Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Guru Olahraga Hukum Keji Siswa Tak Ikut Upacara sampai Tewas, Keluarga Lapor Polisi

Keluarga bocah 10 tahun di Kecamatan Santian, Nusa Tenggara Timur melaporkan guru olahraga SD berinisial YN.

KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN
GURU PUKUL SISWA - Ilustrasi tahanan diborgol. Keluarga bocah 10 tahun di Kecamatan Santian, Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan guru olahraga SD berinisial YN ke polisi pada Kamis (9/10/2025). YN diduga memukul RT, bocah 10 tahun dengan batu hingga menyebabkan kematian. 

TRIBUNJATIM.COM - Keluarga bocah 10 tahun di Kecamatan Santian, Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan guru olahraga SD berinisial YN ke polisi pada Kamis (9/10/2025).

YN diduga memukul RT, bocah 10 tahun dengan batu hingga menyebabkan kematian.

RT dinyatakan meninggal setelah sekira menjalani perawatan luka memar di bagian kepalanya.

Luka disebabkan pukulan batu yang dilakukan oleh guru olahraganya, yakni YN.

YN disebut telah memukul korban dan rekan-rekannya di sekolah karena mereka tidak ikut gladi upacara.

Gladi upacara adalah kegiatan latihan atau simulasi yang dilakukan sebelum pelaksanaan suatu upacara resmi.

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa seluruh rangkaian acara dapat berjalan dengan tertib, lancar, dan sesuai dengan susunan yang telah direncanakan.

Pihak keluarga orangtua RT tak terima dan melaporkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.

Baca juga: Guru Beri Hukuman Keji ke Siswa SD yang Tak Ikut Upacara, Korban Sempat Bicara Sendiri Sebelum Tewas

Kronologi guru olahraga pukul siswa

Kini Satreskrim Polres Timor Tengah Selatan NTT menangkap YN (51), seorang guru sekolah dasar (SD) di Kecamatan Santian.

Penangkapan ini dilakukan setelah YN diduga menganiaya RT (10), siswanya hingga mengakibatkan kematian.

"YN sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan di Polres TTS," ujar Kapolres AKBP Hendra Dorizen seperti dilansir dari Kompas.com, Senin (13/10/2025).

AKBP Hendra menjelaskan kasus penganiayaan tersebut terjadi pada Jumat, 26 September 2025 sekira pukul 12.00 WITA, di halaman sekolah.

Saat itu, YN mengumpulkan RT dan sembilan teman sekelasnya karena tidak mengikuti gladi upacara yang dijadwalkan pada Sabtu dan tidak masuk sekolah pada Minggu.

Dalam insiden tersebut, YN mengambil batu dan memukul kepala RT sebanyak empat kali.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved