Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pengakuan Berbeda Kades Wonoua Soal Uang Damai Kasus Guru Supriyani, Awal Mulanya karena Merasa Iba

Dalam video viral itu, pria yang mengenakan jaket tersebut menjelaskan mengenai soal uang damai Rp 50 juta pada kasus guru honorer, Supriyani.

Tribun Sultra
Pengakuan berbeda Kepala Desa (Kades) Wonoua Raya Kecamatan Baito Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara (Sultra) soal uang damai pada kasus guru Supriyani, guru honorer yang dituding aniaya murid. 

TRIBUNJATIM.COM - Baru-baru ini viral di media sosial pengakuan berbeda Kades Wonoua soal uang damai pada kasus guru Supriyani.

Kades Wonoua itu mengaku atas inisiatifnya sendiri.

Beredar video viral pengakuan berbeda Kepala Desa (Kades) Wonoua Raya, Kecamatan Baito, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), soal uang damai pada kasus guru honorer dituding aniaya murid.

Dalam video viral itu, pria yang mengenakan jaket tersebut menjelaskan mengenai soal uang damai Rp 50 juta pada kasus guru honorer, Supriyani.

Awalnya Rokiman terlebih dahulu memperkenalkan diri serta jabatannya sebagai kades di Desa Wonoua Raya.

Setelah itu ia kemudian menceritakan soal awal munculnya uang damai Rp 50 juta. 

Kata Rokiman, ia sebagai pemerintah desa berinisiatif untuk mencoba melalukan mediasi.

Karena sebagai tokoh masyarakat ia tak tega melihat masalah yang menimpa warganya.

Baca juga: 24 Tahun Sekolah ini Tak Pernah Pungut SPP, Guru Melamar Cuma Diminta Nyanyi Bagimu Negeri, Bukan CV

Rokiman pun kemudian mencoba melakukan mediasi dengan cara diadakannya 'uang damai' untuk mendamaikan guru dan orangtua murid yang merupakan polisi.

"Saya sebagai pemerintah merasa bagaimana dengan warga saya. Saya mencoba untuk memediasi sendiri. Menawarkan opsi itu," katanya.

"Yang pertama dari angka 20 sampai 30 namun jangankan 20. Lima puluh kalau pihak korban tidak mau damai atau mencabut tidak akan selesai," jelasnya menambahkan.

Kata Rokiman angka itu merupakan inisiatifnya dan mencoba menyampaikan kepada Supriyani.

"Inisiatif dari saya selaku pemerintah karena melihat warga saya ibalah, jadi saya coba berupaya," ujarnya.

"Kemudian saya menyampaikan kepada Ibu Supriyani soal opsi ini (Rp 50 juta) kemudian Ibu Supriyani terdiam. Memang mutlak itu dari kami," katanya menambahkan.

Hal ini berbeda dengan pengakuan dalam video lain yang juga beredar.

Halaman
12
Sumber: Tribun sultra
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved