Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kisah Bidan Hampir Setiap Hari Diminta Gugurkan Kandungan Muda-Mudi: Ada yang Langsung Bawa 5 Juta

Bidan Zulfa mengaku sering didatangi para muda-mudi yang ingin menggugurkan kandungannya.

Editor: Olga Mardianita
Pexels
Ilustrasi bayi. 

"Jadi kalau ditanya saya memberikan apa enggak, yang pasti saya akan memberikan konseling dulu sampai ke arah yang berbahaya sekali gitu loh sampai hal terburuk kayak gitu. Tapi kalau diberikan konseling udah tahu nih dia buruknya seperti apa dan tetap minta untuk dipasangkan alat kontrasepsi ya tinggal tanda tangan aja," sambungnya.

Di sisi lain, seorang bidan turut viral beberapa waktu lalu usai digotong 10 jam oleh warga ke rumah sakit.

Dia adalah Bidan Safrani, bertugas di Desa Ratte, Sulawesi Barat.

Baca juga: Nasib Ibu Hamil Terpaksa Ditandu Menuju Puskesmas, Melintasi Jalanan Berbatu saat Akan Melahirkan

Rekan sejawat mengungkap perjuangan Bidan Safrani hingga warga berbuat demikian untuknya.

Momen warga menggotong Bidan Safrani menggunakan tandu diunggah akun instagram @undercover.id, Sabtu (7/9/2024).

Dalam video, rampak puluhan warga laki-laki membawa sang bidan menggunakan tandu sederhana terbuat dari kain dan batang bambu.

Mereka berjalan kaki selama 10 jam.

Dipaparkan bahwa Safrani sudah mengabdi sebagai seorang bidan di desa mereka selama 12 tahun.

Tak terhitung sudah berapa banyak anak-anak dan ibu-ibu desa tersebut yang sudah dirawat olehnya.

Setelah belasan tahun membantu merawat warga di desa tersebut kini giliran Safrani yang jatuh sakit.

“Namanya bidan safrani

Dia bertugas diwilayah terpencil desa ratte Beliau sudah bertugas selama kurang lebih 12 tahun disana menjaga ibu hamil, bayi balita dan ibu bersalin Hari ini beliau begitu lelah hingga beliau yg ditanduh dan dirujuk kerumah sakit

Begitu besar perjuanganmu, pengabdianmu untuk negeri ini Bu bidan,” tulisnya, melansir dari BanjarmasinPost.

Baca juga: Nenek Sakit di Ponorogo Ditandu Akibat Jalan Rusak, Kades Harap Pemkab Turun Tangan: Tidak Sekali

Sayangnya kondisi di desa tempat mereka tersebut belum memadai untuk proses pengobatan Safrani.

Alhasil Safrani pun harus dibawa berobat ke rumah sakit yang berjarak puluhan kilometer dari kampung mereka.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved