Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pengakuan Kepsek Kuak Guru Supriyani Tak Bersalah? Si Anak Polisi Ngaku Jatuh di Sawah, Luka Janggal

Sejumlah kejanggalan pada kondisi anak polisi yang disebut menjadi korban penganiayaan guru honorer belakangan terungkap.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Kompas.id - TribunnewsSultra.com
Guru Supriyani terbukti tak bersalah? 

"Guru kelas 1A yang mengajar siswi ini hingga pulang tidak ada kejadian itu."

"Jadi ibu Supriyani tidak pernah bertemu dengan siswa itu di hari kejadian," ujar Sanaali, melansir Kompas.com.

Upaya mediasi pun dilakukan oleh guru dan kepala sekolah dengan mendatangi rumah orang tua siswa untuk meminta maaf.

Permintaan maaf tersebut diterima oleh pihak keluarga, namun hal ini justru membawa Supriyani ke proses hukum.

Kasus ini berlanjut hingga Supriyani mendapatkan panggilan ke Polda.

Baca juga: Akhirnya Tak Ditahan, Guru Supriyani Nangis Diteror Penyidik Disuruh Ngaku Pukul Murid Anak Polisi

Saat memenuhi panggilan, ia tidak hanya diminta memberikan keterangan, tetapi juga langsung ditahan.

Supriyani dijadwalkan menjalani sidang perdana pada 24 Oktober 2024 di Pengadilan Negeri Andoolo.

Sebelumnya, ia ditetapkan sebagai tersangka pada 10 Juli 2024.

Meski diperiksa lima hari kemudian, ia tidak ditahan.

Guru honorer ini, yang juga seorang ibu dari anak kecil, menarik perhatian masyarakat dan dunia maya.

Tagar save Guru Supriani membanjiri media sosial, disertai aksi solidaritas dari mahasiswa dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Supriyani (37), guru honorer SD Baito, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, saat dimintai keterangan di kejaksaan karena dilaporkan memukul murid oleh orang tua siswa hingga ditetapkan tersangka dan ditahan
Supriyani (37), guru honorer SD Baito, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, saat dimintai keterangan di kejaksaan karena dilaporkan memukul murid oleh orang tua siswa hingga ditetapkan tersangka dan ditahan (Kompas.id)

Sejumlah kejanggalan pada kondisi anak polisi yang disebut menjadi korban penganiayaan guru honorer di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, belakangan terungkap.

Ketua PGRI Sultra, Abdul Halim Momo mengatakan, kondisi korban berdasar hasil visum mengalami luka bukan seperti dipukul.

"Hasil visum yang merah-merah itu benturan benda tajam," kata Abdul Halim Momo.

Menurutnya, korban juga mengakui bahwa luka tersebut didapat setelah jatuh di sawah.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved