Pembekuan BEM FISIP Unair Dicabut
RESMI, Dekan Cabut Pembekuan BEM FISIP Unair, Sepakat Tak Pakai Diksi Kasar dalam Kritik Politik
Dekan FISIP Unair, Prof Dr Drs Bagong Suyanto MSi mengungkapkan sebetulnya yang dibekukan adalah Kepengurusan BEM FISIP Unair, bukan lembaganya
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Samsul Arifin
Karangan bunga ucapan selamat atas pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) viral di media sosial. (KOLASE Istimewa/TribunJatim.com)
"Prof Bagong (Dekan FISIP) memang mengundang audiensi agar bisa menemukan titik tengah dari pembekuan ini. Jika tidak ada titik tengah tentunya kami akan melakukan kajian lagi,"ujarnya.
Menurut Dani, dengan pembekuan BEM maka akan merugikan mahasiswa karena banyak kegiatan yang selama ini diikuti mahasiswa.
Baca juga: VIRAL TERPOPULER: BEM FISIP Unair Dibekukan Imbas Kritik Satire - Warga Duafa Semringah Makan Murah
Namun, menurutnya sebelum memulai pertemuan, Dekan FISIP Unair, Prof Dr Drs Bagong Suyanto MSi sempat menjelaskan sekilas jika pembekuan ini bukan pada lembaga tetapi pada fungsional pengurus BEM yang dianggap bertanggung jawab atas pemasangan karangan bunga.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi Etik FISIP Unair melakukan pemanggilan pada BEM FISIP Unair pada Kamis (24/10) untuk meminta klarifikasi terkait kepemilikan karya seni satire berbentuk karangan bunga yang dipasang di taman barat FISIP yang berujung pada pembekuan BEM FISIP pada Jumat (25/10).
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) konsisten mengkaji pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia selama satu periode kepengurusan kabinet Panca Aksara BEM Fisip Unair.
Baca juga: Alasan BEM FISIP Unair Pasang Ucapan Bunga untuk Prabowo-Gibran, Klaim Pegang Kajian Isu HAM
Hal ini diungkapkan Presiden BEM Fisip Unair, Tuffahati Ullayyah ketika dikonfirmasi Tribun Jatim terkait pemasangan karya seni satire berbentuk karangan bunga yang ditujukan untuk memberi ucapan selamat atas pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih di Taman Barat FISIP.
"Kami ada kajian ilmiahnya tetapi belum kami publikasi, selama satu periode ini kami gencar mengawal isu pelanggaran HAM,"ungkapnya, Minggu (27/10/2024).
Dikatakan Tuffa, melalui Kementerian Politik dan Kajian Strategis pihaknya telah melakukan berbagai diskusi dan kajian.
Termasuk merencanakan karya seni satire terkait dilantiknya presiden RI Prabowo Subianto dan Wakilnya.
"Kami sudah merencanakannya 2 minggu menjelang pelantikan presiden,"lanjutnya.
Baca juga: 4 Fakta BEM FISIP Unair Dibekukan Gegara Karangan Bunga Prabowo, Pakar Politik: Harusnya Apresiasi
Ia berharap, melalui kajian dan karya seni satire tersebut, mahasiswa bisa belajar untuk menyampaikan kritik secara kreatif.
Sayangnya, karya seni tersebut berujung pembekuan BEM FISIP Unair.
Pembekuan BEM FISIP Unair Dicabut
RunningNews
TribunBreakingNews
BEM FISIP Unair
Dekan FISIP Unair
Prof Dr Bagong Suyanto Drs MSi
ViralLokal
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
Klarifikasi Dekan usai Bekukan BEM FISIP Unair, Sentil Diksi Kasar di Karangan Bunga Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Pembekuan Dicabut, BEM FISIP Unair Tetap Serukan Kebebasan Berpendapat dan Lanjutkan Kajian Politik |
![]() |
---|
Kelompok Alumni Universitas Airlangga Sambut Baik Putusan Pencabutan Pembekuan BEM FISIP Unair |
![]() |
---|
Arti Fufufafa, Ditulis di Bawah Nama Gibran dalam Karangan Bunga BEM FISIP Unair, Viral di Medsos |
![]() |
---|
Akhir Polemik Karangan Bunga 'Jendral Bengis' BEM FISIP Unair, Dekan Nasihati Soal Diksi: Kasar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.