Debat Pamungkas Pilkada Ponorogo 2024, Serasikan Pembangunan Daerah dengan Pusat, ini Respon Paslon

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO -  Debat publik pamungkas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Ponorogo 2024 telah digelar, Rabu (20/11/2024) malam.

Dua pasangan calon (paslon) nomor urut 01, Ipong Muchlissoni-Segoro Luhur Kusumo Ndaru maupun paslon nomor urut 02 Sugiri Sancoko-Lisdyarita tampil all out.

Tema yang diambil dalam debat ketiga ini adalah menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah dengan nasional.

Paslon nomor urut 01 Ipong Muchlissoni mengaku akan melaksanakan program selaras dengan kebijakan Presiden Prabowo Subianto. “Salah satunya terkait peningkatan ketahanan pangan,” ungkapnyaz

Contohnya adalah Presiden Prabowo Subinto mempunyai program yang namanya ketahanan pangan nasional, program makan siang gratis untuk pelajar.

Baca juga: Pemkab Ponorogo Kini Pilih Sediakan Mobil Sewaan untuk 11 Kepala Dinas, BPPKAD: Lebih Efisien

“Kami di daerah harus menyambut itu. Bagaimana caranya menyambut, ya bikin program untuk meningkatkan produksi padi, ayam, sapi, susu, dan lain sebagainya," katanya.

Dimana program yang akan dibawa adalah memastikan pupuk subsidi tersedia cukup. Pun Ipong memgaku  akan membantu petani dengan pupuk organik cair gratis

“Kita ingin memastikan bahwa masyarakat punya modal untuk bisa bekerja, maka kita punya program bantuan kepada pokmas siapa tahu dia mau jadi peternak atau petani," urainya. 

Sementara, paslon nomor urut 2 Sugiri Sancoko mengaku terkait tema menyerasikan pembangunan daerah dengan nasional, dia berkomitmen untuk menjalankan amanat Presiden Prabowo.

“Contoh salah satunya terkait green economy atau ekonomi hijau,” tambah Sugiri kepada Tribunjatim.com.

Menurutnya bahwa prinsipnya yang paling mendasar hari ini yang sedang berkembang dan dicanangkan pemerintah pusat adalah green ekonomi. 

Baca juga: Pohon Tumbang Tutup Jalan Trenggalek-Ponorogo dan Timpa Pengendara Motor, Arus Lalu Lintas Dialihkan

Hal itu menjadi catatan penting bagaimana mengurangi emisi karbon, efek rumah kaca. Dia menyebutkan bahwa hal itu  menjadi PR yang sangat tidak sederhana. 

“Dan soal itu kami sudah memulai dengan bagaimana pertanian itu kami dorong maju dan berinovasi, agar indeks pertanaman bagus, hasilnya bagus,” tegasnya.

Dia juga ingin mengubah mindset bahwa yang Ponorogo belum kota wisata. “Saat ini diunah menjadi kota wisata berbasis budaya dan santri, kalau ini berkembang baik akan menjadi ekonomi hijau," pungkasmya.