Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

22 Tahun Ditelantarkan Anak, Mbah Agus Jual Telur Asin Ketimbang Ngemis, Pasrah Dagangan Belum Laku

Seorang ayah ditelantarkan anaknya selama 22 tahun. Iapun memilih berjualan telur asin ketimbang ngemis.

Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
Instagram/@donnyra
22 tahun ditelantarkan anaknya, Mbah Agus jualan telur asin ketimbang ngemis. Pasrah dagangannya belum laku. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang ayah ditelantarkan anaknya selama 22 tahun.

Iapun memilih berjualan telur asin ketimbang ngemis.

Kisah ini dialami pria berusia 72 tahun bernama Agus.

Agus berasal dari Bekasi, Jawa Barat.

Agus diketahui hidup sebatang kara.

Istrinya telah meninggal pada 2016, sementara anak-anaknya meninggalkannya sejak 2002 lalu.

Agus berusaha menghidupi dirinya dengan dagang telur dan pempek di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan.

Ia telah ditelantarkan anak-anaknya selama 22 tahun.

Tiap hari kakek Agus berjalan kaki dari rumahnya di Bekasi menuju Stasiun Manggarai sejak subuh.

Setibanya di stasiun, Agus langsung menggelar dagangannya di area pintu masuk.

Beruntung, Agus diperbolehkan berjualan di sana lantaran kenal dengan petugas keamanannya.

Meski begitu, nasib Agus tak lantas membaik.

Sebab, dagangan kakek Agus sering tak laku.

Bahkan setelah seharian ia menunggu pelanggan.

Agus jualan telur asin ketimbang ngemis.
Agus jualan telur asin ketimbang ngemis. (Instagram/donnyra)

Ditemui konten kreator Donny Ramadhan, Agus tampak antusias menjajakan dagangannya.

Kepada Donny, Agus pun mulai bercerita soal keluarganya.

Diakui Agus, ia sudah ditelantarkan anak-anaknya sejak 2002.

Kala itu anak-anak kakek Agus mengaku akan merantau ke Papua.

Tak disangka hingga kini mereka tidak jua mengabari sang ayah yang tinggal seorang diri di Bekasi.

"Punya keluarga udah pada kagak ada, saya hidup sendiri, di Bekasi ngontrak," kata kakek Agus, dikutip dari Tribun Jabar pada Jumat (1/11/2024).

"Anak ke mana?" tanya Donny.

"Di Papua, enggak ada ceritanya. Udah (berusaha dihubungi) tapi enggak ada (respon). Dari tahun 2002, sampai sekarang. Nama (Anak) Jefri sama Deni. Kita mau kangen gimana, seolah, udah lah bebasin aja lah," imbuh kakek Agus.

Hidup sendirian, Agus pasrah jika hidupnya nelangsa.

Diungkap Agus, ia sudah tidak bayar kontrakan selama dua bulan.

Baca juga: Nasib Pak Tarno Pernah Narik Odong-odong Lalu Jadi Pesulap Terkenal, Kini Sakit Stoke Jualan Mainan

Hal itu karena jualannya sepi pembeli.

Meski begitu, kakek Agus tak sekalipun melebih-lebihkan harga telur asin dan pempek yang dijualnya.

Kakek Agus menjual telur asin seharga Rp15 ribu dan pempek seharga Rp13 ribu.

"Saya udah dua bulan enggak bayar-bayar kontrakan, dari pagi sampai sekarang belum ada yang laku," ujar kakek Agus.

Selain usianya sudah renta, Agus rupanya juga punya kecacatan di kakinya.

Agus kesulitan berjalan karena pernah mengalami insiden saat dulu muda.

Bukan cuma kaki, tangan Agus juga tampak bengkok.

Kendati demikian, Agus mengaku masih semangat berjualan.

Ditanya kenapa tak mengemis seperti orang kebanyakan, Agus mengurai alasan mengejutkan.

Ditegaskan Agus, ia tidak akan pernah mau mengemis karena hal itu dilarang oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Menurut Agus, selama ia masih diberikan kesehatan dan bisa berjalan, ia anti meminta-minta kepada orang lain.

Karenanya, Agus tetap ceria meski dagangannya tak laku seharian.

"Enggak boleh (mengemis), Allah tuh enggak ngizinin. Kita masih bisa jalan, masih bisa cari makan, sepanjang umur kita jalani apa adanya. Orang muslim, nikmati, syukuri, kita kumpulin duit ya kita makan," imbuh Agus.

Bukan cuma rajin jualan, Agus juga masih mengingat ibadah.

Diungkap Agus, ia akan tetap menjalankan ibadah sebelum ajal menjemput.

"Dari subuh saya udah jalan, sholat subuh dulu (baru jualan)," pungkas Agus.

"Kenapa bapak masih sholat?" tanya Donny.

"Sholat dong, ya ajaran Tuhan, tua kan sebelum kuburan (meninggal). Sebelum kita disembahyangin orang kan kita harus sembahyang," imbuh Agus.

Terenyuh mengetahui kisah hidup Agus, pintu hati Donny Ramadhan pun terketuk.

Donny lantas memberikan uang cash Rp2 juta kepada Agus untuk ia membayar utang kontrakan dan kehidupan sehari-hari.

Dagangannya diborong dan diberi uang, Agus pun menangis dan mengucapkan terima kasih.

Baca juga: Demi Rawat 2 Anaknya yang Berkebutuhan Khusus, Mak Ihat Jualan Sapu Lidi Rp3 Ribu, Tak Selalu Laku

Sementara itu, kisah Abah Alo yang sehari-harinya berjualan air mineral demi bertahan hidup, viral di media sosial.

Dahulu pekerjaan Abah Alo sebagai pemulung mencari rongsokan.

Kini ia membawa botol air mineral dalam karung yang bersih.

Momen haru Abah Alo penjual air mineral ini terjadi di kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Abah Alo tampak mengenakan kemeja, celana panjang, dan sandal jepit serta bertopi.

Saat itu ia bertemu Unit Patwal Sat Lantas Polres Cimahi, Bripka Rizky Hikmat Setiawan.

Kebetulan Bripka Rizky Hikmat Setiawan sedang berpatroli di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, siang sekitar pukul 12.25 WIB.

Ia melihat Abah Alo sedang menjajakan dagangannya di pinggir jalan.

Bripka Rizky Hikmat Setiawan lalu menghentikan mobil patroli dan menemui Abah Alo.

"Momen saat patroli bertemu abah penjual aqua di kawasan wisata Lembang," tulis narasi di akun Instagram @bangrizky_goww pada Kamis (31/10/2024).

Baca juga: Dulu Viral Jualan Kue di Sekolah sampai Rela Bangun Jam 1 Pagi, Derlin Kini Sukses sampai Bisa Umrah

Bripka Rizky Hikmat Setiawan lalu bertanya kepada Abah Alo.

"Udah makan belum?" tanya Bripka Rizky Hikmat Setiawan.

"Belum," jawab Abah Alo.

Abah Alo lalu mengiyakan tawaran Bripka Rizky Hikmat Setiawan.

Keduanya lalu berjalan ke warung makan.

Abah Alo lahap menyantap nasi telur.

Ia juga memesan teh hangat.

Bripka Rizky Hikmat Setiawan mengajak ngobrol Abah Alo setelah makan. 

Abah Alo mengaku tinggal di kawasan Pojok, Cikahuripan, Lembang, Bandung.

Ia tinggal bersama anak dan istri.

Sehari-hari, Abah Alo berjualan air mineral mulai pukul 10.00-17.00 WIB.

Mendengar kisah Abah Alo, Bripka Rizky Hikmat Setiawan lalu memberikan sejumlah uang untuk membeli dagangannya.

Abah Alo tersenyum mendapatkan uang tersebut, "Alhamdulillah."

"Berkah, sekarang Abah istirahat," kata Bripka Rizky Hikmat Setiawan.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved