Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Manusia Silver Sebulan Dapat Rp18 Juta, Disorot usai Viral Gebrak Mobil karena Tak Diberi Uang

Sosok manusia silver yang gebrak mobil karena tak diberi uang menjadi sorotan. Hal itu setelah si pengemudi mobil curhat di media sosial.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TribunBanten.com/Amanda Putri Kirana - Instagram @merapi_uncover
Sosok Manusia Silver Sebulan Dapat Rp18 Juta, Disorot usai Viral Gebrak Mobil karena Tak Diberi Uang 

TRIBUNJATIM.COM - Sosok manusia silver yang gebrak mobil karena tak diberi uang menjadi sorotan.

Hal itu setelah si pengemudi mobil curhat di media sosial.

Peristiwa yang terjadi di Yogyakarta ini diunggah di akun Instagram @merapi_uncover.

Warganet itu curhat bahwa mobilnya digebrak manusia silver setelah ia menolak untuk memberikan uang.

Warganet pun merasa resah dengan keberadaan manusia silver tersebut.

Menanggapi permasalahan tersebut, Satpol PP Kota Yogyakarta pun menindaklanjuti dengan mengamankan para manusia silver.

Pihak Satpol PP Yogyakarta berencana berkoordinasi dengan dinas sosial daerah untuk memberikan pembinaan khusus kepada manusia silver.

Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat menjelaskan bahwa pihaknya telah mengantongi identitas manusia silver yang diduga terlibat dalam penggebrakan mobil yang viral itu.

Warganet yang mobilnya digebrak itu sendiri merupakan seorang warga di sekitar simpang Kleringan. 

"Dari dua orang yang kita tangkap, bukan yang melakukan tetapi tetap kita amankan. Jadi pelaku sudah teridentifikasi, tetapi selama dua hari pantauan kami di lapangan, belum beroperasi kembali," ungkap Octo, Selasa (1/10/2024), dikutip dari Kompas.com via TribunJabar.

Baca juga: Ngamuk Tak Diberi uang, Manusia Silver Gebrak Mobil sampai Videonya Viral, Satpol PP Bertindak

Octo menambahkan bahwa setelah razia dilakukan, biasanya manusia silver yang beroperasi di Yogyakarta akan menghilang sementara waktu. 

"Mereka melihat pergerakan, Satpol PP ada jam-jam tertentu pergantian shift. Biasanya ini yang dimanfaatkan," jelas Octo.

"Ada kejadian ini ya sudah jadi kebiasaan untuk menarik diri terlebih dahulu," ujar dia.

Kepala Seksi Pengendalian Operasional Satpol PP Kota Yogyakarta Yudho Bangun Pamungkas menerangkan, pihaknya telah mengamankan 18 manusia silver hingga September 2024.

Yudho menyebutkan, dari sejumlah razia manusia silver yang dilakukan, diketahui pendapatan manusia silver di Yogyakarta bisa mencapai Rp600.000 dalam sehari.

"Itu range-nya yang pernah kami amankan. Dulu di seputaran (Jalan) Taman Siswa itu ada dua-tiga orang, per orang Rp400.000 dan itu sebelum diamankan Satpol PP baru bekerja sekitar 3-4 jam-an," ungkap Yudho, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Satpol PP Kaget Didatangi Manusia Silver Minta Ditangkap, Ternyata Kangen Istri yang Terjaring

Yudho mengatakan, pihaknya terus melakukan penertiban terhadap manusia silver sebagai penegakan Peraturan Daerah DIY Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penanganan Gelandangan dan Pengemis. 

"Manusia silver hanya salah satu dari apa yang dinamakan gelandangan dan pengemis, seperti tercantum dalam Perda Nomor 1/2014 itu," ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak mengenai sanksi yang diberikan terhadap para manusia silver itu.

Sebab, kewenangan tersebut berada di pihak Camp Assesment Dinas Sosial (Dinsos) DI Yogyakarta

"Yang jelas (motifnya) cuma ekonomi karena kalau dari pendapatan jelas itu, sangat-sangat banyak (pendapatannya) kalau tolok ukurnya," kata Yudho.

Sementara itu, Anggota Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta Baharuddin Kamba menyoroti adanya manusia silver yang bisa memperoleh pendapatan Rp600.000 dalam sehari. 

"Jika dikalikan satu bulan, bisa mencapai Rp 18 juta," kata dia. 

Ia berharap agar Satpol PP melakukan giat razia secara rutin terhadap keberadaan manusia silver.

Hal ini, menurutnya, perlu dilakukan untuk menciptakan ketentraman dan kenyamanan masyarakat khususnya pengguna jalan. 

"Karena jika sudah mengganggu kenyamanan warga (pengguna jalan) dengan menggebrak kendaraan dan kendaraan terkena cat, maka tindakan tersebut sudah tidak benar," jelas dia.

Kasus Manusia Silver Lainnya

Nasib Adam, pemuda Tasikmalaya niat merantau ke Jakarta demi dapat kerja kini berakhir pilu.

Ia hidup luntang-lantung menjadi manusia silver demi makan.

Pemuda berusia 18 tahun ini pun tidur di pasar karena tidak memiliki tempat tinggal.

Adam diamankan oleh Satpol PP Kecamatan Kebayoran Lama dalam kegiatan Tertib Bina Raja Rabu (21/8/2024). 

Pemuda berusia 18 tahun asal Tasikmalaya itu diamankan Satpol PP saat tengah tertidur di Pasar Kebayaoran Lama. 

Adam mengaku awalnya itu datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan sebagai pedagang.

Akan tetapi, seminggu terakhir ia terkena PHK oleh si pemilik usaha. 

Ia mengaku demi bisa makan dan memenuhi kebutuhannya pun terpaksa menjadi manusia silver hingga terkadang mengamen.

"Ya namanya juga cari kerjaan susah, mau bagaimana lagi kan, kita juga perlu makan, rumah, sama pingin ngerokok ya. Jadi makanya begini, nyilver kadang ngamen," ujar Adam saat ditemui di Kantor Camat Kebayoran Lama, Rabu (21/8/2024), dikutip dari Kompas.com.

Diketahui, Adam datang ke Jakarta sejak lima tahun silam. 

Selama itu, ia masih memiliki pekerjaan tetap.

Namun, setelah terkena PHK, Adam tidak punya pilihan lain selain menjadi manusia silver.

Pendapatannya sebagai manusia silver pun tidak menentu.

Adam berharap bisa kembali bekerja dibandingnkan menjadi manusia silver.

"Kalau ada kerjaan mah ya kerja. Sudah capek hidup di jalanan," kata Adam.

Selama satu hari, paling banyak, Adam bisa mengumpulkan uang Rp 50.000.

Namun, jika nasib sedang tidak baik, hanya Rp 10.000 yang bisa ia bawa pulang.

Uang yang didapatkannya itu hanya untuk makan di Jakarta.

Ia pun terpaksa menginap di Pasar Kebayoran Lama setiap hari.

Baca juga: Niat Merantau Dapat Kerja, Adam Kini Luntang-lantung Jadi Manusia Silver Demi Makan, Tidur di Pasar

Ia telah beberapa kali berusaha melamar pekerjaan tetap di Jakarta untuk bertahan hidup.

Namun, ia terpentok oleh urusan administrasi sebab KTP miliknya masih berdomisili di Tasikmalaya, ia bilang itu yang menjadi penyebabnya.

Adam pun terpaksa menjadi manusia silver atas kemauannnya sendiri untuk bertahan hidup.

Dalam kegiatan Operasi Bina Tertib Praja, Adam menjadi salah satu Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) dari 15 orang yang diamankan Satpol PP Kebayoran Lama. 

Dalam operasi itu, Adam dan 15 orang lainnya akan dibawa ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk dikenakan Tindak Pidana Ringan (Tipiring). 

Sebab, dia diduga melanggar Pasal 7 dan Pasal 40 Perda Nomor 08 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved