Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Nasional

Posisi Ibu Negara Disorot usai Pelantikan Prabowo, Cerai dengan Titiek Soeharto, Siapa yang Mengisi?

Prabowo Subianto kini telah resmi menjadi presiden ke-8 Republik Indonesia. Siapa yang akan mengisi posisi ibu negara?

Editor: Olga Mardianita
Instagram.com
Posisi Ibu Negara menjadi sorotan publik setelah pelantikan Prabowo Subianto. Diketahui, sang presiden bercerai dari Titiek Soeharto pada 1998. 

Istri dari presiden keempat Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid, dikenal sebagai sosok yang memperjuangkan kerukunan antar suku dan agama.

Indonesia pernah memiliki "bapak negara", yaitu Taufiq Kiemas, suami presiden Megawati Soekarnoputri yang memimpin pada 2001 hingga 2004. 

Sebagai politisi, Taufiq juga mendampingi Megawati ketika istrinya itu mendirikan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada akhir 1990-an.

Taufiq yang kerap menemani Megawati dalam berbagai pertemuan bilateral telah diterima dengan baik oleh publik.

Beberapa tahun setelah kepemimpinan Megawati berakhir, Taufiq menjabat sebagai ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Sementara itu, Ani Yudhoyono dikenal atas kepeduliannya terhadap pendidikan anak dan kegemarannya pada dunia fotografi. Ani menggagas Mobil Pintar, sebuah perpustakaan berjalan untuk anak-anak.

Tidak banyak yang diketahui soal sepak terjang Iriana Joko Widodo sebagai ibu negara dalam dua periode kepemimpinan suaminya, presiden Jokowi.

Namun pada November 2023, media Tempo melaporkan bahwa Iriana adalah otak di balik pencalonan putranya, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden yang kini bersanding dengan Prabowo dalam pilpres.

Gibran (36) awalnya dianggap terlalu muda untuk mencalonkan diri karena konstitusi mensyaratkan kandidat harus berusia di atas 40 tahun.

Namun sidang Mahkamah Konstitusi yang dipimpin adik ipar Jokowi, Anwar Usman, mengubah persyaratan tersebut sehingga membuat Gibran layak untuk maju.

Media telah meminta klarifikasi Iriana terkait laporan Tempo, namun dia enggan bersuara.

Meski setiap ibu negara memiliki ciri khasnya masing-masing, namun ada satu kesamaan mereka yaitu menjadi sosok penyokong presiden, kata Yoes.

Misalnya Tien, lanjut dia, yang memiliki peran aktif yang besar dalam sejarah Indonesia.

"Sosoknya penuh kontroversi karena beberapa orang mempertanyakan aktivitasnya, meski dia juga gencar mempromosikan pusat kesehatan terintegerasi untuk anak," kata Yoes soal Tien yang berperan sebagai ibu negara selama 29 tahun. Tien meninggal dunia pada 1996 ketika Soeharto masih memimpin.

Soeharto memimpin negara dengan tangan besi selama lebih dari 30 tahun antara 1967 hingga 1998.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved