas usai dihukum guru squat jump 100 kali. Pihaknya mengaku kecolongan. 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus siswa tewas usai dihukum guru squat jump 100 kali menjadi sorotan hingga viral di media sosial.

Pihak sekolah pun akhirnya buka suara terkait kematian siswanya tersebut.

Sekolah mengaku kecolongan.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala SMP Negeri 1 STM Hilir, Suratman.

Dia menegaskan, seharusnya hukuman fisik seperti itu tak dibenarkan.

“Sebenarnya (hukuman squat jump) tidak dibenarkan. Jangan kan hukuman fisik, melebel (bullying) anak saja tidak boleh. Misalnya menyebutkan anak hitam atau pendek itu tidak boleh lagi. Itu setiap ada rapat selalu diingatkan,” kata Suratman saat diwawancara di SMP Negeri 1 STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang pada Senin (30/9/2024), dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Sosok Siswa SMP Tewas Diduga Akibat Dihukum Squat Jump Guru, Sang Ibu Ungkap Pesan Terakhir Anaknya

“Cuma inilah, namanya nasib, kecolongan pihak kita. Oh, itu (hukuman fisik) tidak boleh. Tidak dibenarkan, apa lagi kurikulum merdeka,” sambungnya.

Suratman pun menjelaskan kronologi korban sampai mendapatkan hukuman squat jump dari guru inisial SW.

Peristiwa itu terjadi pada Kamis (19/9/2024).

Kala itu, RSS sedang mengikuti proses belajar mata pelajaran pendidikan agama.

Lalu, rupanya RSS tak mengumpulkan tugas bersama 5 siswa lainnya.

Kemudian, para siswa ini mendapatkan hukuman squat jump 100 kali.

Tapi dengan catatan, para siswa dapat beristirahat jika merasa capek.

Setelah dihukum, RSS kembali mengikuti proses belajar seperti biasa.

“Besoknya, dia (korban) masih sekolah. (Tapi) Sabtu tidak masuk sampai Rabu ada pemberitahuan anak tersebut demam, sakit. Cuma kita tidak tahu penyebab sakitnya. Setelah itu, Kamis pagi, datang pihak orangtua menyatakan anaknya meniggal,” tutupnya.

Kepala SMP Negeri 1 STM Hilir, Suratman saat diwawancarai di SMP Negeri 1 STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, pada Senin (30/9/2024).
Kepala SMP Negeri 1 STM Hilir, Suratman saat diwawancarai di SMP Negeri 1 STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, pada Senin (30/9/2024). (KOMPAS.com/GOKLAS WISELY)
Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved