Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kecelakaan Maut di Tol Cipularang

Penjelasan Hasil Olah TKP Kecelakaan di Tol Cipularang, Polisi Ungkap Penyebab, Kegagalan Fungsi Rem

Polisi mengungkapkan hasil Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan beruntun yang terjadi di ruas Jalan Tol Cipularang KM 92 B, Purwakarta.

Tribunnews.com
Rouf sopir diduga penyebab kecelakaan beruntun yang terjadi di ruas Jalan Tol Cipularang KM 92 B, Purwakarta, Jawa Barat. 

TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini penjelasan lengkap hasil olah TKP kecelakaan.

Polisi mengungkap kelalaian sopir truk.

Polisi mengungkapkan hasil Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan beruntun yang terjadi di ruas Jalan Tol Cipularang KM 92 B, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (11/11/2024) lalu.

Berdasarkan hasil olah TKP dengan menggunakan metode Teknik Analisis Accident (TAA) dan pemeriksaan kendaraan serta dokumen kelayakan jalan, polisi mengatakan penyebab utama kecelakaan ini adalah kegagalan fungsi rem pada truk trailer yang dikemudikan dengan cara tidak wajar oleh sang sopir, Rouf (43).

Hal itu disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast, dalam konferensi pers di Mapolres Purwakarta pada Jumat (15/11/2024) malam.

Dalam pemeriksaan olah TKP, Jules mengatakan, ditemukan jejak rem yang dicurigai berasal dari truk trailer dengan panjang bekas rem sepanjang 30 meter dan jarak 200 meter sebelum titik tabrak.

Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa Rouf tak bisa mengendalikan kendaraannya sebelum terjadi tabrakan.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Jombang, Petaka 1 Keluarga Boncengan 4 Orang, Ibu dan Anak Tewas Hantam Truk

Selain itu, Jules menyatakan, saat pemeriksaan lebih lanjut terhadap kendaraan tersebut, ditemukan posisi persneling truk berada pada gigi lima sesaat setelah kecelakaan.

"Serta indikator tekanan angin rem depan dan belakang menunjukkan posisi bar ke-3 di dasbor kendaraan," tutur Jules.

Ia mengatakan, pemeriksaan teknis terhadap sistem rem truk trailer juga dilakukan oleh ahli dan saksi yang terlibat dalam proses olah TKP.

"Dari hasil ramcek pertama yang dilakukan oleh pihak APM (Agen Pemegang Merek) Truk Hino, tidak ditemukan kebocoran pada sistem rem atau bagian lainnya yang terkait, termasuk sistem brake valve, riley valve, dan brake chamber yang semuanya dalam kondisi baik," ujar Jules.

Namun, pemeriksaan pada kampas rem memperlihatkan adanya indikasi kampas rem yang terlalu panas dan berubah warna yang dapat mempengaruhi kinerja rem tersebut.

"Meskipun kondisi kompresor dalam keadaan baik dan tidak terdapat kebocoran oli, serta ketebalan ban masih dalam kategori wajar, namun kegagalan fungsi rem menjadi faktor utama dalam kecelakaan ini," terangnya.

Jules menuturkan, ditemukan pula bahwa pengemudi truk trailer tak mematuhi rambu-rambu peringatan dan mengemudi dengan kecepatan yang tak sesuai.

Hal ini makin memperburuk kondisi kecelakaan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved