Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sri Trauma Mendadak Diserang 33 Prajurit TNI saat Beli Jamu, Ditendang Masuk Got, Dilarang Pegang HP

Warga masih mengingat jelas suasana mencekam Desa Selamat saat diserang 33 anggota TNI.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
YouTube - KOMPAS.com/GOKLAS WISELY
Kejadian penyerangan 33 anggota TNI di desanya membuat Sri trauma 

Sri tidak tahu persoalan apa yang terjadi antara anggota TNI dan warga. 

Awalnya dia menduga anggota TNI tersebut adalah kelompok begal.

Dia baru tahu mereka adalah anggota TNI setelah mendengar dari warga lain.

Meski tidak tahu persoalan, namun Sri tetap dianiaya.

Dia ditendang hingga terpental ke parit, dan mengalami luka di perut, paha, serta tangan.

Baca juga: Kementan Tegas Petani Seharusnya Tak Bayar Uang Rp3 Juta, Traktor Bantuan dari Pemerintah Gratis

Sri akhirnya melarikan diri ke rumah warga melihat tentara yang mengamuk.

Ia melihat para prajurit TNI membawa parang, samurai, balok kayu, hingga dobel stik.

Mereka mendobrak pintu sejumlah rumah, menyeret warga keluar dari rumah, lalu menganiaya mereka. 

Lampu jalan dimatikan, warga juga dilarang memegang ponsel. 

"Kalau ada yang memegang HP, kami matikan. Selamatkan keluarga kalian masing-masing!" begitu teriakan yang didengar Sri dan warga lain.

Warga yang mencoba bertanya atau berbicara langsung didatangi anggota TNI lalu dipukul atau disuruh diam. 

"Saya sangat ketakutan malam itu. Saya belum berani bekerja sampai hari ini," kata Sri yang merupakan pekerja harian lepas di kilang kayu.

Sri trauma berat usai kejadian penyerangan 33 anggota TNI di desanya. Ia kini takut kerja.
Sri trauma berat usai kejadian penyerangan 33 anggota TNI di desanya, ia kini takut kerja. (KOMPAS.com/GOKLAS WISELY)

Selain itu, para pelajar mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), juga ketakutan berangkat ke sekolah.

Bahkan mereka sebagian terpaksa bolos sekolah karena melihat langsung kebengisan personel TNI dari Batalyon Armed mendobrak pintu rumah mereka, menyeret warga, lalu menyiksa hingga tewas atau luka-luka.

Binawanti selaku Kepala Dusun (Kadus) Dusun III, Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang, mengungkap, para pelajar ketakutan imbas kejadian tersebut.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved