Berita Viral
Iseng Remaja yang Kangen Almarhum Ayah, DM Polisi Minta Diantar Les Akhirnya Terkabul: Izin Pa
Remaja usia 16 tahun viral setelah dijemput oleh anggota Satlantas Polres Blitar Kota di depan sekolah. Ternyata ada kisah pilu di balik remaja itu
TRIBUNJATIM.COM - Seorang remaja usia 16 tahun viral setelah dijemput oleh anggota Satlantas Polres Blitar Kota di depan sekolah.
Ternyata ada kisah pilu di balik remaja itu minta antar les.
Kisahnya viral di media sosial.
Diketahui, remaja itu sempat mengirim pesan ke akun Instagram @blitarkotapolice.official.
Baca juga: Beli iPhone 11 Rp5 Juta, Remaja Nangis Buka Paket Isinya Plastik, Uang Tabungan 5 Tahun Amblas
"Izin pa, bisa nda ya buat pa polisi anter aku les hee," tulis remaja itu via pesan Instagram.
Berdasarkan keterangan dalam akun Instagram @blitarkotapolice.official, remaja itu curhat ingin diantar polisi ke sekolah/les.
"Beberapa hari yang lalu ada seorang anak DM ke Admin, anak tersebut curhat ingin diantar polisi ke sekolah/les, dia kangen ayahnya, namun ayah tidak bisa mengantar ke sekolah karena kerja di Serang, Banten," keterangan dalam unggahan @blitarkotapolice.official.
Merespons hal tersebut, polisi pun mendatangi remaja perempuan yang diketahui bernama Nur Esa Anastsya (16).
Saat dijemput, Esa berada di halaman SMAN 3 Kota Blitar.
Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO) Satlantas Polres Blitar Kota, Ipda Supriyadi, membenarkan remaja tersebut sempat mengirim pesan di medsos Polres Blitar Kota.
Saat itu Esa dijemput oleh Ipda Supriyadi.
"Setelah bertemu, ternyata anak ini posisinya sudah tidak sekolah. Dia putus sekolah ketika naik kelas 3 MTs."
"Dia kirim pesan ke Polres minta dijemput mungkin karena sedang kangen ayahnya, ayahnya sudah meninggal," katanya,
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Blitar Kota, AKP Andang Wastiono, mengatakan polisi berusaha memfasilitasi Esa agar sekolah lagi.
Pihak kepolisian juga sudah berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar.
"Setelah kami beri pengertian, anaknya juga mau sekolah lagi. Kami sedang mengupayakan sekolah untuk anak tersebut," kata dia.
Putus sekolah dan tinggal dengan kakek
Ternyata Esa sempat masuk pondok pesantren (ponpes) dan sekolah di Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kota Serang, Provinsi Banten.
Ditemui di rumah kakeknya, Rabu (9/10/2024), Esa mengaku memang sengaja mengirim pesan ke medsos Polres Blitar Kota.
"Saat itu saya sedang bingung dengan masa depan saya. Saya akhirnya kirim pesan ke medsos Polres Blitar Kota untuk dijemput. Sebenarnya saya ingin mengadu soal kehidupan saya ke pak polisi," kata remaja perempuan yang potongan rambutnya pendek mirip anak laki-laki itu.
Kehidupan Esa memang memilukan. Sejak kecil, Esa ditinggal ibunya, Susanti kerja ke luar negeri. Sementara ayah Esa tinggal di Kota Serang, Banten.
Esa sempat ikut kakeknya di Kademangan, Kabupaten Blitar sejak TK sampai kelas 4 SD. Naik kelas 5 SD, Esa diajak ayahnya ke Kota Serang, Provinsi Banten. Ayah Esa kemudian menikah lagi.
Esa sempat masuk pondok pesantren dan sekolah di Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kota Serang, Provinsi Banten.
Namun, saat hendak naik kelas 9 MTs, Esa putus sekolah dan pulang ke rumah kakeknya dari ibu di Kelurahan/Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
"Saya pulang ke Blitar pada Agustus 2023. Saya diusir oleh ibu tiri," ujar Esa.
Selama di Blitar, Esa mengaku ayahnya tidak pernah menjenguk. Lalu Esa mendapat kabar ayahnya meninggal dunia pada Februari 2024.
Sejak itu, Esa seperti orang bingung. Ia juga tidak melanjutkan sekolah selama berada di Blitar. Hingga ia memutuskan mengirim pesan ke akun instagram Polres Blitar Kota.
Kakek Esa, Sanidi mengatakan Esa ditinggal ibunya, Susanti sejak masih usia TK sampai sekarang. Kala itu ibu dari Esa pamit kerja ke luar negeri dan sampai sekarang tidak ada kabarnya.
"Ibu Esa ini (Susanti) merupakan anak mbarep (sulung) saya. Sampai sekarang saya tidak tahu posisi Susanti di mana. Ia (Susanti) pamit kerja ke luar negeri sejak Esa masih TK," kata pria yang bekerja sebagai pedagang bakso itu.
Sanidi mengaku sempat meminta Esa meneruskan sekolah lagi saat pulang ke Blitar, tapi cucunya belum mau.
Menurut Sanidi, kepulangan cucunya ke Blitar penuh drama. Esa bertengkar dengan ibu tirinya.
"Sebelum pulang ke Blitar, cucu saya sempat tiga hari minta-minta uang di lampu merah di Serang untuk biaya ke Blitar. Lalu saya dapat kabar itu, saya menghubungi RT di sini. RT kemudian kirim uang ke cucu saya untuk biaya pulang ke Blitar," ujarnya.
Setelah adanya video viral, SanIdi berharap cucunya mau melanjutkan sekolah lagi. Sanidi juga berterimakasih kepada polisi yang telah merespons pengaduan dari cucunya.
"Saya berharap, setelah ini, cucu saya mau sekolah lagi. Cucu saya ini punya cita-cita yang tinggi. Dia ingin jadi tentara," katanya.
Sementara itu, nasib serupa juga dialami bocah SD di Lombok Barat, NTB.
Apakah Anda masih ingat sosok Alika bocah penjual sayur yang sempat viral di media sosial?
Alika yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) tersebut viral karena harus merawat ayahnya sendirian.
Demi bisa makan, Alika pun berjuang sendirian jualan sayur sepulang sekolah.
Baca juga: Sosok Bilqis Bestie Tuwir Tuwir, Bocah Viral Meninggal Dunia, Sempat Pidato Perpisahan di Sekolah
Biasanya Alika jualan sayur di sekitar Dusun Kesuma, Tempos Desa Banyu Urip, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, NTB.
Diketahui, kehidupannya berubah drastis seperti itu setelah ibunya meninggal dunia.
Ayah Alika sendiri tidak bisa beraktivitas normal karena sakit kanker.
Kisah Alika viral di media sosial setelah diunggah akun Instagram @sayaphati, Minggu (1/9/2024).
Dalam unggahan tersebut, terlihat Alika yang tidak mampu menahan tangisnya.
Diketahui, ibunya meninggal dunia dua tahun lalu.
Alika terkadang tidak sekolah, demi merawat ayahnya yang sakit kanker.
"Ibunya meninggal dua tahun lalu, dia merawat ayahnya yang sedang sakit kanker.
Kadang dia ngga sekolah demi untuk merawat ayahnya," tulis keterangan dalam video tersebut.
Sejak kehilangan ibunya, kehidupan Alika juga berubah drastis.
Ia kehilangan sosok yang selalu mendampinginya, memberikan kasih sayang dan perlindungan.

Kini Alika hanya memiliki ayah yang menjadi tumpuan hidupnya.
"Kondisi ini membuat Alika harus mengambil alih tanggung jawab yang seharusnya belum menjadi bebannya di usia yang begitu muda," lanjut pengunggah.
Demi menyambung hidup, setelah pulang sekolah Alika tidak bisa bermain seperti anak-anak pada umumnya.
Pasalnya Alika harus berjualan sayur sepulang sekolah untuk menggantikan peran ibunya yang sudah meninggal dua tahun lalu.
"Ia harus mengurus keluarganya dengan berjualan sayur di sekitar Dusun Kesuma, Tempos Desa Banyu Urip, Kecamatan Gerung, Lombok Barat," sambungnya, dikutip Tribunjabar.id, Senin (2/9/2024).
Di unggahan lainnya, Alika yang masih mengenakan seragam merah putih tersebut tampak membawa barang dagangannya.
Ia juga terlihat menemani ayahnya yang terkulai lemas di tempat tidurnya.

Kisah Alika pun mencuri perhatian publik.
Unggahan itu pun menuai beragam komentar netizen.
@shi***: Ya Allah aku kepikiran adek nanti sama siapa
@riri***: Ya Allah sayangku adikk, semoga Allah memberikan rejeki yg lebih di masa depan dan surga untukmu.
@akb***: Kenapa kebanyak anak yang umur nya lebih belia malah lebih ngerti di banding. Anak2 yang udah pada dewasa malah nyusahin orang tua nya. Sehat2 ya dee semoga rezeky selalu hadir di setiap langkah kamu
Bocah SD tersebut tengah berduka karena ayahnya yang sakit kanker telah meninggal dunia.
Kabar duka tersebut disampaikan melalui unggahan terbaru akun Instagram @sayaphati.
"Ayah Alika seorang gadis yang menjaga ayahnya wafat, team sayaphati sudah proses renovasi rumah alm," tulis pengunggah, dikutip dari Tribun Jabar, Minggu (22/9/2024).
Baca juga: Ketegaran Alika, Bocah SD Seorang Diri Rawat Ayah yang Sakit Kanker, Pulang Sekolah Jualan Sayur
Diketahui, setelah Alika viral, banyak donasi yang berdatangan untuk keluarganya.
Donasi itu pun digunakan untuk renovasi rumah dan tabungan untuk pendidikan Alika.
Kini Alika pun sendirian menjadi anak yatim piatu, kedua orang tuanya telah meninggal dunia.
Unggahan itu pun menarik simpati dari publik.
@fnd***: Ayahnya bertahan hanya untuk menunggu orang baik agar membantu Alika???? setelah ketemu dia pergi dengan tenang
@ara***: Titip adeknya dan juga dimonitoring @sayaphati , takutnya nanti ada orang-orang yang datang memanfaatkan keadaan.
@ard***: Ayah nya bertahan untuk anak gadisnya, dan setelah mengetahui rumahnya sudah direnovasi ayahnya meninggalkan nya dalam kedamaian
@mrs***: Allah pertemukan Alika dengan tim sayap hati sebelum ayahnya meninggal. Semoga menjadi jalan rezeki dari Allah untuk kehidupan Alika yang lebih baik.
@pemoeda***: Percayalah.. Alm.Bpk Alika sudah tenang.. beliau bisa melihat senyum anaknya kembali pada saat dibantu dan rumahnya di renovasi. Turut Berduka Cita.
@devita***: Bapaknya udh tenang min krn ada sayaphati memberikan kemudahan utk anaknya, mkanya alm sudah tenang utk pergi, sblmnya pasti byk kekhawatiran yg beliau rasakan sehingga berat utk pergi.
@azz***: Almarhum ayahnya memohon pada Tuhan untuk menunda kepergiannya dari dunia untuk memastikan anaknya aman karena ada orang2 baik yang sudah mau membantu. YaAllah sedih sekali mungkin Ayahnya sudah tenang makanya merelakan meninggalkan anaknya bersama orang-orang baik
@iam***: Allah SWT, mengambil ayahnya karena tau ayahnya ikhlas dan tenang ketika melihat putrinya bertemu orang-orang baik seperti sayap hati sungguh rasa sakitnya telah Allah cabut, dan kemudian Allah SWT memberikan secercah kebahagiaan untuk putri tercintanya semoga Allah SWT menerima segala amal dan ibadah ayah Alika. Alfatihah
Tangis Satpam DPRD Imron Berubah Senyum usai Motornya yang Terbakar saat Demo Diganti Willie Salim |
![]() |
---|
3 Poin Penting Pernyataan Presiden Prabowo Terkait Demo DPR RI, Termasuk Pencabutan Tunjangan |
![]() |
---|
Pasca Diisukan Kabur, Ahmad Sahroni Diduga Muncul dan Ngamuk 2 Rumah Dijarah Warga: Bawa ke Hukum! |
![]() |
---|
Sosok Misbakhun Ketua Komisi XI DPR RI Bantah Ikut Sydney Marathon Tapi Namanya Tercatat 'DNS' |
![]() |
---|
Guru Honorer Butuh 28 Tahun Mengajar Tanpa Libur Agar Gaji Samai Tunjangan Bulanan Anggota DPR |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.