DPRD Jatim Upaya Kejar Target Pengesahan APBD Bisa Digedok 10 November 2024

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - DPRD Jatim masih menatap optimistis bisa segera melakukan pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Timur 2025 dan bisa digedok 10 November 2024 mendatang. Target optimis itu sekalipun AKD DPRD Jatim saat ini belum terbentuk. 

Calon Wakil Ketua DPRD Jatim Deni Wicaksono tak memungkiri jika gedok APBD pada tanggal 10 November merupakan tradisi yang selama ini berjalan di Jawa Timur. Sehingga, pihaknya pun berupaya lebih agar pembahasan bisa segera dilakukan. 

"Kita masih akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengejar penetapan pimpinan definitif, sehingga target 10 November yang merupakan tradisi di Jawa Timur masih bisa kita jaga," kata Deni saat dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (15/10/2024). 

Calon pimpinan definitif yang terdiri dari 5 kursi mulai Ketua dan empat wakil sebelumnya baru ditetapkan dalam rapat paripurna, Sabtu (12/10/2024) lalu, dan selanjutnya diusulkan ke Kementerian Dalam Negeri atau Kemendagri. 

Baca juga: Spirit Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-79, DPRD Jatim Minta Pilkada Guyub dan Rukun

Pengisian kursi pimpinan definitif ini memang terbilang molor jika dihitung dari target yang sebelumnya ditetapkan oleh pimpinan sementara DPRD Jatim. Namun, Deni yang politisi PDIP itu menyebut berbagai upaya tetap akan dilakukan. 

"Kita akan mengupayakan segala macam cara untuk bisa menatap target itu. Tapi memang kita lihat kondisi saat ini memang agak terlambat. Kita lihat nanti," ungkap Deni yang merupakan politisi muda tersebut. 

Sekalipun menatap target optimis, Deni pun menegaskan akan realistis terhadap pembahasan APBD Jatim 2025. Dewan menjamin bakal melakukan pembahasan APBD secara detail dan tak terburu-buru hanya mengejar target gedok 10 November. 

"Intinya bagaimana APBD ini benar-benar dibahas dengan baik karena posisinya nanti di 2025 ini periode baru untuk lima tahun ke depan. Jadi start awal harus benar-benar kita perhatikan. Sehingga, langkah awal ini tidak jadi blunder nantinya," ujar Deni.