Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilkada Ponorogo 2024

Reaksi Sugiri Soal Mitos Pecahkan Mitos Etan Kali Kulon Kali Tak Ada Bupati Ponorogo 2 Periode

Sugiri Sancoko keluar sebagai pemenang pada kontestasi 5 tahunan ini. Secara otomatis mitos Pilkada Ponorogo terpecahkan

TribunJatim.com/Pramita Kusumaningrum
Cabup Ponorogo Sugiri Sancoko saat di kediaman pribadi di Desa Bajang, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo 

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Hasil hitung cepat dari berbagai survei untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Ponorogo telah keluar.

Dimana Pasangan Calon (Paslkn) nomor urut 02, Sugiri Sancoko-Lisdyarita keluar menjadi juara.

Seperti rilisan dari lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI). Bahwa ARCI mengeluarkan hasil hitung cepat maupun real count.

Dalam rilisnya bahwa hitung cepat Sugiri Sancoko mendapatkan kemenangan 57 persen sedangkan Ipong Muchlissoni 44 persen.

Untuk real countnya Sugiri Sancoko 54 persen sedangkan Ipong Muchlissoni 46 persen. 

Baca juga: Unggul di Real Count Versi ARCI Pilkada Ponorogo 2024, Sugiri Sancoko Pilih Sowan ke Kiai

Sementara DPC PDI Perjuangan Ponorogo juga menyatakan yang sama pada hitung cepat Pilkada Ponorogo 2024.

Jumlah sampling 300 TPS yg terbagi secara proporsional tersebar di 269 Desa/Kelurahan dan 21 Kecamatan di Kabupaten Ponorogo.

Data dikirim oleh para saksi dari TPS masing-masing dan telah masuk 100 persen di Kamar Hitung DPC PDI Perjuangan Kab. Ponorogo pada pukul  17.30 WIB.

Baca juga: Hasil Real Count Pilkada Ponorogo 2024 versi ARCI, Sugiri Pecahkan Mitos Tak Ada Bupati 2 Periode 

Hasilnya adalah Paslon nomor urut 01, Ipong-Luhur mendapatkan suara 44.57 persen. Dan paslon nomor urut 02, Sugiri-Lisdyarita mendapatkan suara 55,44 persen

Dengan melihat hasil hitung cepat, bahwa Sugiri Sancoko keluar sebagai pemenang pada kontestasi 5 tahunan ini. Secara otomatis mitos Pilkada Ponorogo terpecahkan.

Mitos tersebut menyatakan bahwa bupati terpilih di Ponorogo bergantian antara wilayah timur dan barat Sungai Sekayu, yang membelah Ponorogo menjadi dua bagian. 

Baca juga: Hasil Real Count TPS Pilkada Ponorogo, Sugiri Unggul, Pecahkan Mitos Etan Kali Kulon Kali?

Misalnya, pada Pilkada 2005, Muhadi Suyono yang berasal dari Kelurahan Mangkujayan (etan kali) terpilih sebagai bupati, kemudian digantikan oleh Amin dari Kecamatan Kauman (kulon kali) pada 2010. 

Kemudian Pilkada 2015, Ipong Muchlissoni dari Patihan Wetan (etan kali) memenangi kontestasi menggantikan Amin.

Pola ini terus berlanjut hingga Pilkada 2020, di mana Sugiri Sancoko dari Kecamatan Sampung (kulon kali) mengalahkan Ipong Muchlissoni (etan kali).

Lalu juga mitos tidak ada bupati dua periode berturut-turut bisa memimpin bumi reog. Hal tersebut juga terbikti selama 2005 sampai 2020.

Baca juga: Cara Cek Hasil Real Count Pilkada Ponorogo 2024, Mitos Etan Kali Kulon Kali Bakal Terpecahkan?

Lalu, Muhadi yang terpilih pada Pilkda 2005. Namun dia maju kembali sebagai petahana 2010. Namun Muhadi yang kala itu itu berpasangan dengan Yusuf gagal. Waktu itu yang menang adalah Amin berpasangan dengan Yuni Widyaningsih.

Kemudian 2015 Petahana Amin maju kembali. Saat itu, Amin yang berpasangan dengan Agus Widodo harus mengakui kekalahan. Dimana Ipong Muchlissoni bersama Soedjarno menang.

Juga pada 2020 lalu, Ipong Muchlissoni sebagai petahana keok melawan Sugiri Sancoko. Sebenanrnya Pilkda 2020 ini adalah pertemuan kedua Ipong dan Sugiri.

“Maka dari awal saya menolak adanya mitologi, mitos bupati tidak bisa dua periode. Saya berpikir, selalu Tuhan yang akan menentukan. Allah yang memberi ruang takdir yg baik maka segala sesuatu butuh rukun, butuh wajib, butuh syarat untuk menuju kesana,” ungkap Cabup, Sugiri Sancoko, Kamis (28/11/2024).

Baca juga: Sejumlah TPS di Ponorogo Berpotensi Terdampak Bencana, Begini Langkah KPU

Pun menurutnya, ketika dia menjadi bupati harus komplit. Dimana ada berada di semua sisi, baik di bawah maupun di atas.

“Dibawah bersama rakyat, diatas punya jaringan yg kemudian mampu berpikir untuk ponorogo ke depan,” tambahny.

Juga menjaga kerukunan dengan wakil bupati. Dia mengaku tidak ada gejolak yg terlalu signifikan. Dia mencoba untuk tetap bersama-sama dengan Wakil Bupati Lisdyarita.

“Mengurangi percikan-percikan ketidakadilan. Hari ini bu rita masih bersama kami. Alhamdulillah beliau adalah wanita terbaik yg dianggap mampu mendampingi kami, dan mewakili kaum perempuan yang jumlahnya jauh lebih besar,”’urainya

Menurutnya, dengan tetap maju Pilkada bersama Lisdyarita merupakan contoh. Dimana dengan wakil tetep rukun, menjaga keharmonisan sekaligus menjaga teladan untuk masyarakat. 

“Orang-orang boleh saja menyebut politik culas, politik itu tidak ada teman abadi, tapi kalau dilakukan dengan cara lebih baik apa tidak boleh,” pungkasnya

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved