Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Petani Ngamuk Acungkan Senjata Tajam di SPBU, Imbas Mobilnya Tak Bisa Mengisi BBM Pertalite

Pengendara mobil putih itu mengamuk di SPBU 74.909.91 Amessangeng, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, akhirnya terungkap.

Editor: Torik Aqua
Tangkapan layar
Pengendara jadi viral lantaran tak terima saat ditolak isi BBM jenis Pertalite di SPBU 74.909.91 Amessangeng, Kecamatan Tempe, Wajo, Sulawesi Selatan 

TRIBUNUJATIM.COM - Seorang pengendara mobil viral karena mengamuk di SPBU saat hendak mengisi BBM.

Pengendara mobil putih itu mengamuk di SPBU 74.909.91 Amessangeng, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan akhirnya terungkap.

Sosok pengendara itu bernama Muhammad Erwin Bin Daeng Marellang (36).

Ia tampak marah besar dan mengamuk setelah ditolak mengisi bahan bakar jenis Pertalite karena tidak memiliki aplikasi barcode My Pertamina.

Baca juga: Daftar Baru Harga BBM Pertamina Seluruh Indonesia, Turun Per 1 Oktober 2024, Pertamax hingga Dexlite

Insiden ini bermula ketika petugas SPBU menolak melayani Erwin lantaran ia tidak memenuhi syarat wajib menggunakan aplikasi My Pertamina untuk pembelian BBM bersubsidi.

Penolakan tersebut memicu kemarahan Erwin, yang kemudian turun dari mobil sambil membawa badik dan mengancam petugas SPBU.

Tindakan agresif tersebut terekam dan viral di media sosial, menunjukkan Erwin berteriak serta menunjuk-nunjuk petugas SPBU di lokasi kejadian.

Tak lama setelah aksinya viral, tim Resmob Sat Reskrim Polres Wajo bergerak cepat dan mengamankan Erwin pada Senin (30/9/2024).

Kasat Reskrim Polres Wajo, Iptu Alvin Aji, mengungkapkan bahwa Erwin marah karena tidak memiliki barcode My Pertamina, yang menjadi syarat untuk pengisian BBM subsidi.

Saat ini, Erwin sudah diamankan untuk proses lebih lanjut terkait insiden tersebut.

Awalnya, Erwin ikut antre di jalur pengisian BBM subsidi jenis pertalite. 

Namun, saat tiba giliran untuk pengisian, petugas SPBU meminta Erwin memperlihatkan barcode sebagai konsumen penerima subsidi.

“Terduga pelaku tidak dapat memperlihatkan barcode kepada petugas, tiba-tiba emosi bahkan mengeluarkan senjata tajam (badik) dan melakukan pengancaman," ungkap Alvin Aji kepada Tribun-Timur.com.

Kemudian, atas laporan yang diterima, pihak Polres Wajo segera memburu terduga pelaku untuk diamankan.

“Iya, sudah kami amankan bersama barang bukti (badik). Pelaku kooperatif dan siap menjalani proses hukum di Mapolres Wajo,” bebernya.

Diketahui, Erwin adalah warga Dusun Appasareng, Desa Paojepe, Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan dan bekerja sebagai petani.

Pemberlakuan barcode My Pertamina untuk pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi, telah berdampak di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved