Makna dari Lagu APT dari Rose BLACKPINK dan Bruno Mars, Terinspirasi Permainan Minum Korea

TRIBUNJATIM.COM - Simak makna atau arti lagu APT yang dipopulerkan oleh Rose BLACKPINK dan Bruno Mars.

“APT” merupakan salah satu lagu terbaru yang dipopulerkan oleh Rose dan Bruno Mars.

Lagu ini dirilis pada 18 Oktober 2024 dan menjadi kolaborasi perdana antara Rose dan Bruno Mars.

Lagu APT akhirnya resmi dirilis pada Jumat (18/10/2024), namun sudah langsung menjadi perbincangan hangat di kalangan penikmat musik global.

Tidak seperti single debutnya yang lebih vibier, lagu Apt. adalah lagu pop lengkap yang akan membuat penggemar ikut bernyanyi saat diputar di radio. 

Tapi apa sebenarnya arti dari judulnya?

Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu APT yang Dipopulerkan Rose dan Bruno Mars: Turn This Apateu into a Club

Makna Lagu APT
 
Rose menjelaskan bahwa lagu tersebut terinspirasi oleh permainan minum Korea favoritnya, Apartment.

“Saya ingat pulang (dari studio) agak ketakutan. Apakah ini baik-baik saja, bahwa saya telah menulis lagu tentang permainan minum?,” katanya.

Selama berhari-hari, Rose dan Bruno Mars telah dengan terang-terangan mempromosikan APT di media sosial, menggoda chemistry berkilau yang muncul dengan jelas didalam kedua penyanyinya.

“Besok tidur, tapi malam ini menjadi gila. Yang harus kamu lakukan hanyalah menemuiku di apartemen,” mereka bernyanyi, tenor lirik Mars berpadu sempurna dengan nada sopran listrik Rose. 

Kolaborasi ini menandai debut Rose di bawah naungan label rekaman Atlantic Records, yang juga menaungi Bruno Mars. Keduanya berhasil menciptakan sebuah lagu pop yang ceria dan mudah diingat.

Lagu ‘APT.’ merupakan perpaduan unik antara sentuhan K-pop dan pop Barat yang memperkaya komposisi musiknya.

Baca juga: Lirik dan Chord Gitar Bukan Karena Tak Cinta - Judika feat Lesti: Ku Relakan Kau Pergi Bersamanya

Lagu ‘APT.’ menggambarkan kerinduan akan koneksi yang lebih dalam dan nyata dalam sebuah hubungan.

Lirik yang mengacu pada kissy face dan red hearts yang dikirim melalui pesan teks mengisyaratkan keterbatasan komunikasi digital dalam mengekspresikan perasaan yang sesungguhnya.

Pesan ini merefleksikan realitas hubungan di era digital, ketika banyak pasangan bergantung pada pesan teks dan emoji untuk berkomunikasi.