Berita Viral
2 Tahun Jalan Lubang dan Bau Limbah, Warga Ngamuk Tak Diperbaiki: Pemerintah Cuma Minta Dipilih Saja
Dua tahun jalan berlubang, sejumlah warga di daerah ini kesal ke pemerintah setempat. Pasalnya jalan tak cuma berlubang, namun juga bau limbah.
Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
Menanggapi keluhan masyarakat, Ketua Komisi III DPRD Kota Jambi, Umar Paruk menyatakan, tindakan cepat dari pemerintah sangat diperlukan untuk menangani limbah pasar dan memperbaiki infrastruktur yang rusak.
"Penting bagi Pj Wali Kota Jambi untuk memahami kondisi ini serta memberi perhatian lebih terhadap infrastruktur kota," ungkap dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Jambi, Amran menjelaskan, rencana pemindahan pasar akan dilakukan pada tahun depan.
"Lokasinya tidak jauh dari situ, luas lokasi kurang lebih 1 hektar," ucapnya.
Baca juga: Kekecewaan Warga di Pekalongan Pihak Desa Tak Perbaiki Jalan Rusak, Patungan Cor Jalan Rp 166 Juta
Perkara jalan rusak lainnya juga pernah terjadi di Pekalongan Jawa Tengah hingga membuat warga bergerak secara mandiri itu masih dibicarakan.
Pemerintah Desa atau Pemdes akhirnya memberikan pengakuan terkait hal tersebut.
Pembelaan Pemdes soal warga patungan menggunakan uang pribadi untuk mengecor jalan rusak itu terungkap.
Kepala Urusan Kesejahteraan Masyarakat (Kaur Kesra) Desa Kebonagung, Kajen, Kabupaten Pekalongan, Sutarjo memberikan pembelaan atas keputusan belum mengecor jalanan rusak itu.
Menurut Sutarjo, pengecoran tak bisa dilakukan lantaran jalan yang dicor warga masih milik pribadi yaitu Hamzah warga Kota Pekalongan.
Hal inilah yang membuat Pemerintah Desa (Pemdes) tidak bisa melakukan pengaspalan dari dana desa.
Sutarjo tidak memungkiri jalan tersebut akses vital warga perumahan.
Namun, Pemdes sudah beberapa kali membantu melakukan pengaspalan jalan di area menuju perumahan yang tanahnya milik pengembang.
Baca juga: Nasib Pak RW Tedi Cor Sendiri Jalan Rusak Pakai Sumbangan Warga, Pejabat Prihatin: Kita Usahakan
"Di area tersebut memang ada perumahan. Pernah Pemdes melakukan pengaspalan karena pihak pengembang sudah tidak ada lagi di mana posisinya," tuturnya.
"Jadi, karena perumahan masuk desa kami jalan dari jembatan ke arah timur kami aspal," jelas Sutarjo.
Sutarjo menambahkan, jalan dari Jembatan di Dukuh Mekaragung ke arah timur milik pengembang, sedangkan jembatan ke selatan yang dicor warga merupakan milik pribadi.
Sebut Anak Keracunan MBG Gegara Perut 'Kaget' Makan Spaghetti, Ucapan Gubernur Tuai Kritik |
![]() |
---|
Murid Diminta Patungan Uang Rp300.000 untuk Ultah Sekolah, Kepsek Bantah Ada Intruksi: Kemauan Siswa |
![]() |
---|
Pilu Dedi Tinggal di Gubuk, Penghasilan dari Jual Sapu Lidi Rp 3500, Belum Pernah Merasakan Bansos |
![]() |
---|
Pihak Sekolah Jawab Isu Siswi Dilarang Ikut UTS Imbas Nunggak Uang Komite Rp 40 Ribu: Tak Ada Alasan |
![]() |
---|
Penampakan Rumah Cat Kuning, TKP Dina yang Dibunuh Kepala Toko Heryanto, Kondisi Terpencil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.