Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemprov Jatim

Pj Gubenur Adhy Buka OPOP Expo 2024 di Surabaya, Promosikan Produk Unggulan Pesantren Jatim

Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono membuka gelaran One Pesantren One Product (OPOP) Expo 2024 di Royal Plaza Surabaya pada Jumat (29/11/2024). 

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/Fatimatuz Zahroh
Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono membuka gelaran One Pesantren One Product (OPOP) Expo 2024 di Royal Plaza Surabaya pada Jumat (29/11/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono membuka gelaran One Pesantren One Product (OPOP) Expo 2024 di Royal Plaza Surabaya pada Jumat (29/11/2024). 

Diikuti 35 booth peserta pameran, gelaran ini memamerkan aneka produk unggulan dari pesantren-pesantren di seluruh Jawa Timur.

Dalam kesempatan ini, Pj Gubernur Adhy menyampaikan bahwa produk-produk dari pesantren saat ini menjadi unggulan Provinsi Jawa Timur. Terbukti, produk seperti kopi hingga olahan daun kelor hasil produksi pesantren Jatim bahkan ada yang sudah diekspor ke sejumlah negara.

Dalam sambutannya Adhy menyebut produk-produk yang kini masuk dalam daftar ekspor unggulan Jatim ialah minuman kopi kaleng besutan Koperasi Ponpes An Nur 2 Al Murtadlo Malang serta Daun kelor dari OPOP Sumenep. Kedua produk itu diekspor ke Jerman.

"Inilah bukti bahwa kontribusi dari pesantren untuk ekonomi Jatim betul-betul signifikan termasuk membawa Jatim mendunia dengan cara ekspor produk unggulan," ujar Adhy.

Lebih lanjut, Adhy mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Jatim mencapai 4,91 persen. Angka tersebut merupakan pertumbuhan ekonomi yang tertinggi di antara provinsi di pulau Jawa, dengan kontribusi 14,5 persen untuk Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan 25,14 persen untuk Pulau Jawa. 

"Pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi ini, salah satunya dari kontribusi pesantren. Jadi OPOP ikut berkontribusi dalam memperkuat ekonomi di Jawa Timur dan Indonesia," katanya.

Selain pertumbuhan ekonomi, hadirnya OPOP juga membantu pemerintah dalam menekan angka pengangguran dan kemiskinan di jatim. Hal ini terlihat dari jumlah santri yang telah dibina untuk berwisausaha mencapai lebih dari 500 ribu orang dan telah terbentuk 1.210 pesantrenpreneur.

Saat ini, lanjut Pj. Gubernur Adhy, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jatim per Agustus 2024 berada di angka 4,19 persen atau 1,02 juta dan turun 0,69 persen poin dibandingkan TPT Agustus 2023 yaitu 4,88 persen atau 1,17 juta.

Hal serupa juga terjadi pada kemiskinan ekstrim. Dimana terjadi penurunan yang signifikan selama 4 tahun terakhir atau turun dari 4,4 persen di tahun 2020 menjadi 0,66 persen per Maret 2024.

"Ekosistem ekonomi yang terbangun di pesantren, sebagian besar mampu menekan tingkat pengangguran dan kemiskinan di Jatim. Oleh karena itu OPOP dapat menjadi bagian penting dalam strategi _exit_ dari kemiskinan dan pengangguran," ucapnya.

Di akhir, Adhy juga mengajak pondok pesantren untuk terus menggelorakan produk halal kepada masyarakat. Karena selain memeberikan perlindungan kepada konsumen, juga bagian dari upaya menjangkau pasar yang lebih luas.

"Dari hasil survei, penduduk muslim dunia di tahun 2050 akan mencapai 2,8 miliar. Negara-negara seperti Jepang, Taiwan sudah memulai diplomasi produk halal. Oleh karena itu kita harus pastikan agar semua produk OPOP harus bersertifikat halal," tandasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Endy Alim Abdi Nusa menyampaikan, OPOP Expo tahun ini merupakan penyelenggaraan yang keenam kalinya. Kali ini akan dilaksanakan selama tiga hari, mulai tanggal 29 November - 1 Desember 2024.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved