Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Dokter Diskors karena Pasien Bergerak saat akan Kremasi, Ternyata Belum Meninggal, 2 Jam di Freezer

Tiga dokter diskors karena menyatakan pasien meninggal dunia padahal masih hidup. Pasien itu diketahui bernama Rohitash (25).

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
YouTube TribunJateng
Dokter Diskors karena Pasien Bergerak saat akan Kremasi, Ternyata Belum Meninggal, 2 Jam di Freezer 

TRIBUNJATIM.COM - Tiga dokter diskors karena menyatakan pasien meninggal padahal masih hidup.

Pasien itu diketahui bernama Rohitash (25).

Pria di Jaipur, Rajasthan, India itu membuat keluarga kaget karena terbangun dan bergerak sesaat sebelum dikremasi pada Kamis (21/11/2024).

Padahal Rohitash dinyatakan meninggal dunia akibat serangan epilepsi setelah menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Jaipur.

Akibat insiden tersebut, Kepala Pemerintahan Distrik Ramavtar menjatuhkan sanksi skors terhadap tiga dokter yang telah gegabah menyatakan pria tersebut meninggal dunia.

Seorang pejabat pemerintahan di distrik Jhunjhunu, Rajasthan bernama Ramavtar Meena menyebut insiden tersebut sebagai kelalaian serius.

Selain itu, sebuah komite juga sedang dibentuk untuk menyelidiki insiden yang terjadi di rumah sakit terbesar tersebut.

"Tindakan akan diambil terhadap mereka yang bertanggung jawab. Gaya kerja para dokter juga akan diselidiki secara menyeluruh," kata Meena, dikutip dari NDTV, Jumat (22/11/2024) via Kompas.com.

Baca juga: VIRAL Kasus Mayat Hidup Lagi di Bogor, Terbongkar Skenario Pelaku Jika Berhasil Berpura-pura Mati

Melansir Times of India, Rohitash dilarikan ke RS Bhagwan Das Khaitan (BDK) karena serangan epilepsi pada Kamis (21/11/2024).

Sesampainya di rumah sakit, pria berusia 25 tahun tersebut tidak menunjukkan respons terhadap bantuan medis yang diberikan.

Karena hal tersebut, tiga dokter menyatakan bahwa Rohitash meninggal dunia pada pukul 14.00 waktu setempat.

Usai dinyatakan meninggal dunia, pria tersebut langsung diletakkan di dalam freezer kamar mayat selama dua jam.

Di sisi lain, polisi melengkapi dokumen yang diperlukan untuk mengangkut jenazah ke krematorium.

Jenazah Rohitash kemudian dibawa ke krematorium dan diletakkan di atas tumpukan kayu besar untuk dikremasi.

Tepat sebelum api krematorium dinyalakan, sekitar pukul 17.00 waktu setempat, jasad Rohitash tampak bergerak dan ia mulai bernapas serta menunjukkan tanda kehidupan.

Baca juga: Mayat Hidup Lagi di Bogor Ternyata Akal-akalan Kelabuhi Penagih Utang? Masuk Sendiri ke Peti Jenazah

Polisi yang berada di krematorium kemudian memanggil ambulans dan segera mengangkut Rohitash kembali ke rumah sakit.

Dokter menyatakan Rohitash dalam kondisi stabil. Namun sayang, Rohitash kembali dinyatakan meninggal dunia dan mengembuskan napas terakhirnya pada Jumat (22/11/2024).

Kisah Rohitash yang bangun kembali sesaat sebelum dikremasi bukan pertama kali terjadi di negara Anak Benua tersebut.

Dilansir dari New York Post, Selasa (13/2/2024), seorang wanita dari Brahmapur, India bernama Bujji Aamma (52) juga pernah mengalami hal serupa.

Aamma dinyatakan meninggal dunia karena mengalami luka bakar parah saat rumahnya mengalami kebakaran pada Kamis (1/2/2024).

Perempuan paruh baya tersebut kemudian dirawat di MKCG Medical College and Hospital Brahmapur, India.

Ia terpaksa dipulangkan karena kondisi ekonomi keluarganya tidak mampu membawanya ke rumah sakit lain.

Suami Aamma, Sibaram Palo (54) mengatakan, kondisinya terus memburuk usai dipulangkan dari rumah sakit.

Lalu pada Senin (5/2/2024), Aamma tidak membuka matanya dan berhenti bernapas, sehingga keluarganya menganggapnya meninggal dunia.

"Kami mengira dia sudah meninggal dan memberi tahu warga sekitar agar meminta mobil jenazah untuk membawa jenazah ke tempat kremasi," ungkap Palo.

Seorang saksi mata, K Chiranjibi (50) yang menemani Aamma mengatakan, perempuan itu mulai membuka mata dan menanggapi panggilan sesaat sebelum dikremasi.

Kasus Medis di India Lainnya

Sebanyak 65 benda asing seperti baterai, rantai, sekrup hingga pisau cukur ditemukan di perut bocah 14 tahun di Hathras, Uttar Pradesh, India bernama Aditya Sharma (14).

Karena adanya 65 benda tak wajar di perutnya itu dia harus menjalani operasi pembedahan pada Senin (28/10/2024).

Dikutip dari TimesofIndia, operasi pengangkatan benda-benda itu berlangsung selama hampir lima jam.

Namun, sayangnya nyawa anak itu tak terselamatkan. Sharma dinyatakan meninggal beberapa jam setelah operasi.

Ayah Aditya, Sanchet Sharma mengatakan, anaknya mulai mengeluhkan rasa sakit seperti sesak napas dan rasa tidak nyaman di tubuhnya pada 13 Oktober 2024.

Hal tersebut membuat Sharma mengunjungi rumah sakit di Agra, Uttar Pradesh untuk mengetahui penyebab keluhan yang dialaminya itu.

Setelah itu, Sharma dirujuk ke sebuah rumah sakit di Jaipur, Rajasthan untuk melakukan pemindaian dan tes. Ia pun pulang ke rumah pada 19 Oktober 2024.

Baca juga: SOSOK Mayat Hidup Lagi Padahal Sudah di Peti, Badan Bergerak, Kondisi di RS Terkuak, Keluarga Kaget

Dua hari kemudian atau pada 21 Oktober 2024, Sharma kembali mengeluh kesulitan bernapas dan orangtuanya segera membawanya ke rumah sakit di Aligarh, Uttar Pradesh.

Di sana, hasil CT scan menemukan bahwa Sharma mengalami “penyumbatan hidung” yang berhasil diatasi oleh para dokter.

Setelah Sharma kembali merasakan sakit perut, ia menjalani tes USG ekstensif di Aligarh pada 26 Oktober 2024. Di sana, ditemukan ada 19 benda yang tersangkut di dalam perutnya.

Sharma pun segera dirujuk ke rumah sakit di Noida, Uttar Pradesh pada hari yang sama. Di Noida, dokter menemukan 42 benda di perut Sharma.

Sharma kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Safdarjung di Delhi, di mana hasil pemindaian mengidentifikasi total 65 benda di dalam perutnya.

“Detak jantung anak laki-laki itu meningkat hingga 280 per menit,” kata keluarga Sharma, dilansir dari News18, Minggu (3/11/2024).

Baca juga: Terjawab Keberadaan Urip Si Mayat Hidup Lagi di Bogor? Hilang Setelah Ketahuan Bohong, Polisi Kejar

Dokter pun segera untuk melakukan operasi besar untuk mengangkat benda-benda asing di dalam perut Sharma.

Operasi pengangkatan 65 benda dari perut Sharma berjalan cukup rumit dan melelahkan. Sayangnya, usai operasi yang berlangsung berjam-jam itu Aditya Sharma dinyatakan meninggal.

Menurut pejabat Rumah Sakit Safdarjung, bocah itu meninggal dikarenakan ia mengalami infeksi usus.

Sementara benda-benda tersebut masuk ke dalam perutnya, karena bocah itu menelannya di masa lalu.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved