Curhat Kakak Malu Adiknya akan Nikah Ketiga Kalinya, Nangis Tak Mau Jadi Wali Lagi: Ayah Sudah Tiada

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial curhat seorang kakak yang malu adiknya akan nikah ketiga kali.

Kisah ini terjadi di Malaysia.

Si kakak kini ogah jadi wali nikah lagi.

Ia mengaku sang adik bak menganggap pernikahan sebagai lelucon.

Dikutip dari mStar, Minggu (13/10/2024) via TribunTrends, belum memasuki masa lebaran, si adik sudah merencanakan pernikahan baru.

Yang lebih mengejutkan lagi adalah rencana pernikahan ketiganya.

Meski sebagian orang menganggap dirinya bisa dengan mudah bertemu jodoh, namun bagi anggota keluarganya, tindakan tersebut sangat memalukan.

Setelah itu, sang kakak mengungkapkan kesedihannya di laman Facebook untuk mendapatkan pandangan warganet mengenai permasalahan yang dialami.

Mengawali ceritanya, pemuda berusia awal 20-an ini menceritakan bahwa kakaknya sudah dua kali bercerai dan ingin menikah untuk ketiga kalinya.

“Saya menjadi wali pernikahan pertama saudara perempuan saya ketika dia masih di bawah umur karena ayah kami telah meninggal dan saya adalah saudara terdekat.

“Tetapi pernikahan pertama tidak berlangsung lama, saya menandatangani formulir persetujuan sebagai wali tanpa persetujuan ibu saya terlebih dahulu."

“Bahkan saat itu saya tidak tahu dia hamil di luar nikah dan sedang hamil enam bulan,” ujarnya.

Baca juga: Curhat IRT 3 Tahun Merasa Sendirian, Kini Rela Bayar Mahal Demi Punya Teman: Aku Butuh Istirahat

Menurutnya, atas dasar rasa simpati dan cinta terhadap adiknya, ia kembali menjadi wali pernikahan kedua wanita tersebut.

Di saat yang sama, ia sangat berharap pernikahan kedua adiknya bisa langgeng.

Namun di luar dugaan, hal serupa terjadi ketika rumah tangga yang dibangun untuk kedua kalinya juga berakhir dengan perceraian.

“Sekarang adikku sudah selesai masa Idahnya dan akan menikah yang ketiga kalinya. Mungkin menurut teman-temannya semua, pernikahannya itu mudah dan Allah telah memudahkannya.

“Tapi menurutku, dia membuatku menangis dan membuatnya tampak seperti pernikahan adalah lelucon seperti cinta monyet di usia sekolah.

“Saya sebagai wali merasa terbebani karena harus menanggung beban malu dan beban dosa jika membiarkan hal ini terus berlanjut,” imbuhnya.

Bahkan, situasi yang dialaminya membuat ia enggan memutuskan menjadi wali.

Namun, pemuda ini khawatir jika dirinya didenda karena menghalangi pernikahan adiknya.

“Solusi dan tindakan apa yang bisa saya lakukan karena saya menolak menikah dengan adik saya untuk ketiga kalinya?"

“Apakah saya dapat digugat atau didenda oleh Pengadilan Syariah karena menolak menjadi wali?” dia menanyakan pendapat netizen.

Baca juga: Ibu Curiga Anaknya Tidur Lama saat Siang Hari, Pengasuh Sibuk Sendiri, Panik saat Tahu Fakta Aslinya

Menuju kolom komentar, sejumlah warganet tak sependapat dengan alasan malu yang diutarakan pemuda terlibat.

“Mungkin pernikahan kakak yang ketiga akan membawa hal baik untuknya, siapa tahu kan? 

Doakan adikmu dan jangan hanya melihat keburukan dan dosa saja.

“Jika wali tidak mau, kamu bisa mengisi formulir penolakan wali dan kamu harus menjawab alasan tidak mau menjadi wali nanti.

“Pertama, selidiki mengapa pernikahan pertama dan kedua gagal. 

Jika karena suami, jadilah wali pernikahan ketiga dan jika karena saudara perempuan, ambillah pilihan yang terbaik.

“Alasan tidak mau menjadi wali karena malu jika adikmu bercerai lagi adalah alasan yang tidak masuk akal.

Cerai itu bukan dosa terhadapmu sebagai wali, tapi menolak menjadi wali pernikahan adikmu karena malu jika bercerai, itu bisa jadilah dosa,” kata pandangan Maya.

Sebelumnya,  curhatan ibu rumah tangga di Malaysia juga viral di media sosial.

Wanita itu mengaku dikucilkan dari kehidupan sosial usai tiga tahun hanya menjadi ibu rumah tangga atau IRT.

Kini ia mencari seorang teman hingga mau bayar mahal agar tak merasa sendirian.

Dikutip dari mStar, Kamis (10/10/2024) via TribunTrends,  wanita itu curhat melalui postingan di TikTok.

Sebagai ibu rumah tangga penuh waktu, ia mengungkapkan kepenatannya menjalani lika-liku kehidupan sehari-hari.

Menurut perempuan tersebut, sebut saja Nisa, ia ingin bersosialisasi dan berhubungan dengan dunia luar, mengingat ia kerap digambarkan terjebak di dalam rumah hingga terkucil dari kehidupan sosial.

“Apakah di Melaka ada yang mau berteman dengan saya? 

Saya ingin sekali punya teman masak bersama dan mengerjakan PR. 

Saya bayar semuanya, tidak masalah, asal ada teman.

"Aku sudah tiga tahun menjadi ibu rumah tangga. 

Jadi ibu rumah tangga ini berbeda dengan pekerjaan biasa, aku tidak punya hari libur seperti orang lain, setiap hari aku harus 'bekerja'. 

Aku tidak bisa keluar penyembuhan bersama teman-teman, aku tidak bisa jalan-jalan, aku tidak punya semua itu.

“Saya selalu menghadapi pekerjaan rumah, menghadap anak-anak, menghadap tembok, dan menghadap kipas angin,” ujarnya kecewa.

Baca juga: Dulu Ogah Nikah Lagi usai Cerai dengan Gunawan, Okie Agustina Berubah Pikiran, Kiesha: Urus Anak Aja

Wanita itu menambahkan, dia merindukan masa mudanya yang 'hidup' bersama teman-temannya.

“Pengin banget punya teman seperti waktu kuliah dan sebelum menikah. Sekarang aku punya teman tapi hanya bisa terhubung secara online seperti WhatsApp, Facebook, dan Instagram.

“Senang rasanya melihat suami bisa keluar rumah untuk bekerja, mencuci pakaian dan sebagainya. 

Saya tidak bisa merasakan itu semua. 

Sampai-sampai, saya bahkan mendengar anak saya memanggil nama saya dan merasa lelah.

“Tolong jangan salah paham, aku belum mensyukuri rezeki yang kumiliki, aku tahu aku punya rumah, suami, dan anak. 

Tapi saat ini aku butuh istirahat sejenak.

“Yang terpenting, aku sangat ingin mempunyai sahabat yang bisa menjadi sahabatku,” ucapnya mengungkapkan isi hatinya.

Baca juga: Rachel Vennya Curhat Takut Nikah Lagi setelah Putus dari Salim: Orang Ketiga Itu Sangat Melukai Aku

Melalui kolom komentar, netizen memberikan beberapa saran untuk membantu wanita tersebut.

“Menurutku kamu adalah seorang ekstrovert, jadi hidup sebagai ibu rumah tangga tidak cocok untukmu. 

Kamu bisa berdiskusi dengan suamimu tentang cara terbaik untuk menyelesaikan masalah ini.

“Bisa cari di Facebook, pasti ada kelompok komunitas ibu-ibu di daerah terdekat. 

Coba saja gabung dan cari teman baru, mereka selalu mengadakan kegiatan kelompok.

"Kak, rutinitas kesehariannya harus divariasikan, jangan hanya mengerjakan pekerjaan rumah, cobalah keluar untuk berolahraga, melakukan hobi, atau melakukan perawatan mata di pusat perbelanjaan. 

Hanya dengan begitu hidup akan menjadi bebas," ujar warganet virtual tersebut.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com