Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pembekuan BEM FISIP Unair Dicabut

Akhir Polemik Karangan Bunga 'Jendral Bengis' BEM FISIP Unair, Dekan Nasihati Soal Diksi: Kasar

Akhir polemik karangan bunga 'Jendral Bengis', pembekuan BEM FISIP Unair resmi dicabut. Dekan Bagong Suyanto soroti diksi: kasar.

Editor: Hefty Suud
Kolase Istimewa/TribunJatim.com
Pertemuan BEM FISIP Unair dan Dekan FISIP Unair, Prof Dr Drs Bagong Suyanto MSi soal karangan bunga Prabowo - Gibran. 

Walaupun BEM FISIP UNAIR telah memberi kesan dan pengajaran yang baik berdasarkan penilaian dari anggota BEM periode sebelumnya, Tuffa tetap mengupayakan agar pada periode kali ini BEM FISIP UNAIR tetap mengoptimalisasikan peran dan fungsinya. 

Menurut Tuffa, hal yang perlu menjadi fokus dari peran dan fungsi BEM adalah bidang birokrasi dan administrasi kampus.

“Kami menginginkan proses administrasi yang cepat rampung dan coba mengkomunikasikan hal tersebut dengan pihak fakultas.

Selanjutnya, internasionalisasi yang semakin masif geraknya, gaya berpolitik dengan hasil analisa akademis yang tajam.

Dari hal itu, menciptakan ruang-ruang kreatif yang belum sempat terwujud, pengabdian masyarakat yang sustainable, dan masih banyak lagi. Mohon doanya ya,” pungkas Tuffa.

Tuffa pun sempat memberikan penjelasannya tentang karangan bunga Prabowo Gibran yang viral di media sosial.

Ia mengungkapkan BEM FISIP sejak awal struktural kabinet Panca Aksara terbentuk berkomitmen menciptakan kebermanfaatan untuk seluruh Civitas Akademika FISIP Unair. 

Hal ini termasuk menumbuhkan jiwa kritis dan peka sosial kepada mahasiswa.

"Adapun janji kami hampir seluruhnya terwujud melalui puluhan program kerja dan agenda yang telah terlaksana dan sedang dilaksanakan.

Termasuk pembuatan karya seni satir ini,"ujarnya. 

Berita Jatim lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved