Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilgub Jatim 2024

Survei Pilgub Jatim 2024 Terbaru Litbang Kompas, Suara Perempuan Dukung Luluk, Khofifah atau Risma?

Pilihan perempuan pengaruhi elektabilitas Luluk, Khofifah, dan Risma. Ini rangkuman hasil survei Pilgub Jatim 2024 terbaru Litbang Kompas.

Editor: Hefty Suud
KOLASE Istimewa/TribunJatim.com
Suara perempuan jadi sorotan dalam survei terbaru Litbang Kompas.  Cenderung dukung Luluk Nur Hamidah, Khofifah Indar Parawansa, atau Tri Rismaharini? 

Sedangkan 23,1 persen belum menyatakan pilihan.

Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu menyebut, tingginya angka pemilih perempuan yang memilih Khofifah-Emil salah satunya disebabkan karena Khofifah memiliki infrastruktur sosial yang cukup kuat dan mengakar di Jawa Timur yakni sebagai Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU).

"Ini juga menunjukkan bahwa meski Muslimat NU bekerja efektif di akar rumput. Ibu-ibu Muslimat NU ini bisa mempengaruhi suami dan kerabatnya dalam pilihan politik," terangnya Jumat (15/11/2024).

2. Polbrain

Dalam survei Polbrain, elektabilitas Khofifah-Emil mencapai 49,3 persen, ditempel oleh Risma-Gus Hans dengen tingkat keterpilihan 35,2 persen. Adapun duet Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim ada di angka 5,3 persen. Sebanyak 10,2 persen responden menyatakan belum menentukan pilihan (Undecided Voters).

Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Riset Politik “Polbrain”, Airlangga Pribadi Kusman, menyebut Pilkada Jatim masih akan berlangsung dinamis sampai hari pencoblosan pada 27 November 2024.

Preferensi masyarakat telah mengerucut pada dua dari tiga kandidat, yaitu Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dan Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans).

Baca juga: Jalan Sehat Bersama Risma-Gus Hans & Eri-Armuji di Surabaya, Cak Awi : Wis Wayahe Resik-resik Jatim

Baca juga: Khofifah-Emil Raih Dukungan dari Warga Pasar Wonocolo Surabaya, Disebut Pahami Kebutuhan Masyarakat

“Kami melihat situasi Pilkada Jatim masih dinamis, bahkan sampai hari H nanti. Meski demikian, harus diakui fokus publik sudah mengerucut pada dua pasangan calon, yaitu Khofifah-Emil dan Risma-Gus Hans. Keduanya akan saling berebut pemilih yang belum menentukan serta pemilih masing-masing kubu yang masih bisa berubah,” ujar Airlangga kepada media, Jumat (15/11/2024).

Bila dijumlah, Khofifah-Emil dan Risma-Gus Hans sudah meraup lebih dari 85 persen suara.

“Di sisa waktu yang ada saat ini, baik Khofifah-Emil maupun Risma-Gus Hans harus memacu diri pada lap terakhir untuk bisa mengunci kemenangan,” jelas Airlangga.

Dia menganalisis, terdapat tiga faktor yang bisa menentukan hasil Pilkada Jatim. 

Pertama, suara publik yang belum menentukan pilihan, yang berkisar 10 persen. Kandidat yang bisa meraih suara ini akan cukup mampu meningkatkan elektabilitasnya.

Kedua, lanjut Airlangga, pemilih yang sudah menentukan pilihan tetapi masih menyatakan bisa mengubah pilihan. Berdasarkan survei, ada 44,3 persen pemilih yang menyatakan bahwa pilihannya saat ini masih mungkin berubah ketika Pilkada berlangsung 27 November 2024.

“Ceruk pasar inilah yang akan menjadi penentu utama, medan pertempuran paling penting, bagi  Risma-Gus Hans dan Khofifah-Emil. Artinya situasi bisa berubah signifikan bila swing voters ini bisa digaet,” jelasnya.

Elektabilitas Luluk Nur Hamidah, Khofifah Indar Parawansa, dan Tri Rismaharini jelang coblosan Pilgub Jatim 2024 bersaing ketat.
Elektabilitas Luluk Nur Hamidah, Khofifah Indar Parawansa, dan Tri Rismaharini jelang coblosan Pilgub Jatim 2024 bersaing ketat. (KOLASE Istimewa/TribunJatim.com)

Faktor ketiga, papar Airlangga, adalah sejauh mana duet Luluk-Lukman manpu mengoptimalkan basis suara mereka, yaitu kalangan Nahdliyin. 

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved