Blusukan ke Pasar Ngasem, Cabup Bojonegoro Setyo Wahono Disambut Antusias Warga dan Pedagang

TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Calon Bupati nomor urut 2, Setyo Wahono rajin blusukan ke pasar tradisional menyapa pedagang dan pengunjung. 

Ia selalu ingin menerima keluhan rakyat kecil terutama para pedagang di pasar. 

Kali ini Cabup yang mengusung tagline ‘Asli Luwih Apik’ itu mengunjungi pasar Ngasem, Bojonegoro. Senin, (7/10/2024). Wahono mendatangi stan-stan para pedagang dan swafoto bersama mereka. Mulai dari pedagang sembako, sayur, buah hingga es cendol.

Di dampingi ratusan relawan pendukung Kecamatan setempat, Wahono langsung menyalami para pedagang dan pengunjung. Bahkan ia sempat memborong cendol dan sejumlah makanan lainnya dari pedagang di pasar tersebut. 

“Nomor pinten nyoblosi?, Nomor 2. Nomor 2 menang,” kata Saimuna, salah satu pedagang daging ayam di pasar Ngasem yang disambut jawaban kompak oleh para pengunjung.

Baca juga: Pedagang Pasar Ngasem Dukung Wahono-Nurul Jadi Bupati Bojonegoro

Tak hanya itu, mengunjung lainnya, Yuliana (35) juga menyambut antusias kedatangan sosok Wahono. Ia berebut mengajak putra kelahiran Desa Delokgede tersebut untuk swafoto. 

“Aku mau foto sama Pak Wahono. Sembako murah nih sembako murah. Coblos nomor 2 Wahono-Nurul,” kata Yuliana. 

Dalam setiap bercengkrama menyerap aspirasi dari mereka. Hampir setiap pedagang yang ia datangi, selalu memberikan doa dan harapan agar Wahono bersama Nurul Azizah sukses menjadi pemimpin sebagai Bupati dan wakil bupati Bojonegoro. 

Baca juga: Harapan Pedagang Pasar Ngasem pada Cabup Setyo Wahono : Amanah, Membawa Kesejahteraan Rakyat Kecil

Sementara itu, Wahono mengungkapan komitmenya untuk mewujudkan kesejahteraan pedagang termasuk kemajuan pasar tradisional di seluruh wilayah Bojonegoro. Ia memastikan pembangunan infrastruktur pasar meningkat.

“Alhamdulillah pada pagi hati ini kita bisa mengetahui kondisi yang ada di pasar Ngasem. Insyaallah kami ke depan akan melakukan perbaikan. Bahkan akan membangun pasar tradisional baru, karena kondisi pasar Ngasem ini masih kurang layak dan butuh perawatan,” ujarnya. 

Wahono menyebut bahwa tingginya transaksi di pasar tradisional dapat mendongkrak ekonomi masyarakat. Maka dengan pembangun pasar yang lebih baik, ia berharap kesejahteraan pedagang bisa meningkat. 

“Harapan kami ekonomi kerakyatan terutama pasar juga menjadi tulang punggung bagi ekonomi Ngasem, khasusnya masyarakat Bojonegoro,” pungkasnya.