Berita Viral
Dulu Kuliah di ITB Sering Bawa Bekal Ikan Asin, Haqiqi Kini Jadi Bos Tambang, Nikahi Bule di Kampung
Inilah kisah pria bernama Haqiqi, lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB). Dulu kuliah cuma bisa bawa bekal ikan asin, Haqiqi kini jadi bos tambang
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Inilah kisah pria bernama Haqiqi, lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dulu kuliah cuma bisa bawa bekal ikan asin, Haqiqi kini jadi bos tambang di usia muda.
Sosok istrinya juga menjadi sorotan.
Kisah Haqiqi viral di media sosial setelah diunggah dosen ITB, Imam Santoto melalui akun Instagramnya @santosoim, Senin (14/10/2024).
"Jungkir balik Haqiqi anak ITB, sering makan nasi ikan asin. Kini punya 21 tanbang di umur 26 tahun dan nikahin bule cantik," tulis Imam, melansir dari TribunJabar.
Imam menceritakan bahwa Haqiqi adalah putra seorang guru madrasah dengan gaji Rp 500.000/bulan di Lumajang.
Selain mengajar di madrasah, ayah Haqiqi juga seorang guru ngaji.
Haqiqi adalah penerima beasiswa Bidikmisi atau KIP Kuliah.
Dengan kondisi yang pas-pasan, saat kuliah Haqiqi hanya bisa membawa bekal ikan asin dari kampung.
"Saat kuliah dia sering bawa bekal ikan asin dari kampung, untuk dijadikan stok laut berbulan-bulan agar irit," lanjut Imam.
Meski dengan latar belakang keluarga yang begitu sederhana, Haqiqi tidak pernah minder.
Haqiqi justru membuktikan dirinya bisa berkembang saat kuliah di ITB tersebut.
"Ketika baru masuk ITB, dia (Haqiqi) jadi ketua angkatan FTTM 2013," lanjutnya.
Baca juga: Wajah Diduga Dicatut sebagai Alumni, Gita Savitri Sindir Kampus yang Beri Gelar ke Raffi Ahmad
Selain itu, demi memiliki penghasilan saat kuliah, Haqiqi pun menjadi guru les hingga jualan nasi.
"Jadi ketua asrama mahasiswa sangkurian," sambungnya.
Di sanalah ia bertemu dengan wanita pujaan hatinya yang kini telah menjadi istrinya.
Seorang bule cantik bernama Uli.
"Di sana ketemu Mbak Ulie, bule, istrinya," kata Imam.
Dalam tayangan video itu pun terlihat momen saat Haqiqi menikahi Uli di kampung.
Keduanya tampak mengenakan baju pengantin serba putih.
Uli tampak cantik mengenakan baju pengantin serbaputih dengan riasan melati di kepalanya.
Ia juga tampak mengenakan kerudung.
Baca juga: Bukti Kecerdasan Enuh Alumni ITB yang Jadi ODGJ, Sempat Penelitian ke Palembang, Kini Masih Ingat
Mereka tampak diarak keliling kampung menaiki delman.
Haqiqi memiliki cita-cita ingin menjadi seorang pengusaha sukses dan bermanfaat bagi banyak orang.
"Ingin jadi pengusaha sukses dan pulang kampung untuk bantu buka lapangan kerja," lanjut Imam.
Ia mempraktekan hasil pendidikan dari ITB.
"Lulus ITB mempraktekkan kegiatan penambangan secara baik," sambungnya.
Di usianya yang kini menginjak 26 tahun, Haqiqi sudah menjadi bos tambang di Jawa Timur dengan 21 area penambangan.
Keberhasilannya itu pun tidak ia telan sendiri, Haqiqi tampak aktif membagikan pengalamannya ke berbagai sekolah.
Kisah Haqiqi pun viral dan menuai berbagai respons dari warganet,
Sebelumnya juga viral sosok Devi Ulumit seorang alumni ITB yang merupakan anak desa dan kini sukses jadi konsultan.
Beberapa waktu lalu, Imam Santoso juga mengunggah kisah sukses Devi alumni ITB.
Devi mengungkap bahwa Imam Santoso itulah sosok penyemangatnya yang untuk tembus ke ITB.
“Awalnya Mas Imam ini memang dari dulu sekali saya jaman sekolah beliau sangat rajin mencari bibit-bibit di sekolah,” ungkap Devi.
Ia bersyukur bertemu Imam Santoso meski kala itu mentornya tersebut pun masih kuliah.
Devi menceritakan bertemu pertama kali dengan mentornya itu saat ia duduk di bangku SMA.
Saat itu dirinya mengaku tidak pernah terpikir untuk melanjutkan pendidikan hingga kuliah di mana, meski saat itu dirinya dianggap paling pintar dan menonjol di sekolahnya.
Namun, karena mentornya itu menyemangati membuat Devi akhirnya terpacu untuk terus belajar dan berniat masuk ke perguruan tinggi.
Baca juga: Sosok Suami Ulia Naci Bule Rusia Viral Diturunkan di Jalan oleh Driver Online, Maulana Lulusan ITB
Padahal saat itu Devi pun tidak memikirkan modal untuk kuliah tersebut dari mana.
Hingga akhirnya kerja keras dari belajarnya itu membuahkan hasil dan membuatnya lolos ke ITB.
Namun, setelah lolos orangtuanya pun tidak memiliki uang.
“Setelah lulus, ibu saya itu tidak punya uang, untuk makan sehari-hari saja kami sulit,” ujar Devi.
Lanjut Devi menceritakan akhirnya ibunya mencari pinjaman Rp 3 juta.
Dengan modal tersebut membuat tekadnya tambah bulat untuk berangkat ke Bandung.
Saat tiba di Bandung, Devi mengungkap sempat hilang kontak dengan mentornya tersebut.
Bahkan dirinya pun belum mengetahui informasi adanya beasiswa gratis di ITB.
Baca juga: Sempat Terlunta di Jalanan, Ini Sosok yang Tanggung Biaya Enuh ODGJ Alumni ITB, Dibuatkan KTP-BPJS
Devi menceritakaan pada saat itu informasi beasiswa gratis masih sulit.
Hingga saat daftar ulang Devi harus mengungkap kondisinya kepada staf bahwa ia tidak punya uang.
Beruntungnya dirinya mendapatkan arahan dari staf untuk mengajukan penangguhan dengan syarat surat keterangan miskin.
Kala itu Devi pun dicecar pertanyaan termasuk syarat didampingi orangtua.
Akhirnya Devi memutar otak dan mencari siapa wali yang bisa menjaminnya tersebut.
Hingga akhirnya Devi terpikir mencari Imam Santoso, mentornya yang sempat membuatnya semangat untuk kuliah hingga tembus ITB.
“Jadi saya cari Mas Imam waktu itu,” ujarnya.
Selama masa penangguhan tersebut, Devi tetap harus berjuang mencari biaya kuliahnya.
Ia pun berinisiatif mencari beasiswa gratis di tempat menimba ilmu barunya tersebut.
Dari pengalamannya itu Devi mempelajari perjuangan hidupnya sendiri.
“Jadi saya belajar ke belakang mengingat lagi kalau misalkan kita tidak punya privilage ekonomi anaknya sendiri yang harus berusaha,” ungkap Devi.
Setelah mendapatkan beasiswa gratis, tentu perjuangan Devi pun tak berhenti di sana.
Selama 4 tahun kuliah di ITB, Devi juga menghadapi rintangan dan perjuangan di tengah himpitan ekonomi.
Ternyata selama berkuliah orangtuanya tak pernah sekali pun mengiriminya uang.
Sebaliknya ia justru yang bertekat untuk mengirimi uang kepada orangtua.
Hal itu dilakukan karena keinginannya tak ingin membebani orangtua.
Akhirnya Devi mendapatkan beasiswa UKT.
Meski hanya beasiswa kuliah, sebenarnya Devi masih bisa mencari beasiswa untuk mencukupi hidupnya selama menempuh pendidikan di ITB.
Namun, Devi bertekad untuk mencari nafkah biaya hidupnya dengan berjualan donat.
Selama kuliah Devi menjalankan bisnis berjualan donat hingga ia dijuluki sebagai Devi Donat.
Tak hanya jualan donat, Devi bahkan sempat melamar pekerjaan mencuci piring di kafe-kafe di Bandung.
Hingga di tahun ke-2, Devi diajak dosen untuk mengerjakan projek.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB)
jadi bos tambang di usia muda
Haqiqi
ITB
viral di media sosial
berita viral
Jawaban Shell Soal Isu Karyawan Kena PHK, Bahlil Minta SPBU Swasta Kerja Sama dengan Pertamina |
![]() |
---|
10 Prompt Foto Arabian Look Nuansa Gurun Pasir Timur Tengah yang Viral di TikTok |
![]() |
---|
Viral Karyawan SBPU Swasta Dirumahkan Imbas Pasokan BBM Kosong hingga Tahun Depan: Selesai |
![]() |
---|
Relawan Sedulur Jokowi Minta Prabowo Masukkan Ketum & Mantan Wamendes ke Kabinet di Tengah Reshuffle |
![]() |
---|
Wali Kota Bantah Alasan Pecat Kepsek karena Anaknya Bawa Mobil, Kini Roni Batal Dicopot dari Jabatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.