Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilkada Malang 2024

Kenakan Basofi untuk Debat Terakhir Pilkada Malang 2024, Sam HC Bicara Tentang UMKM

Kenakan basofi untuk debat terakhir Pilkada Malang 2024, Heri Cahyono atau Sam HC bicara tentang UMKM Kota Malang.

Penulis: Rifki Edgar | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Rifky Edgar
Berfoto bersama sang istri, Calon Wali Kota Malang, Heri Cahyono atau yang akrab disapa Sam HC mengenakan pakaian adat Basofi khas Jawa Timur untuk debat Pilkada Malang 2024, Rabu (20/11/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifky Edgar

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Debat terakhir Pilkada Malang 2024 di Hotel Harris Malang, pada Rabu (20/11/2024), mengharuskan setiap calon untuk mengenakan pakaian adat.

Kondisi ini dimanfaatkan oleh Calon Wali Kota Malang, Heri Cahyono atau yang akrab disapa Sam HC untuk mengenakan pakaian adat Jawa Timur.

Pria yang akrab dengan jargon "Malang Jejeg" itu mengenakan Basofi, dengan atasan berwarna merah tua dan batik jarit yang menutupi bagian atas celananya.

Tak lupa juga, topi koboi yang selalu menjadi ciri khas dari Sam HC melengkapi dandanannya.

"Karena hari ini kami diwajibkan untuk memakai pakaian adat, jadi saya memilih memakai Basofi yang ada jaritnya," ujar Sam HC, Rabu (20/11/2024).

"Sedikit kami modifikasi dan tetap memakai topi ini (topi koboi) agar terlihat keren," ucapnya.

Menurut Sam HC, pemilihan pakaian adat ini cukup bagus dalam kegiatan sakral seperti ini.

Kondisi tersebut termasuk dalam upaya untuk mempertahankan nilai-nilai seni dan budaya bangsa.

Baca juga: Momen Haru Sam HC Pamit ke Kedua Anaknya sebelum ke Lokasi Debat Terakhir Pilkada Malang 2024

"Di satu sisi, kita harus mempertahankan identitas produk budaya kita dengan memakai pakaian adat, tapi di satu sisi, kita juga harus modernisasi seperti saya dengan memakai topi ini," ungkapnya.

Seperti saat debat-debat sebelumnya, pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang nomor urut 2, Sam HC-Ganis juga selalu memakai pakaian buatan UMKM.

Hal tersebut sengaja dipilih oleh mereka untuk mengangkat produk-produk UMKM lokal, terutama yang ada di Kota Malang. 

"Ya itu merupakan sinyal dan dorongan bagaimana kita semua itu harus membenahi UMKM," ujarnya.

"Merevolusi mereka dengan menetapkan UMKM nanti sebagai industri," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved