Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sumyati Bingung Bayinya Ditahan di Bidan karena Tak Bisa Bayar Rp 2,5 Juta, Suami Pengamen Jalanan

Kasus bayi ditahan di bidan di Bekasi, Jawa Barat menjadi viral di media sosial. Itu karena orangtuanya tak bisa bayar biaya lahiran Rp 2,5 juta.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Instagram @undercover.id
Sumyati Bingung Bayinya Ditahan di Bidan karena Tak Bisa Bayar Rp 2,5 Juta, Suami Pengamen Jalanan 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus bayi ditahan di bidan di Bekasi, Jawa Barat menjadi viral di media sosial.

Bayi baru lahir itu tak diperbolehkan pulang karena orangtuanya tak bisa bayar biaya lahiran Rp 2,5 juta.

Warganet pun ramai mengomentari kasus ini.

Diketahui, video peristiwa itu viral di media sosial usai dibagikan akun Instagram @undercover.id, Rabu (20/11/2024).

Melansir dari TribunJabar, dalam video tersebut perekam memperlihatkan sosok bayi perempuan itu yang berparas cantik.

"Ya Allah, segini anak cantik begini ya bu ya," ucap perekam prihatin.

Diketahui bayi perempuan tersebut baru lahir di Bekasi pada 19 November 2024.

Bayi itu lahir dari pasangan ibu bernama Sumyati dan ayah bernama Carda.

Di balik perkara tersebut, ada kisah pilu dialami Sumyati.

Rupanya ia terapksa lahiran di bidan terdekat lantaran tak memungkinkan pergi ke RS.

Baca juga: Mau Lahiran, Dewi Ibu Hamil Pasrah Digotong Warga 5 Jam untuk Naik Ambulans, Perekam: Rakyat Kecil

Sumyati mendadak kontraksi hingga pergi ke bidan terdekat sehingga tak biaya lahirannya tak tercover BPJS.

Alhasil orangtua bayi tersebut menanggung biaya persalinan buah hatinya tersebut.

Mirisnya, ternyata kehidupan Sumyati dan suaminya Carda dalam keadaan pilu.

Sehari-hari, pekerjaan ayah bayi perempuan tersebut hanya sebagai pengamen jalanan.

Dari penghasilannya bekerja, Carda hanya mampu memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.

Karena hal itu, kini kedua orangtua bayi perempuan itu kebingungan.

Mereka sudah berupaya untuk meminta bantuan untuk meminjam uang kesana kesini tetapi tidak ada yang bisa membantunya.

Baca juga: Sosok Ummy Syamsiah Wanita Lahiran di Bus saat Hendak ke Kampung Suami, Sopir Panik Tancap Gas

Sementara itu, pengunggah akun @undercover.id membuka donasi untuk membantu biaya lahiran tersebut.

“Semoga ada pendonatur yg berbaik hati untuk membayar tagihan persalinan di bidan,” tulis akun @undercover.id.

Kini, unggahan kasus bayi perempuan yang disebut ditahan di bidan di Bekasi itu viral hingga menyita perhatian warganet.

Sejumlah warganet memberikan beragam reaksi dan komentar beragam.

Tak sedikit warganet prihatin atas nasib pilu yang dialami bayi perempuan dan orangtuanya tersebut.

Ada juga warganet memberikan kritikan kepada orangtua bayi tersebut.

Namun, ada juga warganet yang memberikan komentar bijak.

“Maaf, 9 bulan ngapain aja ya ? klo sudah tau gaada dana, minimal kepikiran buat urus BPJS dan memastikan dicover full biaya persalinannya. tapi minimal kesiapan seadanya kalo memang nominalnya benar di 2 jt rupiah, harusnya juga bisa dipersiapkan ya.. again, 9 bulan.”

“Dimana ini Bekasinya ? kebetulan rumah saya perbatasan jkt-bekasi Alamat klinik bidannya biar saya bantu perlengkapan bayi dan sedikit rezeki untuk bayar biaya persalinannya”

“Waktu Bikin Mampu, Pas Persalinan ngga mampu? Mana Suaminya. Jangan Enaknya aja.”

“Gaes, ini coba dilihat dari sudut pandang lain ya, penahanan bayi oleh klinik atau bidan tuh sifatnya sementata dan bertujuan utk memastikan bayi sehat di hari-hari pertamanya setelah lahir ke dunia, bukan ga ngebolehin diambil orang tuanya.”

“Bayangin dengan kondisi ekonomi seperti yang digambarkan, meskipun misalnya dibolehin nyicil bayar persalinan, tapi apa ada jaminan bayi tersebut dirawat dengan sebaik-baiknya di masa-masa awal pasca lahiran? Semoga ibunya dilancarkan rejeki dan anaknya tumbuh sehat ceria,” tulis beragam komentar warganet.

Sementara itu hingga artikel ini dimuat belum diketahui lebih detail mengenai kejadian tersebut, termasuk keterangan dari pihak bidan terkait.

Baca juga: Pria ini Diamuk Warga usai Kepergok Maling Knalpot, Pelaku Ngaku untuk Lahiran Istri

Di sisi lain, kasus serupa pernah terjadi di tahun 2023.

Titin Rohati, warga Jambi dan bayi yang baru dilahirkan sempat tak bisa keluar dari rumah sakit karena tak mampu membayar biaya persalinan sesar sebesar Rp 15 juta.

Pada Sabtu (23/9/2023) malam, Arif Rahman, suami Titin bercerita istrinya operasi sesar dan melahirkan bayi laki-laki sejak 13 hari yang lalu.

Namun karena tak memiliki biaya, Titin dan bayinya tak diperbolehkan keluar dari rumah sakit.

"Total tagihan 15 juta 500 ribu rupiah, ada keringanan sebesar 2 juta. Jadi total biayanya 13 juta 500 ribu rupiah," kata Arif, Sabtu malam

Dia bercerita awalnya ia membawa Titin yang akan bersalin ke sebuah klinik di KM 73 Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi.

Namun pihak klinik mengarahkan Titin dan istrinya ke salah satu rumah sakit swasta. Mesti tak memiliki dana, Arif nekat demi keselamatan istri dan anaknya.

"Kami tidak punya BPJS, sebelumnya saya pernah ngurus tapi NIK istri saya ini ternyata beda orangnya. Kesalahan data di KTP, dan kesulitan," jelasnya.

Baca juga: Subur Bersujud Bebas dari Penjara setelah Curi Motor untuk Istri Lahiran, Korban Maafkan: Prihatin

Arif sempat bernegosiasi dengan pihak rumah sakit agar dapat melunasi biaya persalinan dengan cara dicicil.

Namun, pihak rumah sakit tidak dapat memberikan hal tersebut.

"Kalo rumah sakit, harus dilunasi dulu baru anak dan istri bisa keluar. Saya sempat mengajukan cicil dengan jaminan KTP dan kartu ATM agar bisa di potong setiap bulan gaji saya tapi tidak biasa juga, saya tidak punya apa-apa," ujarnya.

Sehari-hari Arif bekerja sebagai buruh harian lepas di salah satu perusahaan kelapa sawit di Muaro Jambi.

Bahkan untuk mengeluarkan istri dan anaknya, Arif sempat meminta bantuan kepada atasannya, namun tak ada tanggapan.

"Sudah saya ajukan pinjaman ke atasan, tapi atasan yang di atas lagi tidak ada tanggapan. Mungkin karena saya pekerja harian lepas gaji 2 jutaan sebulan, keluarga juga orang tidak punya, ke orang juga tidak ada yang mau kasih pinjaman," katanya.

Arif sangat berharap agar ada yang dapat menolong keluarganya dalam kesulitan ini. Bahkan sang istri memohon kepada pemerintah agar membantu dirinya yang sedang kesusahan.

Owner RSU Erni Medika, Erni mengatakan soal berita pasien tertahan akibat tidak bisa melunasi biaya persalinan sebesar Rp15 juta tersebut tidak benar.

"Kalau Rp15 juta itu tidak benar. Kalau biaya seharusnya itu sebesar Rp13.5 juta, saya sampaikan ke mereka, tapi kalau bapak tidak ada uang bisa bayar seberapa bapak sanggup. Dan suaminya pulang mengambil uang ke jawa," bebernya, Minggu (24/9/2023).

"Dan sampai sekarang kita masih menunggu, dan istrinya juga masih dalam perawatan. Tidak mungkin kita pulangkan karena suaminya juga tidak ada di rumah jadi biar di sini dulu," sambungnya.

Terkait besaran biaya semampunya, pihak rumah sakit berdalih tak mematok angka dan semuanya diserahkan ke keluarga untuk membayar.

"Semampu mereka saja, tidak ada patokan, meskipun di bawah Rp. 5 juta dengan catatan harus ada suaminya baru bisa dipulangkan," jelasnya.

Berdasarkan informasi terbaru, terkait persoalan biaya persalinan tersebut baru saja telah diselesaikan. Namun untuk dapat keluar masih menunggu suaminya.

"Barusan saya mendapat informasi, bahwa semua biaya persalinan ibu tadi sudah diluansi oleh Kapolda Jambi," tandasnya.

Baca juga: Aksi Polisi Antar Ibu Hamil ke RS yang Mau Lahiran Viral, Tak Sengaja Ketemu usai Patroli Rutin

Akhirnya setelah sempat tertahan 13 hari di rumah sakit, Titin dan bayinya pulang ke rumah keluarganya di Desa Mendola Laut, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi pada Senin (25/9/2023).

Titin dan bayinya keluar setelah ada banyak uluran bantuan dari masyarakat.

Arif, suami Titin membenarkan istrinya telah keluar dari rumah sakit. Ia mengaku awalnya ingin mengajak istrinya tinggal di mes perusahaan tempatnya mereka tinggal selama ini.

Namun kerabanya meminta Titin dan bayinya tinggal lebih lama sebelum pulang ke mes karyawan.

"Alhamdulillah disuruh tinggal di sini dulu," ujarnya.

Titin mengatakan dia dan bayinya saat ini dalam ke adaan sehat, selama 13 hari di rumah sakit ia mengaku mendapatkan pelayanan yang prima, walaupun waktu itu belum ada kepastian bisa membayar biaya persalinan.

"Alhamdulillah dari awal banyak ketemu orang baik, hingga akhirnya semua permasalahan ini bisa selesai," katanya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved