Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Minta Vihara Tak Ditutup, Umat Buddha Sembahyang di Depan Kelurahan, Camat Bantah Halangi Ibadah

Mereka membawa spanduk yang berisikan kritik kepada Lurah dan Camat terkait kebijakannya.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/dharmapala.nusantara
Minta vihara tak ditutup, umat Buddha gelar ibadah di depan Kelurahan Cengkareng, Jakarta Barat 

TRIBUNJATIM.COM - Aksi jemaah umat Buddha yang melakukan sembahyang di depan Kantor Kelurahan Cengkareng, Jakarta Barat, viral di media sosial.

Tampak dari video yang beredar di media sosial, jemaah Buddha tersebut kompak mengenakan baju merah dan bawahan putih.

Sembari berjajar dalam dua barisan, mereka melantunkan doa-doa dengan kedua telapak tangan yang saling menyatu.

Baca juga: Teriak Larang Tetangganya Ibadah di Rumah, Nasib Masriwati ASN Berdaster Kini Disorot Pj Wali Kota

Salah satu jemaah juga terlihat menangis tersedu-sedu hingga merengkuhkan badannya ke aspal jalan.

Bersamaan dengan hal itu, mereka juga membawa spanduk yang berisikan dukungan kepada Lurah dan Camat terkait kebijakannya.

Diketahui umat Buddha ini merupakan jemaah Vihara Cetya Permata Dihati.

"Kami umat Cetya Permata Dihati, mendukung penuh kebijakan Bapak Camat Cengkareng dan Pak Lurah Cengkareng Barat, semoga kedua orang tua kami di atas selalu dilindungi Tuhan Yang Maha Esa," demikian tulisan yang tercantum dalam spanduk tersebut.

Sementara dari narasi yang beredar, disebutkan jika video tersebut adalah momen sembahyang umat Buddha karena viharanya tak ingin ditutup.

"Viharanya tak ingin ditutup, ratusan umat Cetya Permata Dihati berorasi dengan melakukan sembahyang di depan Kelurahan Cengkareng,

meminta Camat dan Lurah agar mereka diberikan kebebasan untuk melakukan kegiatan ibadah," demikian narasi yang diunggah di caption akun Instagram @dharmapala.nusantara.

Video tersebut juga sampai pada anggota DPRD DKI Jakarta, Kevin Wu.

Ia diketahui ikut mengawal permasalahan tersebut.

Dalam akun Instagramnya, Kevin menyebut jika saat ini proses mediasi sedang berlangsung antara jemaah vihara dan penduduk setempat.

Ia pun memohon doa agar semua pihak kembali rukun, tentram, dan damai.

Terkait kejadian ini, Camat Cengkareng, Ahmad Faqih, membantah hal itu.

Menurutnya, hal itu tidak benar dan hanyalah isu belaka.

"Ya enggak benar (dihalangi), menjalankan syariat agama dilindungi oleh konstitusi," ujar Faqih saat dihubungi Warta Kota, Sabtu (28/9/2024).

Sementara itu, Ketua Umum Keluarga Cendekiawan Buddis Indonesia (KCBI), Yang Mulia Bhikku Dhammavuddho Thera, membenarkan adanya kejadian tersebut.

Namun menurutnya, hal itu adalah permasalahan internal yang saat ini sedang dalam proses mediasi.

"Kalau itu sih internal ya, karena itu viharanya udah lama dan (warga) terganggu karena waktu itu mereka mau upacara aja."

"Jadi upacaranya setahun tiga kali," kata Bhikku saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2024).

"Tapi sekarang sudah konsolidasi dengan anggota DPRD dan dalam proses mediasi," imbuhnya.

Baca juga: Kasus Pencurian Air PDAM di Surabaya Masih Marak, Ada yang Curi Air di Tempat Ibadah untuk Pribadi

Kendati begitu, Bhikku mengaku sedih karena hak kebebasan beragama di Indonesia tidak maksimal penerapannya. 

Seharusnya, lanjut dia, tidak ada penghalangan ibadah saat umat agama manapun hendak menjalankan ajaran yang dipercayainya.

"Kami sedih lah, karena kan itu kebebasan beragama, semua orang di Indonesia harusnya kan mengakui semua agama," kata Bhikku.

"Dan kebebasan beragama ini harusnya baik untuk semua, tapi kalau misalnya dihalang-halangin, sebaiknya dirujuk supaya dapat hal lebih baik ke depannya," lanjutnya.

Oleh karena itu, Bhikku berharap mediasi yang dilakukan berjalan lancar.

Selain itu ia juga mengajak umat Buddha untuk mawas diri tatkala menjalankan ibadahnya.

"Kami harus sebagai umar Buddha internal, mungkin harus melihat juga, kalau kita mau beribadah kita harus menghormati yang lain."

"Tidak menganggu yang lain dan juga mungkin saling menghormati antar sesama," tutunya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki mengomentari soal adanya umat beragama di Indonesia yang tak nyaman beribadah.

Padahal Saiful mengklaim jika pihaknya sudah sering memberikan intruksi kepada jajaran di bawahnya untuk terus melayani umat.

Sehingga, lanjut dia, keluhan-keluhan yang dirasakan sejumlah umat agama, bisa teratasi dan segera mendapat solusinya.

"Makanya salah satu instruksi kami adalah mempersilahkan bagi umat yang belum punya rumah ibadah untuk beribadah di kantor-kantor Kementerian Agama kami," kata Saiful saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (28/9/2024).

"(Rumah ibadah) baik di tingkat kabupaten, kota, itu dipersilakan."

"Itulah komitmen kami Kementerian Agama sebagai Kementerian seluruh umat agama," imbuh dia.

Video viral memperlihatkan umat Buddha Cetya Permata Damai melakukan sembahyang di depan Kelurahan Cengkareng, Jakarta Barat
Video viral memperlihatkan umat Buddha Cetya Permata Damai melakukan sembahyang di depan Kelurahan Cengkareng, Jakarta Barat (Instagram/dharmapala.nusantara)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved