Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jember

Waspada! Penyakit Chikungunya Mulai Menyerang Jember, 5 Warga Terpapar dalam Sepekan

Penyakit Chikungunya mulai menyerang masyarakat Kabupaten Jember menjelang pergantian musim, dari kemarau ke musim penghujan.

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/IMAM NAWAWI
Kepala Dinas Kesehatan Jember dr Hendro Soelistijono dalam artikel berjudul "Waspada! Penyakit Chikungunya Menyerang Jember, 5 Warga Terpapar dalam Sepekan" 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network.COM, Imam Nawawi

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER- Penyakit Chikungunya mulai menyerang masyarakat Kabupaten Jember menjelang pergantian musim, dari kemarau ke musim penghujan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Jember mencatat, ada 5 pasien dari Kecamatan Gumukmas yang terpapar chikungunya dalam sepekan terakhir pada Oktober 2024.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember dr Hendro Soelistijono mengatakan, kasus tersebut diketahui setelah adanya laporan dari masyarakat adanya orang mengalami gejala penyakit chikungunya.

"Akhirnya kami terjunkan tim, untuk melakukan penelusuran ternyata benar ada lima orang terjangkit chikungunya di Kecamatan Gumukmas," ujarnya, Rabu (30/10/2024).

Menurutnya, lima pasien tersebut telah mendapat pengobatan di Puskesmas setempat. Sementara masyarakat sekitar, telah diminta segera melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Baca juga: Banyak Warga Trenceng Ponorogo Terjangkit Chikungunya, Dinkes Lakukan Fogging

"Tetapi kalau nanti angka bebas jentiknya rendah. Terpaksa kami lakukan fogging. Kasus tersebut terjadi dalam minggu-minggu ini saja," kata dr Hendro.

dr Hendro menjelaskan, biasanya kasus ini akan diikuti merambatnya Demam Berdarah Denguage (DBD) setelah terjadi chikungunya.

"Makanya kami sekarang fokus untuk pemberantasan sarang nyamuk. Lima pasien chikungunya itu usia sedang, ada remaja dan juga orang tua," ucapnya.

Gejala chikungunya itu, kata dia, pasien mengalami rasa sakit di bagian pergelangan kaki hingga lutut. Bahkan mereka sampai tidak bisa jalan.

"Karena lamas akibat rasa sakitnya itu. Ada beberapa mengalami demam dulu tetapi beberapa hanya mengalami rasa nyeri sendi sampai tidak bisa jalan," kata dr Hendro lagi.

Kalau penyebab penyakit chikungunya, dr Hendro mengungkapkan hal itu akibat virus dari gigitan nyamuk Aedes Albopictus.

"Karena kemarin beberapa hari turun hujan, sehingga mengakibatkan banyak genangan air jerih, yang jadi sarang jentik-jentik. Dan selama 2024 baru ini (kasus chikungunya)," tuturnya.

Baca juga: Wabah Chikungunya Merebak di Ponorogo, Ratusan Warga Dusun Trenceng Sudah Terjangkit: Kumat Lagi

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved